Posts

Showing posts from November, 2019

Game Level 8: Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini: Day 10

Image
Jualan Suatu hari, k1 membeli penghapus kecil dalam jumlah banyak. Saya tanya "buat apa kak, kok belinya banyak sekali? "Dijual lagi buk," jawabnya. "Dijual berapa satuannya?" lanjut saya. "Rp2000," jawabnya. "Oke, semoga Allah memudahkan usahanya ya." Seminggu kemudian "Bagaimana kak, usahanya lancar? tanya saya." "Ada yang beli, tapi uangnya nanti, ditanyakan lagi nanti lagi," jawab k1. "Kalau ibuk boleh memberikan saran, akad jual beli atau perjanjian jual beli dikatakan dari awal kak, yaitu pada saat membeli, cash ya kak, kalau tidak ada cash atau uang, tidak bisa membeli, kataku." "Kalau teman kakak itu, namanya berhutang, kalau kewajiban berhutang wajib dibayar, walaupun hanya sedikit hutangnya," lanjutku. "Kakak wajib mengingatkan agar antara penjual dan pembeli sama-sama mendapatkan keridho...

Game Level 8: Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini: Day 9

Image
Cerdas Finansial dengan Memanfaatkan Barang Bekas Aplikasi video itu kalau dipergunakan dengan bijak, kita bisa melihat berbagai macam kegiatan DIY atau Do It Yourself . Berbagai macam video DIY di upload di sana. Saya termasuk yang menonton dan beberapa yang menjadi inspirasi kami di rumah, seperti membuat mainan dari botol plastik mineral dan kreasi hadiah dari handuk yang dibentuk menjadi boneka Tedy Bear , untuk hadiah bersama sabun ramah lingkungan yang juga sedang trend saat ini. Inspirasi peluang usaha pun menggeliat dari berbagai macam tontonan ini. Tas dari bekas bungkus kopi, meja dan kursi dari ban atau tong bekas, atau peluang usaha atau bisnis dari pengolahan sampah plastik itu sendiri dengan menjual biji plastik. Untuk kami di rumah, kami sudah mulai mengumpulkan botol plastik dan kardus bekas, Rp5000,00, bisa kami dapat dari hasil menjual barang-barang bekas itu. Atau membuat mainan bekas, agar meminimalisir pembelian mainan baru agar men...

Game Level 8: Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini: Day 8

Image
Foya-Foya Lagi menemani k2 membahas soal-soal di buku Tema 2. K2 menemukan kata yang belum diketahui artinya  yaitu kata Foya-Foya. Ibuk menjawab, itu kak, menghambur-hamburkan uang untuk tujuan senang-senang. Tidak bisa mengendalikan diri. Apalagi memaksakan diri, pendapatannya tidak sesuai untuk pengeluarannya.  Membeli barang-barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan agar sesuai dengan perkembangan zaman alias gaul. Dan berfoya-foya ini menjadi gaya hidup yang sedang terkenal , kak di zaman ini.  Gaya hidup ini bertolak belakang dengan gaya hidup Rasulullah ï·º. Rasulullah ï·º hidupnya Zuhud yaitu sederhana. Padahal ketika berdagang, Rasulullah ï·º  barangnya laris, untungnya tak terkira. Dengan istri beliau, Khadijah saudagar paling kaya. Namun Rasulullah ï·º hidupnya sederhana. Rumah Rasulullah ï·º cukup untuk shalat dan tidur saja. Tikar yang amat kasar permukaannya sebagai alas tidurnya. Jika Rasul...

Game Level 8: Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini: Day 7

Image
Berbelanja di Pasar Modern Saya membawa serta anak-anak ketika berbelanja ke pasar modern. Tantangannya menguras "esmosi" sewaktu k1 dan k2 kecil. Maka dari itu sebelum saya ajak, saya berikan penjelasan kalau kami akan berbelanja kebutuhan yang perlu dan di sana saya mengarahkan agar berperilaku yang baik dan membeli satu makanan dan satu minuman saja untuk hadiah jajan. Kenyataan di lapangan berkata lain, seperti k2 3 tahun, dia lebih senang "dlosoran" di lantai pasar, he..he. K1 suka merajuk jika melihat mainan. Kalau k3 di usia 4 tahun, lebih senang berada di kereta dorong perbelanjaan. Kalau sudah begitu, saya ingatkan perjanjian di awal di rumah. Kalau masih seperti itu, saya katakan kepada anak-anak bahwa kita tidak akan datang lagi ke sini. (mengancam ya...hi...hi...iya). Hal itu berlangsung dan berproses, sesuai dengan pertambahan usia dan pemahaman mereka, saat ini sudah lebih baik,  k1 dan k2 bisa dibicarakan secara baik-baik, l...

