Day 4: Presentasi Kelompok 1: Pemahaman Perbedaan Gender

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh,

Hai Teman-Teman, Bro n Sis. Ayah n Bunda.

Diskusi Level 11 sudah memasuki diskusi hari ke-4.

Nah, pada Hari Senin, 24 Februari 2020, giliran presentasi kelompok 1.

Kuy siapa ajah di kelompok satu, all starsnya adalah ... jreng ...jreng.


Dan ini adalah materi presentasi dari kelompok 1:




Ini dia resumenya, semoga bermanfaat.


Teman-teman... Mengingatkan jadwal presentasi hari ini adalah Kelompok 1 dengan tema *Pemahaman Perbedaan Gender*

Untuk materi silahkan langsung di drop disini nggih mbak @⁨Andiani IIP Jateng⁩ mbak @⁨Aryani Bunda Baron IIP Jateng⁩ mbak @⁨Nurul Hidayah IIP Jateng⁩ mbak @⁨Ida IIP Jateng⁩ mbak @⁨Sumi IIP Jateng⁩ dan mbak @⁨Zulmi IIP Jateng⁩ , biar teman-teman langsung bisa baca

Terimakasih...

[24/2 19.42] Prastika IIP Jateng: 
Gender adalah serangkaian karakteristik yang terikat kepada dan membedakan maskulinitas dan femininitas. Karakeristik tersebut dapat mencakup jenis kelamin (laki-laki, perempuan, atau interseks), hal yang ditentukan berdasarkan jenis kelamin (struktur sosial sepeti peran gender), atau identitas gender.

[1][2][3] Orang-orang yang tidak mengidentifikasi dirinya sebagai pria atau wanita umumnya dikelompokkan ke dalam masyarakat nonbiner atau genderqueer. Beberapa kebudayaan memiliki peran gender spesifik yang berbeda dari "pria" dan "wanita" yang secara kolektif disebut sebagai gender ketiga seperti golongan Bissu di masyarakat Bugis di Sulawesi dan orang hijra di Asia Selatan.

Dikutip dr web Wikipedia

[24/2 19.42] Ida IIP Jateng: Para feminis sering menggunakan kalimat kesetaraan gender..hehe

Seolah2 1 gender lebih dari yg lain..

Itu salah satu pentingnya pendidikan fitrah seksualitas sejak dini agar anak TDK mudah terjebak dg pendapat umum yg blm tentu kebenarannya..

[24/2 19.43] Dessy Heppy IIP Jateng: 
Gender titik beratnya kepada sifat, perilaku, karakteristik khusus pada pria maupun wanita, keberadaannya dibentuk oleh tatanan masyarakat tertentu.

[24/2 19.44] Nurul Hidayah IIP Jateng: 
Bener ya mbak.

sering banget
saya denger di media media ,
Ada kesetaraan gender, persamaan gender..

[24/2 19.44] Dessy Heppy IIP Jateng: Isu yang perlu diluruskan ini mba. Agar tidak menciderai fitrah laki2 ataupun fitrah perempuan.

[24/2 19.46] Nurul Hidayah IIP Jateng: PENTING dan URGENT ya ternyata.. melihat era gadget yg melaju dengan pesat..

[24/2 19.47] Aryani Bunda Baron IIP Jateng: Setuju banget mbak Dessy, kesannya kayak perempuan gak boleh kalah sama laki2 gtu ya, wah klo mindsetnya udh seperti itu, khawatirnya terbawa juga dlm rumah tangga, sehingga lbh dominan drpd suami. Apalagi misalkan gaji si istri lbh gede dari suami. Naudzubillah

[24/2 19.48] Dessy Heppy IIP Jateng: Kalau masing2 baik laki2 atau perempuan udah paham tanggungjawabnga masing2 insya Allah gak akan ada istilah kesetaraan atau persamaan gender. Yang ada saling melengkapi satu sama lain kayak yang disampaikan di slide terakhir ya "bermitra secara harmonis".

[24/2 19.49] Aryani Bunda Baron IIP Jateng: *bermitra secara harmonis* cakep bgt 😍

[24/2 19.49] Nurul Hidayah IIP Jateng: "Maskulinitas dan femininitas "

[24/2 19.51] Nurul Hidayah IIP Jateng: Seperti berbisnis ya . Bermitra.. saling melengkapi dan keduanya punya peran yg berbeda tapi tetap bisa berjalan bersama... 🥰

[24/2 19.56] Farikhah IIP Jateng: Pengen nanggapi soal kesetaraan gender -- klo saya setuju soal ini dalam bidang pendidikan, krn laki laki maupun perempuan punya hak yg sama dalam hal mendapat pendidikan hehe...

