Posts

Showing posts from April, 2020

Di rumah aja: hari ke-44: Laundry di tengah Covid-19

Tadi itu ke laundry langganan. Sekian purnama ga setor laundry karena pertama-tama ada pandemi ini, semua di handle sendiri termasuk setrikaan. Karena aktivitas banyak sekali di rumah, akhirnya setrikaan ini menjadi pemandangan barisan pegunungan nan indah. Akhirnya, ada info dari ortu, kalau laundry nya membutuhkan tambahan pelanggan dan bisa antar jemput. Gayung bersambut sayapun dengan penuh sujud syukur turut bahagia hingga bertekuk lutut. Akhirnya setrikaan lancar jaya, tak ada lagi pemandangan indah yang tergeletak di rumah menggunung penuh dengan gombal-gombal cinta eh pakaian. Nah, laundry langganan yang sebelumnya saya yang ambil dan antar sendiri, ada satu plastik yang belum saya ambil. Saya dengan bismillahi tawakaltu keluar rumah dengan masker. Sesampainya di sana, sepi, dan tempat laundry yang satu rumah dengan owner nya itu di kunci. Tak berapa lama saya mengetuk pintu dan memanggil keluarlah owner nya. Saya tanya, tu...

Di rumah ajah: hari ke-43: Celoteh K2

Image
Celoteh 1 "Buk, aku batal puasanya?" "Kenapa Kak?" "Makan." "Makan apa?" "Makan angin." Astaghfirullahaladzim😂 Gigit Bantal Celoteh 2 Ayah pamitan kerja. Salim satu-satu. Tiba giliran si ibuk. Salim n extra peluk dikit, peluk tangan doank kok😂 "Ibuk sama Ayah, batal puasanya." (kan celoteh2nya itu bikin gemes, pengen ku unyel-unyel anak tiga SD itu)😆 Jadi masukan untuk mengulang lagi hal-hal yang membatalkan puasa, plus catatan khusu untuk hal-hal yang membatalkan puasa melihat hal-hal yang kurang baik.

Aliran Rasa Level 12: Bunda Sayang batch 5

Saya tidak sendiri. Saya bersama teman-teman yang juga mau belajar. Berbagi pengalaman dan ilmu dalam mendidik anak dan juga keluarga. Berperan serta untuk bermanfaat bagi orang lain. Saya ingin berubah ke arah yang lebih baik. Merubah energi menjadi positif. Bermetamorfosa kepribadiannya menjadi lebih cantik. Berubah menjadi lebih baik untuk diri saya sendiri kepada anak-anak, suami dan keluarga. Bermanfaat bagi diri sendiri juga orang lain. Teman-teman semua yang telah berjasa selama perjalanan ini juga Fasilitator tercinta, mba Marita dan mba Dhiya, semoga Allah membalas amal kebaikannya, atas dedikasi dan waktunya, aamiin ya rabbal'alaamiin.

Di Rumah Aja: hari ke-40: Kegiatan Kreatif Selama Pandemi Covid-19

Image
Kegiatan Kreatif selama Pandemi Covid-19 Selain menulis, saya ikut berdonasi menerjemahkan buku anak. Ikut di komunitas Facebooknya: Translate A Story: Children' Book Translation Sprint. Kemudian cara menerjemahkannya join akun Global Digital Library dengan klik link  https://digitallibrary.io/ Kita bisa ikut berdonasi dengan cara ikit menerjemahkan buku dalam bahasa Inggris ke bahasa yang kita kuasai, misalkan Indonesia, Perancis, atau bahkan ada yang menerjemahkan ke bahasa Jawa. Maksud kegiatan ini adalah: "A  collaboration including Norway, UNESCO, UNHCR, ADEA, The Global Book Alliance, Verizon, The Global Digital Library, Pratham Books’ StoryWeaver, The Asia Foundation’s Let’s Read initiative, African Storybook, Learning Equality and Creative Commons is setting up a sprint to help learning supporters of all types translate children’s reading books into new languages. Please join to help children get access to the books they need...

