"Little Women"

 




Cubit diri sendiri


Auwww, sakit

Sadar? 

Huum

Iya ini diri aku, aku ini ada, lahir ke dunia karena Allh subhan wata ala telah menciptkan ku, memberikan anugerah terindah sesuai dengan kodrat dan fitrah wanita.

Dimana Allah sudah memberikan nikmat derajat wanita dimuliakan Allah.

Merdeka sebagai wanita.

Dilahirkan dari seorang wanita, ku panggil ibu.

Dididik merdeka oleh kedua orang tua ku.

Tetap bertanggung jawab.

Merdeka sebagai wanita, aku punya pilihan sendiri, membaginya bersama keluarga ku agar saling melengkapi walaupun dengan pilihan sendiri tetap bisa bersinergi.

Contoh pilihan me time, merupakan sesuatu yang merdeka sebagai wanita. Nah, waktu pilihan me time perlu dibagi dan dipertimbangkan bersama anggota keluatga lainnya agar tetap bersinergi.

Merdeka sebagai wanita, merdeka perasaannya, hatinya, sikap nya yang semuanya sesuai fitrah dan kodrat dari Allah, tetap bertanggung jawab.

Aku sudah cukup bersyukur telah merdeka sebagai wanita, Allah telah memuliakan diriku sebagai seorang istri, ibu dan peran-peran lainnya.

Allah memberi nikmat kepada ku sebagai wanita yang merdeka, merdeka mencari ilmu, merdeka belajar.

Banyak hal yang Allah berikan kepada ku, sehingga aku bersyukur bisa merdeka sebagai wanita.

Merdeka sebagai wanita itu mengingatkan ku atas rasa syukur kepada Allah subhana wata ala.

Aku pun teringat film "Little Women", banyak ibrah dan hikmah yang aku peroleh, film yang aku tonton beberapa kali dengan pemain yang berbeda di tahun pembuatan yang berbeda pula, tak pernah kehilangan gregetnya ketika menonton ini.

Tentang perjuangan hidup wanita di zaman itu, dalam sebuah masa perang, hidup tanpa kepala keluarga yang sedang ikut berperang. 

Kekuatan dan ketangguhan seorang ibu (Marmee) memberikan semangat juang dan berhasil mentransfer sikapnya kepada keempat putrinya, Meg yang keibuan, Beth yang murah hati dan pintar bermain piano, Jo si penulis, Amy si pelukis.

Kehidupan keluarga March yang sederhana, hampir tak punya, tetap elegan dan disegani dengan sikap keluarga itu yang penuh dedikasi dan kebaikan hati. Menolong tetangga yang kekurangan di tengah kesulitan keluarga mereka.

Kemerdekaan dalam memilih jalan suksesnya masing-masing disertai dengan konsekuensi yang akan menjadi tantangan yang datang setelah keputusan yang diambil.

Dan menurut ku film Little Women berdasarkan novel karya “abadi” Louisa May Alcott, ini asyik dijadikan book talk.


Dan kembali ke diriku, menurut ku merdeka sebagai wanita itu yaitu merdeka dengan impian dan keputusannya yang sesuai dengan koridor fitrahnya mengemban amanah Allah di muka bumi ini yang kelak akan dimintai pertanggungjawabannya dengan kebahagiaan menaungi auranya, yang terlukis di wajah dan hatinya.

Comments

Popular Posts