Tapi klo soal fitrah, apalagi utk muslim kita semua pasti paham aturan disana jelas antara hak dan kewajiban laki dan perempuan☺

[24/2 19.56] Hapshoh IIP Jateng: Cakep penjelasannya mba...

Saya malah baru tahu kalau istilah gender itu lebih ke peranannya dan kesetaraan gender yang diusung feminis karena merasa wanita lebih rendah dari kaum laki-laki padahal sejatinya wanita itu diciptakan untuk melengkapi laki-laki dan sebagai partner melestarikan keturunan dan memberikan kenyamanan

[24/2 19.57] Aryani Bunda Baron IIP Jateng: Iya mbak kesetaraan dlm lingkup agama utk sama2 beribadah/mengejar pahala juga ya 😊

[24/2 19.57] Farikhah IIP Jateng: Nah iya bener

[24/2 19.59] Ida IIP Jateng: Iyess...
Sebenernya laki2 dan perempuan SDH setara
Tapi mereka ada di bidangnya masing2..

Dan perempuan(sbg istri) juga harus sadar bahwa tugasnya taat pada suami TDK bisa di tawar.

Laki2(sbg suami)juga harus sadar bahwa  sbg pemimpin,SDH tugasnya utk mendidik klg(istri n anak2)

[24/2 20.03] Dessy Heppy IIP Jateng: Ini nih makjleb.😢
Taat sama suami tidak bs ditawar.  Faktanya selalu kurang mulus.
#haruslebihgiatlagiusahanya💪🏻
Ridho Allah Ridho suami.

[24/2 20.06] Hapshoh IIP Jateng: Saya baru sadar dengan penjelasan mba Ida saat suami sebagai pemimpin dan kita perempuan harus taat maka sebenarnya suami tidak lebih tinggi posisinya hanya saja dipilih untuk memimpin seperti saat kita dalam suatu kelompok dipilih pemimpin maka sebenarnya posisi kita sama hanya saja perannya untuk melindungi dan bertanggung jawab penuh pada orang-orang yang dipimpinnya

Awal pernikahan hal inilah yang membuat saya sering berselisih dengan suami karena belum siap dipimpin karena karakter yang keras dan kurang pemahaman dan keimanan

[24/2 20.07] Nurul Hidayah IIP Jateng: Iyess mbak ida.
alhamdulillah di dalam islam sudah di atur semua. Peran dan tanggung jawab seorang istri dan suami. 🥰

[24/2 20.09] Nurul Hidayah IIP Jateng: Alhamdulillah sudah semakin paham tentang gender saya 🥰.. semoga teman yg lain jugaa
.

Ada 1 pertanyaan yg wajib saya drop kesini .nek kelupaan .

Dan alhamdulillah penanya nya hadir .. 🤭

[24/2 20.10] Nurul Hidayah IIP Jateng: Mau bertanya mba

Hapshoh
Saya masih agak bingung dengan pemahaman gender yang bisa berubah sesuai dengan budaya dan zaman itu mengacu kemana ya mba? Apakah profesi? Contohnya seperti apa ya?

[24/2 20.10] Nurul Hidayah IIP Jateng: Mbak hapsoh halooo..

[24/2 20.10] Letha Junita IIP Jateng: sepertinya byk wanita yg mengalami ini mb, termasuk saya

[24/2 20.10] Nur Hamidahnung IIP Jateng: Na ini mba saya prihatin wanita2 yang berkarir terus sukses sangat mudah meremehkn suaminya ini bnr2 terjadi mba di lingkungan saat ini.

[24/2 20.11] Nurul Hidayah IIP Jateng: Mungkin ada yg bisa bantu jawab ?

[24/2 20.11] Nur Hamidahnung IIP Jateng: Setuju mb Desy dan lebih adem dalam menjalani kehidupan berumah tangga

[24/2 20.12] Hapshoh IIP Jateng: Ada yanh senasib 🙈

Alhamdulillah sekarang sudah melewati fase itu semoga kita semakin yakin posisi kita sebagai perempuan dipimpin tapi diistimewakan dalam Islam ya mba, surga di telapak kaki ibu, pintu surga terbuka lebar bagi istri yang taat suami dan pahala syahid bagi yang meninggal saat melahirkan masya allah 🥰

[24/2 20.13] Hapshoh IIP Jateng: Iya mba, sedikit tergambar saat diskusi mba 😊

[24/2 20.13] Aryani Bunda Baron IIP Jateng: Bismillah

Perubahan pemahaman gender berubah karena budaya/zaman, mungkin dari pola asuh atau media.
Pola asuh, misal anak laki2 berada dlam keluarga yg mayoritas perempuan, bermain bersama, namun orgtua kurang menguatkan sisi maskulinnya/kurang pengawasan, sehingga si anak lelaki ini meniru gaya saudara perempuannya.

