Akar Berpadu Dengan Tanah: Sebuah Prosa


Di ladang tempat akar berpadu dengan tanah,

Di mana bumi dan langit lembut bersatu,

Terdapat dunia kelahiran yang berpijak,

Di mana mimpi berakar dan menemukan nilai sejatinya.


Tak ada puncak tinggi atau bintang jauh,

Hanya tanah sederhana dan tiang yang teguh,

Kekuatan tenang dari tanah rendah,

Di mana kaki menemukan damai, hati bertemu Rabbuna.


Di antara tanah liat dan bisikan angin,

Sebuah tempat teduh di bawah pepohonan,

Di mana bayangan menari dalam pelukan lembut,

Dan waktu mengalir dengan keanggunan terukur.


Tak ada penerbangan tinggi atau rancangan megah,

Namun esensi hidup yang jernih dan indah,

Dalam setiap daun yang jatuh perlahan,

Dalam setiap suara yang memanggil lembut.


Maka ini untuk mereka yang berpijak di bumi,

Yang menghargai arti akar mereka,

Di tanah sederhana, kecantikan ditemukan,

Dalam keanggunan yang tenang, di atas dasar yang kokoh.


Kerendahan hati, permata yang sunyi,

Tak berbicara dengan suara gemuruh,

Ia hadir di tengah kesederhanaan,

Seperti embun pagi di atas dedaunan.


Bukan kepopuleran yang ia kejar,

Tak butuh sorotan atau gelar,

Seperti sungai yang mengalir tenang,

Membawa kehidupan tanpa merasa menang.


Ia tak ingin tinggi hati dan tak sombong pada langit, 

Melainkan tegar kuat bertahan seperti bukit

Tetap memilih berjalan di bumi,

Bersama yang kecil, tak terlihat berarti.


Seperti bunga yang tak menuntut dilihat,

Namun harumnya menyentuh tiap yang lewat,

Kerendahan hati tumbuh di dalam,

Menguatkan jiwa, tak meminta balasan.


Ia tahu bahwa hidup adalah perjalanan,

Di mana tiap langkah adalah pelajaran,

Tak mencari pujian atau tepuk tangan,

Hanya berharap menjadi cahaya yang diam-diam namun terasa cahayanya dalam belaian. 


Maka belajarlah dari kerendahan hati,

Yang menemukan kebesaran dalam tak terlihat,

Di situlah letak kekuatan sejati,

Dalam heningnya, ia memeluk semesta dengan kasih yang tulus dan abadi.


Di tengah keramaian, suara lembut, Mengalun tanpa angkuh, tanpa serut. 

Di balik senyum, tiada pamrih, Rendah hati tak berteriak, hanya berbisik.

Tak gemerlap bintang, tak berkilau permata, Namun cahayanya lembut, penuh makna. 

Tak minta pujian, tak mengharap sanjungan, Hanya memberi, tanpa menuntut balasan.

Kepada dunia, tak teriakkan kebesaran, Namun, dalam kesederhanaan, tersembunyi kebijaksanaan. 

Rendah hati, seperti embun pagi, segar dan tenang, di bawah sinar mentari.

Di setiap langkah, di setiap hari, hanya berbuat baik, niat tulus dari hati. 

Inilah jiwanya, penuh kasih sayang, Menjadi teladan, dalam diam yang tenang.


Di balik tirai pagi yang tenang,
Kehidupan berputar dalam langkah lembut,
Di dunia yang sederhana, kita temukan
Kedamaian di antara keremangan waktu.

Tak perlu megah, tak perlu gemerlap,
Hanya selembar daun yang jatuh,
Menyaksikan hujan, mendengarkan bisu,
Memahami keheningan yang berbicara.

Di sini, dalam rutinitas yang mengalir terjejak berangkai asa,
Ada kebahagiaan yang tak terukur,
Dalam cawan kopi pagi, dalam senyum hangat,
Dalam setiap detik yang sederhana namun bermakna.

Hidup penuh makna bukanlah tentang emas,
Tetapi tentang cinta yang tulus dan sederhana,
Tentang berbagi, tentang saling memahami,
Tentang setiap momen yang berharga dan abadi.

.

Di atas langit biru, Aku mencari kedalaman hati, Di sana kutemukan kerendahan hati, Bunga yang tak pernah layu, Merangkul dunia dengan lembut, Menyapa tiap jiwa dengan penuh cinta, Di sederhana itu kumaknai keindahan, Kerendahan hati menghantar kedamaian.

Sederhana bukanlah kelemahan, Tapi kekuatan yang mengangkat jiwa, Dalam tatapan yang tulus, Kita temukan kehidupan yang sejati, Berbagi senyum, memeluk kesulitan, Kerendahan hati membawa kedamaian, Di hati yang rendah, terbentang dunia baru.

Bukanlah keagungan yang kusasar, Tapi kebaikan di setiap langkah, Kerendahan hati mengajariku, Bahwa kebesaran terletak dalam kecil, Di antara gemerlap dunia yang serba cepat, Kukenang kerendahan hati, sebagai rumah, Tempat di mana kehidupan sejati dimulai.

Terimalah diri, sederhana dan tulus, Kerendahan hati adalah kunci bahagia, Di sana kutemukan ketenangan abadi, Mengalir dalam setiap hembusan napas, Menghapus kesombongan, menguatkan hati, Di sini, di sini kuhadirkan puisi, Tentang kerendahan hati, jiwa yang sejati.



Comments

Popular Posts