Posts

Showing posts from May, 2020

Di rumah aja: Hari ke-80: Menanam kehidupan di tengah Covid-19

Image
"Ayo kawan kita bersama...menanam jagung di kebun kita..." Cuplikan lirik lagu menanama jagung, yang di  telinga masih terngiang-ngiang. Lagu ceria yang memberi semangat untuk menanam, untuk bekerja tak kenal lelah, tak jemu-jemu. Satu diantara banyak hikmah pandemi yang bisa menjadi ibrah atau pelajaran bahwa menanam sayuran dan bumbu seperti kuncit, laos atau pengkuas, menjadi alternatif ketahanan pangan. Padahal booming hidroponik dan memanfaatkan lahan yang ada bahkan tergolong sempit sudah dari dulu terdengar. Digaungkan dari tingkat pusat hingga pedesaan. Nah terasa sekali program itu diaplikasikan saat ini. Saya pernah mencoba merawat cabe, sudah diberikan dari saudara berupa tanamanan. Berbuah sekali, dan mati, he...he... Saat ini saya mencoba menanam kangkung dari sayuran yang saya beli. Dua ikat, satu berhasil, satu lainnya tidak berhasil. yang tanam pak suami . Saya juga ada kates atau pepaya jepang. Juga pepaya lokal...

Di rumah aja: hari ke-75: Lebaran di tengah Covid-19

Image
Sesaat namun berkesan selamanya Itulah lebaran hari pertama kemarin. Dengan doa dan protokol kesehatan tetap dijalankan. Kami keluarga berkumpul di rumah orang tua yang masih di kota yang sama. Dengan anak empat orang, Qadarullah tinggal di kota yang sama. Betapa sedihnya, kami bertemu setelah sekian hari tak tentu bisa bertemu, padahal di kota yang sama.  Karena kami memilih tak banyak berpergian tanpa alasan penting dalam masa pandemi ini. Tanpa bersalaman. Sungkeman tanpa mencium tangan. Tak merubah bahkan mengurangi arti bahwa kami saling meminta maaf dengan sepenuh sampai hati. Air mata yang menetes di pipi sebagai bukti. Makan, ngobrol dan foto bersama, sesuatu yang langka dalam kondisi pandemi ini. Apalagi foto berjejer berdekatan, yang membuat kami merasa bersalah karena teringat Corona Virus. Ingin berlama-lama, tapi teringat akan bahasa virus ini. Setelah selesai, kami sekeluarga langsung pulang. Dan mandi, betapa segarnya di ...

Di rumah aja: hari ke-73: Ramadhan yang tak pernh sama

Ramadhan yang tak pernah sama, tak biasa dan selalu luar biasa. Ya Allah, usia hamba semakin berkurang di dunia, sedangkan amal ibadah hamba yang telah hamba persembahkan kepada-Mu, hamba buta tak mengetahui hasilnya. Hamba berprasangka baik atas penilaianmu. Mohon ampun segala dosa hamba beserta keluarga, mohon terima taubat hamba. Mohon pertemukan hamba dengan nikmat dan berkah RamadhanMu. Mohon terima segala amal hamba di dunia ini, di Ramadhan tahun ini. Mohon tempatkan hamba beserta keluarga hamba dalam Firdaus-Mu kelak. Mohon angkat pandemi Covid-19 ini. Mohon kuatkanlah kami menjalani segala tantangan kehidupan dan ujian dari Mu. Tidak ada satu musibah yang menimpa setiap muslim, baik rasa capek, sakit, bingung, sedih, gangguan orang lain, resah yang mendalam, sampai duri yang menancap di badannya, kecuali Allah jadikan hal itu sebagai sebab pengampunan dosa-dosanya. – (HR. Bukhari dan Muslim) Tidaklah Allah menurunkan satu penyakit mel...

Di rumah aja: hari ke-71: Persiapan Lebaran Spesial di Tengan Pandemi Covid-19

Semoga kita senantiasa sehat, kuat menjalani kehidupan "new normal". Persiapan lebaran di tengan kondisi "spesial" masa pandemi Covid-19 ini. Lebaran kali ini persiapan untuk kue-kue tidak banyak, karena tahun-tahun sebelumnya pun tanpa kondisi spesial ini kami lebih banyak silahturahim ke keluarga besar. Baju lebaran, kami memilih menggunakan baju yang sudah ada. Tiga puluh hari Ramadhan, kami lebih banyak di rumah, berusaha memantaskan diri di hadapan Allah subhana wata ala, berusaha meraih keridhoanNya Saya berdoa agar kita semua mampu beradaptasi, hidup sederhana dan berhemat. Mampu menolong orang lain. Hidup sehat, mampu mandiri secara ekonomi. Termasuk diri saya ini. Semoga saya juga mampu dan tetap mau berusaha untuk mandiri secara ekonomi. Semoga kita bisa saling membantu, membangun perekonomian seperti Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Bersama-sama memenuhi kebutuhan dari teman-teman sendiri yang berusaha. Tak harus ke pusat pe...