Game Level 8: Mendidik Anak Cerdas Finansial: Day 6

Image
Menabung Ketika k1 dan k2, meminta dibelikan sesuatu, kami berusaha menstimulasi untuk menabung terlebih dahulu. Dan k1 dan k2 antusias melakukannya. Jika sudah terkumpul, dan memenuhi kebutuhan yang diinginkan, mereka akan senang sekali.  Ini proses, yang sudah berlangsung lama, sedikit demi sedikit , sejak dari kecil.  Walaupun banyak warung di sekitar rumah, tiap hari sudah tidak jajan, saya menyediakan makan ringan seperti buah, pancake, popcorn, puding  atau membuat jus yang cepat mengenyangkan mereka. Sehingga mereka malas untuk jajan. Selain tabungan berupa celengan. K1 dan k2 juga mempunyai tabungan pelajar bukan di bank tapi di  Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah selanjutnya dalam peraturan ini disebut KSPPS , di sekolah juga di dekat rumah. Menurut artikel yang saya baca, Salah satu  Cara Sederhana Ajarkan Anak Atur Keuangan, yaitu beri kan celengan untuk tempat menabung Nah, Anda bisa memberikan cele...

Game Level 8: Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini: Day 5

Mencatat Laporan Keuangan Tantangan ini untuk k1, duduk di bangku kelas 7. Hdup di asrama. Mendapat kiriman uang dari orangtua. Belajar mengatur keuangannya sendiri selama di asrama. Karena di asrama ada fasilitas toko serba ada. Saya fasilitasi k1 buku catatan keuangan. Untuk mencatat setiap pengeluaran. Saya ajari cara pencatatannya. Sampai saat ini, catatan itu belum dilaporkan ke saya, saya masih menanti, apakah k1 mencatatnya atau tidak. Semoga k1 bisa belajar mengelola keuangan dengan baik selama di asrama sehingga menjadikan pembelajaran dan pengalaman hidup di bidang finansial di kehidupannya. Aamiin Ya Rabbal'alaamiin. Menurut sumber yang saya baca, disebutkan anda bisa mengajarkan dengan sederhana tentang konsep uang masuk dan uang keluar.  Yaitu, bisa mengajarkannya untuk disiplin mencatat pengeluaran seperti makanan dan membeli mainan di buku. Berikan buku tulis untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran. Selain itu, Anda ...

Game Level 8: Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini: Day 4

Image
Tang...Ting...Tung...Ayo Berhitung K2 yang duduk di bangku kelas 3 SD, meminta membeli sesuatu. Kemudian ayah memberikan uang Rp9.000,00 Dan meminta k2 untuk menanyakan harganya ke penjualnya dulu karena tidak mengetahui harganya. K2 kemudian membelinya, kami orangtuanya ada di dekatnya selama k2 bertransaksi. Saya melihat, k2 tidak melakukan apa yang ayahnya minta. K2 tidak menanyakan harganya berapa. Dia langsung memberikan uang sejumlah itu ke penjualnya. Saya melihat k2 ditanya penjualnya, "beli berapa ini?" K3 hanya diam saja. Dan penjualnya berkata, "harganya Rp3000,00, satunya", ini mau beli berapa?" sumber gambar: google Kemudian karena k2 tak kunjung menjawab, saya pancing k2 untuk menjawab pertanyaan dari penjualnya, akhirnya k2 menjawab beli 3. Setelah transaksi selesai, dan sambil berjalan berlalu menuju ke parkiran untuk pulang ke rumah, saya bertanya ke k2, 'kok tidak menjawab pertanyaan penjual tad...

Game Level 8: Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini: Day 3

Image
Bermain Peran Pasar-Pasaran "Your child will follow you example, more than your advice" -anonymous- Kalau ke pasar ajak anak, anak dengan semua inderanya akan belajar dan mempelajari apa yang kita lakukan ketika di pasar, seperti dialog bertransaksi antar penjual dan pembeli  Dan dia rekam dalam memorinya, dan k3 bermain peran pasar-pasaran di rumah terlarut dalam kegiatan ya g dilihatnya ketika berbelanja di pasar bersama saya. K3 bermain peran sendiri, dia akan bermain "pasaran", saya menguping kata-katanya, misalnya, "berapa harganya, bu/pak?", "Ini murah, "Itu mahal", "Saya mau beli ini?", "Ini uangnya?", "Ini kembaliannya." Sebagai referensi, dari sebuah artikel disebutkan ajarkan anak sejak usia 4 atau 5 tahun. salahsatunya dengan metode pendukung lainnya yang bisa dilakukan yaitu dengan mengajak anak untuk ikut berbelanja.  Sehingga mereka bisa sekalian dilatih u...

