While Were You're Sleeping Versi Hollywood



Bagaimana sih rasanya nonton film yang sudah pernah ditonton dan ditonton ulang? 


Flash back? 

Bisa senyum-senyum sendiri? 

Bahan tulisan sambil menikmati kebahagiaan? 

Atau kurang kerjaan? 


Pilih yang mana? 

Opsi lain? 

Pilih semuanya juga boleh. 


Nah, tulisan kali ini, tentang film While You Were Sleeping. Film yang kutonton ulang, hingga membuat tersenyum, ketawa-ketiwi, nangis lagi. 


While You Were Sleeping (1995) adalah film rom-com (romantic comedy) klasik yang dibintangi oleh Sandra Bullock dan Bill Pullman. 


Nah, aku ceritain ya, waktu itu melihat Bill Pullman, pertama kali di film itu, selesai film, nungguin credit film, mau lihat siapa sih nama pemainnya yang memerankan karakter Jack. Karena dari awal ga memperhatikan.


Waktu pertama kali nonton, ih siapa ya kok manis, tapi sekarang ga lagi. Karena faktor U, banyak utang eh udang atau ujian? Pastinya bukan umur. Karena umur mah daaa segitu lah


Meski tampaknya sama aja dengan film. klasik komedi romantis, eitts film ini ternyata memiliki beberapa sisi unik menurutku yang membuat nonton berulang hingga sekarang.


1. Plot Twist Donk! 

Banyak film romantis dengan cerita dengan cinta pada pandangan pertama, tapi yang ini, sama juga, selain itu dari witing tresno jalaran soko kulino, yang berkembang menjadi cinta. Namun, While You Were Sleeping ada sisi plot twist yang buat unik: sang protagonis, Lucy (Sandra Bullock), jatuh cinta pada pria yang bahkan tidak mengenalnya, Peter (Peter Gallagher), hanya karena dia sering melihatnya dari kejauhan saat bekerja di stasiun kereta. 


Takdir menyapa Lucy ketika menyelamatkan Peter dari kecelakaan, Peter membantu seseorang yang akan terjatuh ke dalam lintasan kereta api, dan Lucu yang tiap hari memperhatikan gerak-geriknya sambil malu-malu singa, membawanya ke rumah sakit, dia secara tidak sengaja dianggap sebagai tunangannya oleh keluarga Peter. Gara-gara seorang suster yang menganggap dia tunangan Peter. 


Nah, inilah yang menjadikan negara api menyerang alias muncul konflik unik di mana Lucy terjebak dalam kebohongan yang tak disengaja, tetapi justru menemukan cinta sejati dengan Jack (Bill Pullman), adik Peter.


2. Lucy adalah Seorang Gadis Biasa

Lucy adalah karakter utama yang mudah dicintai karena dia bukan sosok perempuan rom-com yang glamor atau penuh percaya diri. 

Jadi relate dengan kehidupan wanita zaman fil kala itu atau bisa jadi sekarang? 

Lucy digambarkan sebagai perempuan kesepian yang bekerja sebagai penjaga loket tiket kereta di Chicago. 

Meskipun hidupnya tidak sempurna, dia tetap optimis dan memiliki hati yang baik. 


Keinginannya untuk memiliki keluarga membuatnya sulit mengakui kebohongan tentang pertunangannya dengan Peter.


Jack, di sisi lain, bukan tipe pangeran tampan yang sempurna. Dia adalah pria sederhana yang bekerja di bisnis furnitur keluarganya. 


Awalnya curiga pada Lucy, dia perlahan jatuh cinta padanya saat melihat kebaikan hatinya. Dinamika hubungan mereka terasa organik, berkembang dari persahabatan menjadi romansa yang tulus.


3. Seneng Aja Lihat Film Romantis Plus Keluarga

Salah satu yang bikin film ini lucu bikin ketawa-ketiwi ya adanya keluarga Peter memainkan peran besar dalam cerita. Biasanya, dalam film rom-com, fokus lebih banyak pada pasangan utama. Namun, di sini, keluarga Peter menjadi bagian penting dari kehidupan Lucy, memberikan kehangatan yang selama ini dia rindukan. Alih-alih hanya menjadi karakter pendukung, mereka memiliki peran yang beragam—ada yang kocak, penuh kasih, dan terkadang sedikit terlalu penasaran. Interaksi Lucy dengan mereka menambah kedalaman emosional dalam cerita.


4. Lucy dan jack

Alih-alih langsung jatuh cinta pada pandangan pertama, hubungan Lucy dan Jack berkembang secara perlahan. Karena rasa penasaran Jack, mulai dari tanya-tanya, nganter Lucy, ketemu di apartemen Peter. Ada banyak momen-momen kecil yang menunjukkan bagaimana mereka mulai saling menyukai, mulai dari percakapan ringan hingga momen-momen canggung yang membuat hubungan mereka mengalir. 


5. Kombinasi 

Film ini memiliki banyak momen lucu, tetapi juga tidak menghindar dari elemen api, air dan udara eh emosional. Adegan-adegan komedi datang secara alami melalui dialog dan situasi, bukan dari slapstick atau humor berlebihan. Di sisi lain, ada banyak momen mengharukan yang menyentuh, terutama ketika Lucy merasa bersalah atas kebohongan yang semakin besar.


Jadi nonton, ga

While You Were Sleeping adalah film rom-com yang unik karena jalan cerita yang tidak biasa, karakter-karakter yang hangat karena fokusnya pada keluarga sebagai bagian dari perjalanan cinta sang tokoh utama. Film ini tidak hanya menawarkan kisah cinta yang manis, tetapi juga mengeksplorasi tema tentang kesepian, harapan, dan arti keluarga, menjadikannya salah satu rom-com klasik yang tetap relevan dan bisa dinikmati hingga kini.


Comments

Popular Posts