Di rumah aja: hari ke-70: Ramadan Tetaplah di Sisiku

Image
Sedih Ramadhan ini akan berlalu. Menikmati hari demi hari, berjuang menggunakan manajemen waktu agar bisa lebih dekat lagi dengan Allah dengan aktivitas kita yang memang dari awalnya sudah "seabrek" (banyak). Mem-"pause" aktivitas yang ga penting banged.  Walaupun godaannya luar biasa. Luar biasa bahagia jika pencapaian ibadah Ramadhan ini lulus verifikasi dari Allah subhana wata ala. Bertambah pundi-pundi amalan kebaikan kita atau pahala untuk bekal akhirat yang di bulan Ramadhan ini bisa bahagia jika lulus dengan pahala berlipat-lipat. Apalagi bisa meraih malam Lailatul Qadr, malam seribu bulan. Bahagia nyaman bisa memenangkan diri sendiri menuju keridhoan Allah. Berdoa agar Allah memberi perlindungan dan mampu beradaptasi dengan takdir Allah seperti adanya virus Covid-19 ini. Tetap waspada, menjalankan prosedur kesehatan sehari-hari.  Kami memilih tidak mudik. Untuk lebaran ini. Walaupun berat, jika boleh, ingin sekali m...

Di rumah aja: hari ke-69: Video

Ini video dari berbagai sumber, bukan saya yang buat. Saya tarik link aja dan saya kumpulkan per bab dari buku yang ada di foto. Bagi si ibuk ini bermanfaat sekali untuk mendampingi belajar, karena apalah aku ini, masih berproses belajar juga . Kasihan anak-anak, belajar tanpa "kompas", jika tiba-tiba diberi tugas, tanpa ada penunjuk jalan agar jelas. Dan saya sebagai orang tua pun masih banyak kekurangan pada di diri saya, kurang jelas memberi pemahaman kepada anak, juga bukan ahlinya. Anak juga memerlukan pendampingan di rumah dari para ahli di bidangnya. Jika orang tua memiliki kendala maka video tutorial ini baik dalam bentuk grafis atau video seseorang yang sedang menjelaskan sangat membantu dan menjadi alternatif dalam memberikan " inner sight", meNAMBAH, memperHALUS, memperDALAM pengetahuan, mengGALI dari berbagai informasi. Kemudian anak diajak mengANALISIS, dan memecahkan masalah dari tayangan yang dilihatnya, apa pendapat si an...

Di rumah aja: hari ke-68: New Normal

New Normal Kondisi ini menjadi bagian dari kehidupan di dunia saat ini. Perekonomian harus berjalan, karena negara membutuhkan pendapatan juga untuk pengeluaran negara. Yang hidup di dalamnya, penduduknya juga memerlukan pekerjaan untuk menghidupi keluarganya. Simbiosis kehidupan. Garda terdepan di dunia kesehatan, Ya Allah semoga melindungi, memberikan posisi mulia ini kesehatan beserta keluarganya. Semua kembali bekerja dan bersekolah dengan catatan tetap menggunakan protokol kesehatan. Pabrik menggunakan sistem shift dengan posisi antara satu dengan yang lainnya dibatasi. Sanitasi di tiap tempat terus diperhatikan jaminan kebersihannya sesuai standar kesehatan. Sekolah di buat sistem pergantian, dengan tempat duduk renggang, tidak dekat. Dengan jam terbatas, dua jam sehari, kemudian pulang, tanpa istirahat. Di rumah, tetap dibuat jadwal pelajaran sesuai jam pelajaran di sekolah, tetap ada time schedule, kapan waktu belajar, kapan wakt...

Di Rumah Aja: Hari ke-59: Lailatul Qodr

Tak terkira yang bisa saya tahu jumlahnya Di luar sana berapa banyak yang membutuhkan  uluran tangan Banyak juga saluran yang menggapai dengan cekatan 10 hari terakhir, Lailatul Qadr, mari bersemangat dalam kebaikan Mencari ridho Allah dan pahala berlipat ganda berlomba-lomba diraih penuh harapan Indonesia termasuk negara muslim terbesar di dunia Dengan tingkat sedekah terhitung masuk terbanyak record dari banyak negara Dimana-mana tak terhitung banyak yang berderma Semoga saya pun dan mba Sis dan mas Bro termasuk juga Mari tunaikan zakat, infaq, sedekah, wakaf selagi masih di dunia Zakat penghasilan, zakat perdagangan, zakat pertanian, zakat harta, dan zakat fitrah. Dikutip dari sumber:  www.tamzis.co.id Islam memerintahkan umatnya untuk saling membantu dan saling menolong antar sesama.  Salah satunya dengan infak dan sedekah, antara lain melalui ayat Al-Quran dan hadit ssebagai be...