Kalau dari media, seperti yg pernah disampaikan oleh kelompok 6, contohnya mungkin anak melihat/mengidolakan artis2 k-pop sehingga meniru gayanya.

Kalau profesi, kembali lagi ke orgtua, jika orangtua memberi pengertian tentang gender itu sendiri, insyaAllah anak tetap aman wlpn melakoni profesi yang mayoritas dilakukan oleh lawan jenis.

Contohnya anak laki2 kok suka maen masak2an? Anak perempuan kok suka maen mobil2an? Kita jgn terlalu cepat melabeli anak, tapi bisa dengan memberi pemahaman, untuk anak laki2 yang suka maen masak2an, "wah adek belajar masak ya, biar besok kalau tinggal jauh dari ibu, bisa masak sendiri ya, atau bisa bantu istri menyiapkan makan".

Anak perempuan yang suka maen mobil2an, mungkin seperti yang pernah disampaikan mbak Diya, kita sertakan maenan boneka, bonekanya sedang naek mobil.

[24/2 20.13] Nurul Hidayah IIP Jateng: Masya Allah 🥰🥰🥰

Perempuan di dalam islam sangat ISTIMEWA

[24/2 20.14] Hapshoh IIP Jateng: Iya mba 'segitunya' posisi suami ya jadi wajar pahalanya surga bagi yang taat selama sesuai aturan Allah

[24/2 20.14] Letha Junita IIP Jateng: awalnya aq ngerasa, hati ini keras bgt, dan sampai saat ini masih belajar perlahan meluluhkan ego

[24/2 20.14] Nur Hamidahnung IIP Jateng: Iya mb ini sdh termaktub dalam firmannya  Arrijaalu qawwamuna 'alannisaa

[24/2 20.15] Aryani Bunda Baron IIP Jateng: Saling menyemangati ya mbak, krasa bgt tuh juga setelah LDR sama suamik , ya Allah 🥺

[24/2 20.17] Letha Junita IIP Jateng: bener mb,,, semoga kita semua dimampukan ya,,

[24/2 20.17] Nur Hamidahnung IIP Jateng: Menyatukan dua hati dua karakter yang ketemunya sdh besar memang butuh perjuangan mb ita . Hati yang semeleh mba..

[24/2 20.17] Letha Junita IIP Jateng: insya'Allah 🤗

[24/2 20.17] Nur Hamidahnung IIP Jateng: Sabar mb Aryani.....💕

[24/2 20.17] Nur Hamidahnung IIP Jateng: Aamiin

[24/2 20.18] Ida IIP Jateng: Jadi ingat dg salah satu buku yg pernah saya baca..

Ttg  *surga di telapak kaki ibu*

Sebagai anak maka tugas kita utk mencari surga lewat orgtua (berbakti pada orgtua)

Dan sebagai ibu..
Kita harus bekerja keras utk bisa mengajak anak2 kita melangkah menuju surga.

Jangan sampai terbersit dlm hati kita *surga kan di telapak kakiku jadi sbg anak kamu hrs ikut apa kataku*

Smg kita di jauhkan dr sifat2 sombong semacam ini🙏🙏

[24/2 20.18] Hapshoh IIP Jateng: Penjelasan yang rinci dan mudah difahami mba khususnya dalam mengarahkan fitrah anak-anak

Intinya perubahan bisa terjadi karena faktor zaman tetapi peran ibu bagi perempuan dan ayah bagi laki-laki terap dan kewajiban masing-masing sudah jelas dalam Islam ya mba

[24/2 20.20] Aryani Bunda Baron IIP Jateng: Iya mbak, kuncinya di orgtua 😊, kalo lingkungan kita tidak bisa memilih, namun bisa membatasi/memfilter 😊

[24/2 20.20] Hapshoh IIP Jateng: Astagfirulloh... Terima kasih pengingatnya mba takutnya pernah terbersit seperti itu