Di rumah aja: Hari ke-38: Kembalikan Segala Urusan

Membersamai anak-anak dan memasak untuk makan anak-anak, menemani belajar, jadi tempat curhat, berdiskusi mengenai pelajaran merupakan kegiatan utama di masa pandemi ini😁 Bersih-bersih rumah, dan awal Ramadan tantangan dari sekolah adalah menyemarakan rumah dengan hiasan Ramadan, menemani anak-anak memilih target Ramadan mereka. Menemani murojaah, tilawah pribadi mengingat Allah membuat hati tenang. Membantu orang lain sesuai kemampuan, melihat usaha mereka yang gigih untuk mencari nafkah di tengah krisis yang tak tahu sampai kapan akan berakhir, tetap bertahan dan berjuang demi dapur ngebul. Ikut kelas phonegraphy, kelas literasi dan mengikuti pengajian online yang mulai menjamur, agar iman di dalam hati senantiasa subur. Tetap usaha online, menyapa teman-teman via online, membantu usaha teman online dengan ikut mengupload di status kita. Kegiatan kebaikan tak hanya memikirkan diri sendiri, memikirkan orang lain, berbagi kebahagiaan.

Di rumah aja: Day 37: Ibu Lawan Corona

Image
Program Institut Ibu Profesional. Ibu Lawan Corona. Ibu Bantu Ibu. Program kebaikan yang luar biasa.  Dan saya ingin membagi sebuah kisah. Seorang tetangga saya, seorang istri punya semangat usaha luar biasa. Suaminya masih bekerja, pegawai negeri honorer. Tapi tak membuat tetangga saya ini berhenti bekerja. Awalnya mempunyai usaha di dekat sekolahan, menjual es degan atau es kelapa. Kemudian tergusur, tidak boleh jualan di lokasi tersebut. Kemudian tetap berjualan di trotoar jalan dekat sekolahan dan antar jemput. Karena sekolah diliburkan akibat pandemi Covid-19 dan anak-anak belajar di rumah, tetangga saya ikut terdampak. Saudaranya suatu ketika men-japri saya, mau titip belanjaan karena tetangga saya tak bisa kirim pesan berlogo hijau itu. Saya sambut baik penawarannya, mulai Senin pagi tadi saya memesan belanjaan untuk diantar ke rumah. Sungguh luar biasa. Sedangkan saya? 

Di Rumah Aja: Day 35: Jurnal Syukur

Image
Jurnal syukur ini ada di telegram member tunggu HER Insititut Ibu Profesional. Hal yang membuat saya bersyukur hari ini, saya dapat berkumpul bersama suami dan anak-anak di rumah. Hal yang saya pelajari: belajar sabar dan memaafkan. Orang yang berjasa adalah suami dan anak-anak yang menyayangiku. Peristiwa Menarik Pagi:  Memesan belanja bahan pangan untuk Senin Pagi, kepada tetangga via platform whatsapp. Siang: K3 memukulku di pipi karena saya tidak menuruti kemauannya. Dan dia merasa bersalah dan meminta maaf kepada saya usianya 4 tahun, 5 bulan. Malam: Terharu mendengar murajaah Al-Buruj dan Abasa K3 yang terbata-bata tapi membuat hati bahagia. Note: Sabar, memaafkan dan tolong-menolong penuh dengan kebaikan. Saya belajar sabar, memafkan dan tolong menolong dari orang-orang di sekitar saya.

Di rumah aja: hari ke-34: Pejuang Istimewa

Teruntuk pejuang istimewa Yang selalu menjadi ujung tombak garda Petugas kesehatan yang mempertaruhkan nyawa Berjuang merawat para pasien Corona Doa untuk kekuatan dan kesehatan mereka, ku panjatkan Ya Allah segera angkat penyakit ini Jangan ada lagi korban berjatuhan Sudah cukup berakhir sampai di sini Cerah kan hari dan hati Sehatkan badan dan jiwa Bersihkan noda-noda keangkuhan kami Mohon ampun kami atas segala dosa Sampaikanlah kami kepada Ramadan ini Agar kami dapat melipat gandakan amal kebaikan diri Menabung sedari dini Untuk bekal diakhirat nanti

Di rumah aja: Hari ke-33: Surat untuk tenaga kesehatan

Sehat selalu para pejuangku Dokter, suster dan semua yang membersamai pasien-pasien Covid-19 di rumah sakit itu Begitu pula dengan keluargamu yang merindu Menanti kehadiranmu hingga saatnya bertemu Ku doakan Allah melindungi dirimu dan keluarga tercinta Agar Allah memberi kekuatan dan kesehatan bersama Engkau manusia pilihan Allah Berjuang menjadi dokter dengan mental baja dan tak kenal lelah Menolong manusia menjadi berkah dan anugerah Bahkan keluargamu pun harus mengalah Demi tugas dan amanah yang tak bisa membuatmu berkilah Terpanggil mengatasi masalah Ya Allah hamba mohon angkatlah penyakit ini Sembuhkan lah yang sakit  Mohon ampun segala kesalahan kami Mudahkanlah Ya Allah jangan kau persulit Kuatkan kami semua agar terus bangkit Menjalani hari dengan rasa syukur merasakan pahit Ingatkan lah kami bermunajat menggedor pintu langit Dengan semangat ibadah yang senantiasa terbit

