Menstimulasi Anak Suka Baca: Day 7: Membaca untuk Menulis


Day 7
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ

Membaca untuk Menulis

Saya masih belajar menulis, walaupun sekolah formal sudah dari dulu, tapi menulis bisa dilakukan kapan saja, di sepanjang usia.

Menulis bagi saya terkait dengan membaca, karena dengan banyak membaca pengetahuan menjadi luas, bisa menjadi ide atau kotak pengetahuan di dalam otak yang menyimpan ratusan ribu kata-kata yang mendukung sebagai bahan referensi untuk tulisan.

Dan saya juga tertarik dengan dunia ini bahkan yang lebih luas yaitu dunia literasi, menurut wikipedia.com, literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.

Belajar menulis dalam kehidupan dapat dilakukan dengan berbagai cara di era gencarnya teknologi informasi saat ini, sebut saja blog,  bahkan menulispun saat ini bisa tersalurkan dengan menulis status di media sosial.

Menulis status pun bisa bisa berbuah penghasilan puluhan juta. Yang akhirnya menjadikannya penulis buku, penerbit, menjelma motivator, dengan omset ratusan juta rupiah.

Yang mantap adalah bisa menulis status gaje, ujung-ujungnya duit dan ratusan reseller sudah beranak pinak di bawah naungannya.

Bagi saya yang hal itu luar biasa keren. Insting dan intuisinya dalam menulis bisa langsung merasuki perasaan pembacanya.

Dan saat ini penulisanpun membutuhkan strategi agar bisa berhasil mencapai apa yang diniatkan dan ditujukan oleh penulis.

Menurut pendapat orang awam seperti saya ini, jiwa seorang tercipta berbeda dan diberikan keunikan tersendiri oleh Allah.

Sebab dari jiwa yang unik seseorang itulah gaya penulisan seseorang juga beda.

Tapi bisa tetap belajar strategi dari para ahli, bahkan para penulis status yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Ya, kembali lagi ke apa yang sudah diniatkan di dalam hati, menulis pun tak sekedar menulis untuk tujuan duniawi saja, bahkan apa yang telah tertulis juga tangan untuk menuliskan ini akan bersaksi dihadapan Allah di akhirat kelak.

Ngomong-ngomong tentang menulis dan penulis ini, saya miliki kecendrungan menyukai penulis yang memiliki ciri khasnya tersendiri dan ternyata ciri khasnya adalah memang nyata dari image yang terbangun melalui daya tarik yang timbul lewat kepribadian penulis itu sendiri.

Contoh saja, saya membaca dan menonton film diangkat dari buku yang ditulis Jane Austen, penulis dari Inggris, sampai ada film mengenai Jane Austen yang mengkisahkan mengapa Jane Austen itu sampai menulis tema buku seperti Pride and Prejudice, Sense and Sensibility, Persuassion.

Dan film itu menceritan kisah kehidupan berdasarkan biografi Jane Austen yang akhirnya saya bisa mengetahui karakter yang dibangun Jane Austen di buku-bukunya berkaitan dengan kehidupan pribadinya dan juga kehidupan Inggris di abad ke-18, feminisme, pernikahan, status dan sosial ekonomi.

Saya sih bukan penggemar Jane Austen, tapi saya menikmati membaca buku-bukunya, pun karena beliau ini termasuk penulis produktif yang banyak menelurkan karya-karya emasnya. Juga buku-buku terjemahannya dalam bahasa Indonesia mudah dicari dalam rak toko buku.

Ada buku yang saya punya dari Jane Austeen ini adalah persuasion dan Northanger Abbey dalam bahasa Inggris, saya baca baru sedikit, rencana jadi project terjemahan saya, tapi belum terlaksana, mungkin sudah beredar novel terjemahannya di Indonesia. Saya dapat buku ini order online di penyedia jasa titip bad book world books, semoga bisa segera terlaksana project saya.



Kalau Northanger Abbey sudah diangkat menjadi film tahun 2007, diperankan oleh JJ. Field sebagai aktor dan aktrisnya Felicity Jones. Sebenarnya banyak novel dari Jane Austen yang diangkat filmnya seperti Becoming Jane, diperankan oleh aktris Anne Hathaway, Pride and Prejudice, Mansfield Park, Persuasion, dan lain-lain.

Saya juga tertarik untuk membaca novel karya Charlotte Bronte, tapi menghabiskan Jane Austen aja belum kelar.

Menurut saya, ketika saya sudah dapat feelnya penulis, saya akan mudah memahami maksud dari penulis. Kalau sudah baca bukunya menyelami perasaan penulisnya, jika ada tugas mereview InsyaAllah bisa menolong saya menguatkan tulisan.

Bahkan ada pembaca sampai menyadari bahkan buku-buku penulis itu juga terjadi dalam kehidupan si pembacanya.

Seperti film bertema komunitas buku yang kumpul bareng untuk diskusi tentang karya-karya Jane Austen, yaitu film  The Jane Austen Club Books, bercerita tentang komunitas buku yang khusus membahas enam novel karya Jane Austen. Ketika mereka asyik menggali novel Austen, mereka menyadari adanya hubungan antara pengalaman hidup mereka dengan novel-novel Austen.

Ternyata penulis wanita Indonesia ada juga yang menceritakan kehidupannya, saya pernah baca buku dari penulis NH. Dini. Membaca karyanya seperti membawa saya nyata ke dalam kehidupan pribadinya.

Karya yang saya suka adalah yang bisa mengguggah pembacanya meraih hidayah Allah, yang mengedepankan akhlak dan adab, perjuangan hidup serta karya yang mencerminkan budaya Indonesia, juga mewakili zamannya dimana ketika membaca karyanya seakan-akan dibawa kembali ke zaman itu,  seperti Sengasara Membawa Nikmat.

Jadi apapun gaya penulisannya, akhlak juga berperan. Ada pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Ridho Allah tetap terdepan.

Dan maksud dari tulisan ini adalah perilaku orangtua berperan juga dalam menstimulasi anak suka baca, kalau orangtua dilihat anak baca buku, ada magnet di sekitar anak, yang fitrahnya adalah "kepo", kalau buku emaknya diambil, karena emaknya terlalu asyik baca, he..he..



Kadang anak yang kepo itu masih di bawah tiga tahun ya, yang suka merebut buku pas emaknya keasyikan baca, cari perhatian.



Kalau sudah tiga tahun, seperti k3, dia ambil bukunya, buku emaknya diambil, digantiin bukunya k3 untuk minta bacaain. Wk..wk..wk.
Loh kok kata ganti penulisannya jadi pakai emak. Gado-gado nih, semoga pembacanya ga bingung ya.


والله أعلمُ بالـصـواب
أستغفر الله هل عظيم



#hari7
#gamelevel5
#tantangan10 hari
#menstimulasisukamembaca
#pohonliterasi
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
@maritaningtyas
@institut.ibu.profesional










Comments

Popular Posts