[24/2 20.20] Nur Hamidahnung IIP Jateng: Iya mb...termaktub dalam firman Allah surat An -Nisa

[24/2 20.21] Hapshoh IIP Jateng: Terima kasih mengingatkan bahkan Allah menurunkan surat khusus tentang wanita ya

[24/2 20.22] Hapshoh IIP Jateng: Semangat para pejuang LDR semoga Allah mudahkan untuk berkumpul kembali

[24/2 20.23] Letha Junita IIP Jateng: jd kangen adekku lanang,,,

cowok, tp klo kk2 ny gk dirumah dia yg melakukan semua pekerjaan rumah,

sempat kepingin punya ank cowok, meski cowok pengen tak ajarin jg pekerjaan rumah, biar klo punya istri bisa tanggap dgn kebutuhan istrinya,

efek shock setelah nikah ini, punya suami yg gk mau sentuh pekerjaan rumah..

tuh kan,,, keluar lg egoku🙈

[24/2 20.25] Nurul Hidayah IIP Jateng: Adakah yg bisa memberikan contoh sederhana , cara kita sebagai orang tua mengenalkan pemahaman gender ke anak anak kita ?

Misal memberikan contoh ke anak umur batita

[24/2 20.31] Aryani Bunda Baron IIP Jateng: Anaku cowok suka maenan masak2an mbak, smpe kmrn waktu acara Jelajah cita2, dia minta dituliskan cita2nya jadi chef 🤭

Keluargaku bilang, cah lanang kok seneng masak2an, ya aq jawab seperti yg tadi aq tulis dijawaban utk mba Hapsoh 😁

[24/2 20.35] Aryani Bunda Baron IIP Jateng: Lebih sederhananya mnrt saya, kalo anak perempuan, dekatkan dgn ibu, dia akan mencontoh apa saja yg dilakukan ibunya, begitu juga dgn anak laki2 dia akan meniru apa saja yg dilakukan ayahnya 😊

Bisa juga melalui mainan, pengenalan berbagai profesi, buku edukasi sesuai jenis kelaminnya

[24/2 20.37] Anggi IIP Jateng: Bukan di monopoli, suami cari di bidang lain
Suami ku contohnya nya. Dulu bujang rajin bgt, semenjak punya istri, sllu kasih istrinya ngumpulin pahala (read; ngerajin kerjaan dome) ia fokus ngajak main anak-anak, ngumpul in uang buat ngajak istri nya piknik atau ngumpulin mood n tenaga buat mijetin istrinya
🤭🤭

[24/2 20.37] Prastika IIP Jateng: Sama mbak. Justru mendidik anak laki2 itu lbh menantang krn sbg kepala keluarga, tgsnya nantinya bukan hny mencari nafkah, tp jg hrs bs handle smuanya
[24/2 20.40] Ida IIP Jateng: Bener mbak...waktu kecil sampai menikah saya lbh dekat dg bapak..

Hasilnya saya lbh macho tralala..hehe
Santai saja saat rumah berantakan🙈🙈

Menurut ustadz Hary itu fitrah feminitasnya cedera..jadi saya harus banyak belajar lg utk merecovery fitrah yg cedera itu😬😁

[24/2 20.41] Farikhah IIP Jateng: Fitrah yg cedera

Inj bisa terjadi pada anak yg ortunya single parent juga y mb, jika tdk ada pengganti figure ortu yg nggak ada

[24/2 20.41] Aryani Bunda Baron IIP Jateng: Semangat mbak Ida , masih ada waktu, apalagi punya anak cewek kan ya,  biar tdk terulang lagi 😊

[24/2 20.46] Hapshoh IIP Jateng: Waaah iyakah mba, pantesan saya gitu karena lebih dekat ke kakek dan bapak 🙈

[24/2 20.46] Nurul Hidayah IIP Jateng: Alhamdulillah waktu diskusi sudah selesai.🙏🏻

Tapi kalau mau lanjut monggo temans..
Saya selaku momod tak pamit dulu ijin menutup diskusi yes🙏🏻

Saya mewakili kelompok 1 mengucapkan banyak terimakasih telah diberikan kesempatan malam ini mengisi diskusi.. dan mohon maaf apabila saya sebagai moderator kurang lincah dalam menemani diskusi 🙏🏻😄
.
Terimakasih dan jangan sampai kelupaan untuk me resume diskusi malam ini dan  setor ke link setoran yg tersedia di link grup 🥰


Selamat malam. Wassalamualaikum wr. Wb. 😘

Comments

Popular Posts