Di rumah aja: 32 hari: Serba-Serbi Pandemi

Semoga Allah memberikan perlindungan kepada  pejuang di bidang kesehatan yang menolong pasien di tengah pandemi Covid-19 ini beserta keluarganya. Masyarakat juga turut bahu-membahu berdonasi untuk Alat Pelindung Diri (APD).  Tenaga kesehatan yang merupakan pejuang di garis depan, juga berperan sebagai ayah seorang anak, ibu seorang anak, saudara di sebuah keluarga dan anak yang memiliki orang tua. Di media sosial terlihat seorang ayah yang melihat anaknya dari kejauhan, ada yang sambil mendengarkan bacaan surat Al Quran dari anaknya. Ada yang ditolak warga untuk tempat pemakamannya.  Di antara masyarakat yang berdonasi menyediakan APD ada yang juga menolak daerahnya menjadi pemakaman jasad tenaga kesehatan Dan ada yang dengan santuy (santai) nya masih berkumpul dengan sengaja, mengabaikan himbauan agar membatasi kerumunan dan tatap muka. Dikarenakan daerahnya belum banyak kasus Covid-19.  Menunggu apa? banyak korban berjatuhan dulukah? ...

Di rumah aja: Waktu menulis

Di rumah aja, bersama anak, waktu menulis oun tergeser...geser ..akhirnya ga bisa nulis-nulis😆 Ditanya waktu yang enak buat nulis, kapan? Pas sepi...tapi mustahil di musim di rumah aja ini😅 Pencuri waktu itu aku, di kala anak-anak tidur, terkondisikan. Dan tiap kondisi itu berbeda.  Pagi hari di waktu tahajud, dan subuhan baca Quran, pagi cepat sekali muncul, diikuti kemuculan anak-anak. Tugas rumah sudah menanti. Siang hari di kala energi sudah mulai menipis, dan butuh ekstasi eh relaksasi🤣 Ketika dicicil, entah ide itu akhirnya menguap dan aku pun ikut menguap, akhirnya ide itu terbawa ke alam mimpi, bangun-bangun aku sendiri tak bersama si ide lagi😆 Tetap dinikmati, bersama anak seperti ini bisa jadi tak akan terulang kembali. Melewati hari dengan anak pun bisa menjadi ide tulisan yang bisa menjadi kenangan layak dinikmati. Seperti si kakak 1 yang belajar bersama google classroomnya, cara upload file, belajar istilah bahasa Inggris yang a...

Di rumah aja: Pintu Doraemon

Dari kecil kalau ditanya alat apa yang Doraemon punya, yang ingin kamu punya? Saya pilih pintu Doraemon, pintu kemana saja. Padahal bisa minta kantongnya ya, kan kantongnya yang bisa mengeluarkan semua benda yang bisa membantu Nobita. Tapi saya memilih pintu Doraemon. Saya ingin ke rumah orangtua. Saya berdomisili di Jawa Tengah dan orangtua di Pondok Gede, Bekasi. Dua bulan yang lalu orangtua masih ikut saya, karena adik lahiran anak kembar dan belum ada yang bantu, berangkatlah orangtua menemani adik di Pondok Gede. Ayah saya mengalami stroke Januari 2018, Ibu saya memiliki Diabetes Militus dari tahun 1998, dari tipe kering menjadi basah. Kombinasi orangtua yang ajaib yang saya punya. Dua-duanya juga ajaib memiliki sifat yang sama, jodoh.  Dan sifat saya pun kuat dari orangtua tercinta, bahkan sifat yang kurang baik, dan saya senantiasa berproses untuk berubah. Apa yang bisa saya lakukan di tengah kondisi ini? Menelfon, memberi kalimat postif pada ayah ...