Game Level 8: Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini: Day 2

Image
Si ibuk ini kalau belanja ya juga ajak k3. Selain menjajangi juga menstimulasi tempat baru, orang baru, cara bersikap, berperilaku menjadi pengalaman baru. Menstimulasi indera penglihatan, pendengaran, penciuman dan perasa. Belanja di pasar tradisional juga di pasar modern. Jika belanja di pasar tradisional mengajak k3, menjadi pembelajaran saya sendiri. Pasar Tradisional di Kota Pati Sumber: google Saya harus mempersiapkan dari rumah, seperti list barang-barang yang dibeli, toko apa yang saya tuju, tidak lebih dari 30 menit. He.. he..timer...lebih dari itu k3 akan tidak nyaman.  Juga memberikan sounding atau pemahaman ke k3 kalau nanti mau menuju di pasar tradisional, jadi k3 menunggu ibuk selesai baru kita pulang. Mengantisipasi rengekan minta pulang.  Di pasar k3 melihat saya membeli barang menggunakan uang.  Saya akan mengatakan kepada k3, kalau barang yang mau dibawa k3, harus dibayar dulu. Sehingga proses berikutnya konsepnya...

Game Level 8: Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini: Day 1

Image
Oke Gaes, Sebelum ke kegiatan hari ini di hari pertama tantangan game level 8 ini. Mari kita lihat dan pelajari dulu materi dari Institut Ibu Profesional ini. InsyaAllah dari materi dari IIP sebagai bantuan saya yang berupa inner sight dari materi tersebut yang sangat membantu menjadi referensi si ibuk ini memulai tantangan di hari-hari berikut ini. Rezeki itu pasti, kemuliaan yang harus dicari. Anak paham konsep harta, bagaimana memperolehnya dan memanfaatkannya sesuai dengan kewajiban agama atas harta tersebut. Anak-anak perlu dipahamkan terlebih dahulu bahwa rejeki itu datang dari Sang Maha Pemberi Rejeki. Oke, untuk itu ibuk meminta tolong kepada k3, untuk memasukkan uang ke kotak amal. Saya membantunya, sebelumnya saya katakan kepada k3, kak yuk kita masukkan uang ini ke kotak amal, saya katakan ini sodaqoh ya kak. InsyaAllah kita mendapat pahala kebaikan dari Allah. Dan mendapat ridho-Nya. Ini sebagai latihan dan pengenalan kon...

Game Level#7: Semua Anak adalah Bintang: Aliran Rasa

Image
Tiap level dari Bunda Sayang ini memberikan banyak manfaat untuk saya dan anak-anak juga keluarga. Hubungan timbal balik semakin saya rasakan, semakin terbangun. Walaupun lelah pun senantiasa menerpa, tantangan demi tantangan mengisi hari-hari saya bersama anak semakin memiliki arti dan arah tujuan. Saya semakin berproses, semangat mempelajari hal-hal baru untuk menunjang perkembangan anak. Tantangan demi tantangan membuat ikatan benang merah yang saling terikat. Benang merah yang terikat melahirkan rasa ingin tahu saya yang kemudian mendorong saya untuk melakukan aktivitas bersama anak untuk menstimulasi juga mendorong bakat yang muncul dan proses mengenali bakat-bakatnya nanti. Orang yang berbakat pun terus berlatih mengasah bakatnya. Dan kami pun berlatih untuk mengasah bakat anak-anak. Salah satu hal terindah dari kehidupan adalah kita semua berbakat untuk meraih apapun yang kita impikan jika kita mau bersungguh-sungguh dalam mengejarnya. -Anonymous- ...

Game Level #7: Semua Anak adalah Bintang: Day 17

Hari ke-17 di tantangan game level 7 ini, tantangannya yaitu berenang lagi. He...he...he. Kegiatan seru yang semua di keluarga ini sukakkk. Termasuk k3, antusias diajak berenang, walaupun itu wajah atau rambut ga mau kalau basah. Tantangan untuk k3  yang masih belum mau basah rambutnya atau kena wajah, maka dari itu k3 belum berani menyelam. Walaupun begi Dan si ibuk cari-cari referensi lagi agar k3 mau menyelam ketika berenang. Dan ada artikel yang ibuk temukan dan baca sebagai bahan referensi, ibuk share di sini, semoga bermanfaat. Membantu anak menghadapi rasa takut berenang Jika Anda telah berhasil mendeteksi apa yang ditakutkan anak saat berenang, sekarang saatnya Anda membantunya menghadapi rasa takut tersebut. Simak baik-baik tips berikut ini. 1. Mulai pelan-pelan Kalau si kecil takut air, jangan dipaksa atau langsung dibawa ke kolam yang dalam supaya ia berani. Anak hanya akan tambah panik. Sebaliknya, mulailah pelan-pel...