"Alex Hormozi Ngomong Gini, dan Hidup Gue Langsung Jadi Bahan Meme"
Jadi, gue baru aja nonton video Alex Hormozi yang bilang:
Orang kaya beli waktu (yaelah, mereka bisa bayar orang buat beresin kekacauan dunia sambil tidur-tiduran).
Orang miskin beli barang (alias gaji 3 juta, tapi iPhxne-nya series terbaru, biar bisa flexing di kafe meski cuma minum air putih).
Orang ambisius beli keterampilan (kursus ini-itu sampe otak meletus, demi jadi manusia paling produktif di Linkedxx).
Orang malas beli distraksi (iya, gue liatin lo yang scroll medsos 5 jam sambil ngerengek "hidup gue hancur").
Dan… gue langsung tersinggung. Karena gue adalah gabungan dari semua itu, tapi dalam versi fail-nya.
1. Orang Kaya Beli Waktu? Gue Malah Jual Waktu ke Gracfxxd
Alex bilang orang tajir bisa outsource tugas-tugas melelahkan. Mereka bayar asisten, supir, atau bahkan personal chef biar bisa fokus ke hal penting.
Gue? Gue outsource kebahagiaan gue ke GxFxxod. Waktu gue habis buat nungguin nasi padang yang telat 1 jam, sambil ngeliatin duit di dompet makin tipis. Kaya? Nggak. Kaya raya dalam utang, iya.
2. Orang Miskin Beli Barang? Iyalah, Biar Ada yang Bisa Dipamerin di SOSMED
Gue tau diri, gue bukan anak menteri. Tapi demi social validation, gue rela makan mi instan sebulan buat beli sneaker KW super. Hasilnya? Kaki gue cantik, tapi dompet menjerit.
Alex mungkin bakal geleng-geleng liat gue bilang, "Bro, lo bisa investasi dulu—" Eh, tapi kan kalo gue nggak pamer sepatu baru, gimana orang tau gue masih relevan? Prioritas, bang!
3. Orang Ambisius Beli Keterampilan? Gue Beli Sertifikat Abal-abal di LinkxdIn
Gue juga pengen jadi high-value individual! Makanya gue ikut semua webinar gratisan, download PDF self-help, sampe ikut kursus "How to Be a CEO in 3 Days".
Tapi ujung-ujungnya? Skill gue cuma bisa copy-paste caption motivasi di Instagram. Alex bilang orang ambisius naik level terus. Gue? Level stres yang naik.
4. Orang Malas Beli Distraksi? Nah, Ini Baru Keahlian Gue
Gue ahli banget beli distraksi. Medsos scrolling-scrolling liat orang lebih sukses, sampe stalk mantan yang udah nikah.
Alex bakal bilang, "Waktu lo berharga!" Tapi gue jawab, "Bro, kalo gue nggak doomscrolling, gimana gue bisa tau kalau hidup temen gue lebih hancur dari gue? Itu namanya self-care."
Yang ada Gue gabungan semua, Tapi Jadi Bahan Bully
Jadi, gue ini:
Pengen kaya, tapi malah jual waktu buat kerja remote yang gajinya cukup buat beli kuota.
Pengen keren, tapi ujung-ujungnya ngutang buat gaya-gayaan.
Pengen ambisius, tapi cuma bisa save post motivasi yang nggak pernah dibaca.
Dan yang paling ahli: jadi profesional procrastinator, kerjaannya prokrastinasi menunda-nunda kerja mulu.
Alex Hormozi mungkin benar. Tapi gue memilih untuk tersinggung dan terus hidup dalam delusi. Karena, hey—hidup ini terlalu pendek buat produktif.
(Sementara gue kembali ke medsos… Ada yang baru upload dance challenge.).
Comments
Post a Comment