Di Rumah Aja: hari ke-58: Doa

Image
Doa untuk orang tua  Ya Allah, hamba mohonkan nikmat beribadah untuk Bapak dan Ibuku di usia tuanya Hamba mohon kenyamanan raga dan jiwa mereka Hamba mohon kenikmatan menjalani hari-hari di usia tuanya Hamba mohon kesembuhan stroke bapak  Hamba mohon kekuatan untuk bapak dan ibu Hamba mohon kuatkan lah ikatan mereka dengan kasih sayang limpahan-Mu Hamba mohon ampun segala keterbatasan dan kesalahan kami, dosa-dosa kami Hamba mohon pertemukan kami untuk bersama-sama kembali kelak di surgaMu Saya doakan untuk orang tua dan juga saudara-saudara yang membaca tulisan ini. اللَّهُمَّ اغْفِرْلِى ذُنُوْبِى وَلِوَالِدَىَّ وَارْ حَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيْرَا . وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَلْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ .  اَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ . وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ . رَبِّ اغْفِرْ وَارْ حَمْ وَاَنْتَ خَيْرُالرَّ احِمِيْنَ . وَلاَحَوْلَ وَلاَقوَّة...

Di Rumah Aja: hari ke-57: Stroke bagian ke-3

Dua tahun dalam keadaan stroke mempengaruhi kondisi psikis bapak. Apapun keinginannya harus segera dipenuhi.  Opininya selalu benar. Dengan ibu selalu membentak. Ibu saya pun kondisi Diabetes Melitus sejak tahun 1998. Dari kering dan obat sekarang suntikan. Dan jika luka menjadi basah dan lama sembuh. Sehat pun ibu bekerja dengan pelan-pelan. Apalagi sudah tua, sedangkan bapak ingin ibu gerak cepat. Memang bapak dari sehat gesit sekali, bertolak-belakang dengan ibu. Ibu curhat dengan saya sambil menangis, kata beliau, "ibu ini harus apa?", " ibu bingung?", "apa-apa sudah berusaha ibu turuti." kata ibu acap kali curhat dengan saya. Kami dan ibu berulangkali mengajak ngobrol bapak, tapi ketika diajak ngobrol, kami harus mendengarkan apa kata-katanya, jika diam, bapak bilang kok diam saja. Jika diberi feedback , feedback dari ibu ataupun kami membuatnya gusar. Kami keluarganya sayang dengan bapak, bapak merasa kami ta...

Di Rumah Aja: Hari ke-56: Stroke bagian ke-2

Di tengah pandemi Covid-19, beliau ingin sekali ke rumahku. Aku hanya menyampaikan doa kepadanya agar pandemi ini segera Allah angkat. Sebelumnya beliau masih berpindah-pindah antara rumah beliau dengan rumahku. Untuk melihat renovasi rumah, untuk mengurus pensiun selama tiga bulan sekali.   Karena pensiun belum diurus di kotaku. Untuk BPJS bisa pindah dengan menggunakan aplikasi JKN-Mobile jadi bisa diurus dari mana saja. Dan yang terakhir ini, karena adikku melahirkan kembar, sehingga ibu pun ikut membantu. Dan bapakpun diajak karena ibu tak tega meninggalkan bapak sendiri di rumahku. Aku senang kalau bapak di rumahku dan aku siap-siap mengurangi kegiatan-kegiatan luarku. Akhirnya badai Covid-19 malah membuat kami di rumah aja. Bapak dan ibuku pun tak bisa ke rumahku walaupun adikku sudah punya "rewang" (helper) dan akupun tidak bisa mendatangi orangtuaku. Akan tetapi bapak sering mengirim pesan bahwa beliau ingin k...

Di rumah aja: hari ke-54: Stroke bagian ke-1

Rasa kangen kepada orangtua memicu saya unguk menuliskannya di blog. Ramadhan ini dengan rasa kangen dan sedih tak bisa bertemu dengan orangtua. Kejadiannya, Januari 2018 ketika orangtuaku, Bapak, terkena stroke untuk kedua kalinya. Yang pertama ketika aku masih di bangku kuliah di kota yang berbeda yang jaraknya ratusan kilometer dengan orang tua tinggal. Kata beliau serangan pertama, sadar. Ketika menulis, tangannya tidak sesuai keinginannya. Dan beliau langsung ke rumah sakit ditemani ibu, masih dengan kondisi bisa membawa mobil sendiri. Di rumah sakit oleh dokter ditetes obat di mulutnya kemudian pulang. Di rumah mandi dengan air panas, istirahat dan kondisi beliau kembali sehat. Stroke kedua Perjalanan beliau mengantarkan ngunduh mantu  cucu dari kakak laki-lakinya di Kalimantan. Bapak yang menginginkan sendiri ikut mengantarkan karena niat bapak menggantikan kakak laki-lakinya yang tidak berangkat. Kakak laki-lakinya, ya,...

