Anak Bertanya, Anda Kelabakan
Pernah bingung memberikan jawaban atas pertanyaan anak? Aku pernah dan masih.
Aku jawab yuk kita lihat sama-sama di buku atau nanti
kita tanya ayah. Cari aman, untuk cari
di internet.
Ternyata ada buku yang mengupas tentang anak bertanya,
judul bukunya unik yaitu, “Anak Bertanya, Anda Kelabakan” (Kumpulan Pertanyaan
Anak Islam yang Anda Bingung Menjawabnya). Ditulis oleh Layla TM, diterbitkan
oleh AQWAM, Solo, 2009, 136 halaman.
Berdasarkan buku ini pertanyaan anak dibagi menjadi pertanyaan
anak tentang akidah, akhak, ibadah, seks dan takdir.
Aku sebagai orang tua juga punya sifat yang ga sabaran
sama anak, anak ga bisa naik sepeda, ga sabaran, padahal kalau sudah naik
sepeda, main malah jauh-jauh ga karuan, eh marah-marah lagi, he..he..
Ketika kondisi orang tua sudah lelah bekerja seharian
demi apa ya? Oya demi anak juga ya, biaya sekolah dan lain-lain, eh tenyata
sampai rumah, anak tanya-tanya, maunya itu suasana rumah itu hening, orang tua
pulang bisa damai, tiduran, rebahan, hp-an, eh ini diberondong pertanyaan anak-anak,
yang memang menunggu ayah ibunya pulang kerja, mau tanya.
Padahal bagus ya, anak-anak tanya, karena orang tua
jadi tempat curhat mereka setelah seharian tidak bertemu, ke depannya anak-anak
akan merasa orang tua tempat terbaik dan nyaman untuk mencurahkan perasaan dan
uneg-uneg mereka, anak-anak menahan ribuan rasa untuk bertanya. Eh ketika
bertanya malah dibentak-bentak. Ayah, Ibu, “Capek”.
Penulis punya trik menjawab pertanyaan anak, disebutkan
ada tujuh poin, yaitu sabar, jawab dengan benar, ajak anak untuk mencari
jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya yang sulit, ajak anak belajar
menganalisis hubungan sebab-akibat, adakalanya jangan langsung dijawab, untuk
mengembangkan kemampuan anak bertanya, bimbinglah anak untuk mempraktikan kunci
utama pertanyaan, yaitu 5W + 1 H, sediakan buku bacaan ilmu pengetauan dan
islami untuk anak. Lebih lengkapnya ada di buku.
Aku pun takut anak-anak ku tidak bisa mengungkapkan
perasaannya yang dipendamnya, apalagi sesuatu yang kurang baik dampaknya untuk
kesehatan jiwanya. Jika mampu memegang rahasia yang memang sebagai amanah untuk
menjaga kerahasiaan yang baik maka diam adalah emas. Misalkan rahasia mengenai
klien nya jika anak ku adalah seorang psikolog (he..he).
Untuk pertanyaan akidah , misalnya tentang Allah, Rasulullah,
malaikat, Al- Quran, penulis menyusunnya secara sistematis, setelah pertanyaan,
kemudian diletakkan di bawah pertanyaan poin bekal orang tua yaitu cara orang
tua menjawab pertanyaan anak tadi.
“Akhlak menduduki posisi yang penting dalam ajaran
Islam”
Pertanyaan selanjutnya tentang akhlak, dicontohkan
dalam buku yaitu mahram, pacaran, hijab, adab terhadap tetangga.
“Ali Al-Madini menyebutkan, “Mewariskan (budi pekerti)
kepada anaka-anak lebih baik bagi mereka daripada mewariskan harta.”
Juga ada pertanyaan tentang ibadah shalat, puasa, zakat,
haji. Tentang takdir seperti mengapa manusia meninggal? Surga dan jika ternyata
ada kasus anak mau jadi malaikat.
Pertanyaan tentang seks, juga ada di buku ini,
misalkan adai mana adik bayi lahir? tentang khitan.
“Anak-anak kita seolah hidup dalam dua dunia. Di satu
sisi dia mendapatkan pengajaran Islam, namun di sisi lain anak bergaul dalam
lingkungan yang sarat dengan nilai yang bertentangan dengan Islam. Untuk itu
anak-anak membutuhkan sosialisasi dengan lingkungan tempat dia beraktivitas.
Baik itu di sekolah, sekitar rumah, maupun masyarakat secara luas. Di sinilah
lingkungan dan masyarakat memiliki peran penting dalam Pendidikan anak.”
Buku baik dibaca untuk menambah pengetahuan dan
referensi sebagai orang tua.
"Membaca
buku-buku yang baik
berarti memberi makanan rohani yang baik."
Buya Hamka
Comments
Post a Comment