CEMBURU YANG SALAH FOKUS
Kita vs. Mereka yang Beneran Shining
Kita tuh sering banget ngiler liat orang yang glowing up di dunia: seleb yang feed-nya aesthetic, pebisnis muda yang flexing Lambo, atau temen sekelas yang tiba-tiba viral gegara dance Ti*To*. I mean, wajar sih, kita kan manusia—bukan robot yang auto-disable rasa iri.
Tapi yah, kadang kita kecele. Kita ngira mereka the real winners, padahal yang beneran worth it buat diiriin itu… orang yang low profile tapi hatinya glow in the dark.
Yup, mereka yang no highlight di medsos, tapi highlight-nya di langit. Yang gak pernah trending, tapi amalannya continuous streaming. Yang gak punya verified badge di media sosial, tapi badge-nya di sisi Allah udah dapet platinum.
Kita? Kita sibuk compare diri sama orang yang follower-nya ribuan, tapi lupa compare diri sama orang yang sholat-nya ontime.
Kamu ngejar apa sih sebenernya?
Kita grinding 24/7 buat dapetin yang belum kita punya: gaji digit lima, pacar level artis, hidup aesthetic kayak di Pi*te*est. Tapi pas udah dapet, kok rasanya… meh. Kayak lari di treadmill: capek, tapi gak beneran ke mana-mana.
Kita lupa kalo dunia ini cuma rest area, bukan finish line. Nanti pas nyawa kita di-checkout, yang ditanya bukan "punya berapa followers?" atau "naik mobil apa?", tapi "Bawa apa pulang?"
Plot twist: Semakin real, semakin dianggap alien.
Karena kebanyakan orang udah kebablasan pake topeng. Pas ketemu yang asli, mereka speechless:
"Kok dia bisa happy tanpa flexing?
"Kok dia gak toxic kayak kita?"
"Kok dia gak fomo pas lihat orang sukses?"
Autentik itu rare item, makanya dikira dianggap "aneh" karena gak ikut drama, padahal yang drama itu sendiri yang overacting. Dianggap "lebay" karena serius ibadah, padahal yang lebay itu yang jual diri buat influence.
Jadi, masih mau iri sama yang shining doang?
Yang beneran glow itu bukan yang flashy di mata dunia, tapi yang light-nya visible di mata langit. Mereka mungkin gak famous, tapi nama mereka eternal di catatan malaikat. Mereka gak rich secara materi, tapi wealthy banget secara iman.
Jangan sampe kita kelebihan dosis cinta dunia, sampe lupa kalo kita cuma tamu. Allah udah kasih reminder: "Nanti lo bawa apa pulang?" Jangan cuma bawa receh likes sama fake hustle.
Comments
Post a Comment