Day 16: Rekam Layar dan Suara via HP Android

Di rekam layar ini ada juga untuk setting s uara sistem. Di hp saya hanya ada dua settingan, yaitu: Hening dan Mikrofon. untuk mikrofon, saya bisa tidak menggunakan headset, langsung berbicara di dekat hp. Sedangkan menurut sumber:   https://www.ekotrimulyono.com/2019/10/cara-agar-perekam-layar-ada-suara.html?m=1 Ada tiga suara sistem, yaitu: Disini kalian bisa memilih  Hening  jika tidak ingin merekam suara dari dalam maupun luar hp kalian. Silahkan pilih yang  Mikrofon  jika ingin merekam layar dengan suara dari luar hp. Dan pilih yang  Suara Sistem  jika ingin merekam layar dengan suara dari dalam hp kalian, seperti misalnya merekam suara lagu yang sedang di putar, atau video youtube.  Semoga bermanfaat.

Day 20: di rumah aja: Gigi

Image
Kemarin sore sekitar jam lima, k3 terjatuh ketika sedang bermain di dalam rumah, main balon sendiri, mau menangkap balon yang terbang di atasnya. Gigi depan sebelah kanan, patah sedikit. Jam 12 malam menangis, saya kira karena giginya, karena ketika saya pegang dahinya k3 sedikit anget dan malam itu terlihat bengkak agak tonggos. Ternyata k3 mau pipis. Setelah pipis tidak bangun lagi, tidak rewel, sampai pagi harinya. Besok paginya terlihat gusinya memerah kehitaman ketika saya periksa dengan meminta k3 buka mulutnya. Saya yang berhari-hari di rumah saja, karena sesuatu yang penting harus keluar. Walaupun masih keluar berjalan kaki untuk belanja di tukang sayur di lingkungan sekitar rumah. Sekaligus menghirup udara pagi dan berjalan ringan dan dekat. Keluarnya kami siang ini, untuk mengantar k3 dokter gigi. Karena pagi suami masih bekerja dan saya menyelesaikan pekerjaan saya dari rumah. Keliling dokter gigi tidak ada yang buka. Saya daftar online ke rumah sa...

Day 15: Google Classroom

Saya menemani k1 menelusuri Google Classroom, karena Senin, 6 April, pembelajaran tahap dua akan menggunakan Google Classroom, setelah tahap 1 sudah terselesaikan dengan mengirim email atau melalui whatsapp. Saya menggunakan aplikasi ini mulai dari pembelajaran di Institut Ibu Profesional. Ada notifikasi tugas jika belum diselesaikan dan yang sudah diselesaikan. Tugas disediakan tempat untuk menguploadnya. Akan ada notifikasi jika kita sudah mengirim tugas.

Day 17: di rumah aja: Doa ku

Ya Allah, ku tuliskan doa untuk kemudahan dan kelancaran rejeki untuk kebutuhan pangan saudara-saudaraku yang bersama-sama berjuang dalam keadaan sama-sama berjuang di tengah pademi virus Corona. Ya Allah, hamba memohon ampun dosa-dosa hamba dan mohon angkat virus ini. Pertemukan dengan bulan Ramadan agar kami bisa beribadah jamaah bersama saudara-saudara kami tanpa adanya virus corona di tengah-tengah kami. Ya Alllh, Engkaulah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan Maha Bijaksana, Takdir-Mu yang terbaik. Berikanlah karunia-Mu dan belas kasih-Mu kepada kami umat-Mu yang tak berdaya ini.

Day 14: Kipas Angin

Image
Kipas angin listrik pertama ditemukan oleh Schuyler Skaats Wheeler pada tahun 1882. Wheeler pertama kali memperkenalkan kipas angin listrik dengan dua buah baling-baling, tanpa ada pelindung apapun dan digerakkan dengan tenaga motor listrik. Perkembangan kipas angin listrik lebih lanjut di kembangkan oleh Philip H. Diehl yang dipantenkan pada tahun 1887.  Diehl memperkenalkan kipas angin yang menempel di langit-langit rumah. Diehl terus mengembangkan temuannya. Pada tahun 1904 Diehl menambahkan sendi split-ball pada kipas angin listriknya. Tiga tahun kemudian, ide ini menjadi dasar penemuan kipas angin yang dapat bergerak ke sana-kemari. Sumber: wikipedia.com ... Sampai saat ini kipas angin listrik pun masih dipakai. Harga yang terjangkau dan beban listrik tak setinggi Air Conditioner. Perawatannya pun mudah. Saya pun masih memakai kipas angin listrik di rumah. Untuk yang memiliki anak balita, biasanya ingin tahu dan me...