Di rumah aja: Hari ke-53: Ramadan Istimewa

Ramadhan istimewa dengan tantangan zaman yang Allah berikan yaitu pandemi Covid-19. Pandemi ini adalah tantangan ketakwaan dari Allah. Ramadhan ini menjadi renungan untuk kami sekeluarga. Menjadi edukasi untuk anak-anak di rumah. Bahwa manusia itu kecil tidak ada apa-apanya. Momen kami bisa ibadah bersama di rumah. Juga belajar untuk menjaga amanah Allah yaitu anak-anak dengan lebih dekat. Orang tua lebih banyak di rumah, kembali sejatinya pendidikan anak-anak adalah keluarganya di rumah. Menemani mereka mengerjakan tugas dari sekolah, bersama membekali pengalaman hidup dari rumah. Kami bersyukur saling memiliki dan bisa nyaman mengerjakan amalan di bulan Ramadhan. Nikmat sehat. Nikmat yang luar biasa yang Allah berikan. Kami semua sehat dan bisa berlomba-lomba menabung amal kebaikan yang dilipatgandakan di bulan Ramdhan ini. Allah Maha Besar, KuasaNya ini terjadi. Dari Aisyah RA, bahwasanya dia berkata: Aku bertanya kepada Rasulul...

Di rumah aja: hari ke-50: Ramadan Padat

Ramadhan tahun ini, padat. Agenda merayap walaupun di rumah aja, luar biasa kesibukan terus berjalan. Tak hanya anak-anak, orang tua ini pun juga memiliki program Ramadhan. Sedikit demi sedikit, menikmati Ramadhan ini, ibarat tebu, setiap tetes begitu berharga, sampai isapan terakhir, bekas gagang tebu itu tak mau dilepas. Hari cepat berlalu, waktu seakan tambah berkurang. Program Ramadhan di rumah aja, kami lalui dengan berpacu waktu. Banyaknya kelas online yang luar biasa menggoda dengan materi yang sayang jika dilewatkan. Saya rasakan Ramadhan yang berbeda di tiap tahunnya. Apalagi tahun ini, begitu spesial dengan datangnya tantangan Allah subhana wa ta ala. Lebih senang berlama-lama bersama Al-Quran, bermunajat pada Allah, sholat berjamaah di rumah, begitu nikmat. Bagaimana dengan mereka yang tidak? Masih berjuang ke luar rumah, hingga tak bisa bersama-sama keluarga beribadah Ramadhan sampai rejeki bisa dibawa pulang. Bagaim...

Di rumah aja: hari ke-49: Konfirmasi E-mail dari Let's Read

Senangnya dikonfirmasi via email untuk jadi editor penerjemahan ENG-IND sama www.LetsReadAsia.org . Dan editor ini adalah editor untuk donasi penerjemahan. Di email judul buku untuk naskah yang segera di edit. Dan beberapa naskah yang juga dikerjakan setelah buku dengan naskah wajib, selesai di edit. Setelah ikut gabung menerjemahkan di Global Digital Library , kemudian ada tawaran editor, aku ya ikut, tambah pengalaman dan wawasan. So, mesti bagi waktu lagi, padahal waktunya dah mepet banget di tengah Ramadhan dan stay at home ini. Tulisan ini dibuat untuk semangat diri ini. Bisa bagi waktu atau manajemen waktu dengan baik. Hikmah Covid-19, juga banyak belajar online dari yang gratis sampai berbayar. Yang ditawarkan dari IIP bagus-bagus temanya. Semakin produktif di rumah aja ya. Hikmahnya bisa banyak belajar memperbaiki kualitas diri ke arah yang lebih baik lagi. Semoga terus nyaman, bahagia dan sehat.

Di rumah aja: Hari ke-47: Pejuang Keluarga di tengah Pandemi Covid-19

Hari ini ada sebuah cerita yang ingin saya tuliskan. Sebelumnya ada di tulisan ini  Hari ke-36 . Perihal tetangga saya yang beralih berjualan sayur dan lauk-pauk di tengah pandemi Covid-19. Saya seperti hari biasanya membeli bahan-bahan sayur dan lauk-pauk. Uang kembalian saya tidak ada, maka saya kurang Rp10.000. Karena titipan saya ada yang kurang, kakak penjual berkata akan balik lagi sambil mengambil uang yang kurang. Ketika balik lagi ke rumah untuk memberikan titipan saya yang kurang, uang Rp10.000 diberikan ke saya untuk donasi APD Covid-19. Luar biasa, kepedulian itu bisa terjadi pada siapa saja. Bahkan pada orang yang tidak kita sangka.