Melatih Kecerdasan Anak: Day 4

Game Level #3
Melatih Kecerdasan Anak
Bunda Sayang IIP

Tema "Family Project": Fun Learning to Get Ridho Allah

Indikator pembelajaran:
Meningkatkan kecerdasan melalui pembelajaran fitrah Individualitas dan Sosialitas.

Tujuan pembelajaran:
Harapannya tercipta fitrah individualitas agar menjadi pemberani, percaya diri, tangkas dalam mengambil keputusan.

Apabila tumbuh paripurna akan melahirkan jiwa yang siap menjadi imam (leadership) dan sekaligus siap menjadi makmum (followership).

How We Learn:


Pembelajaran ini terjadi dalam bulan Syawal.

Dimana berkah dan rahmah Allah di bulan Syawal selain puasa Syawal juga penuh dengan Halal bi Halal, silahturahim, bertemu dengan sanak keluarga, saudara dan tetangga, teman sekolah, kuliah bahkan kerja.

Dan anak-anak di keluarga kami diikutsertakan juga terlibat di dalamnya sebagai proses pembelajaran kami sekeluarga.

Sebelumnya, dari kecil kami berusaha memberikan teladan dan nasehat.

Jika ingin berkunjung ke rumah teman atau saudara, kami berikan contoh-contoh sikap sopan dan santun di rumah terlebih dahulu.

Walaupun dalam prakteknya ada saja yang belum bisa mereka lakukan.

Seperti bertamu di rumah saudara, mengunjungi kelahiran bayi, kegiatan reuni, pernikahan, bahkan takziah.

Banyak pengalaman yang kami dapat sekeluarga, menempa keluarga kami, penuh warna-warni dengan beragam sosialisai.

Pelangi-pelangi pengalaman yang kami dapat dengan mengajak mereka bersosialisasi, merupakan pembelajaran buat kami bersama.

Seperti mengunjungi bayi, betapa gemasnya k-3, memegang, mencubit, dan adabnya sudah kami sampaikan, tapi masih k-3 belajar dengan nalarnya sendiri.

Atau misalnya, usia k-3, 44 bulan, masih belum mau meminjamkan mainannya, jika anak lain meminjam mainannya, k-3 ambil. Apapun yang temannya pegang dia ambil.

Si ibuk dengan situasi ini, juga sudah memberikan contoh ketika bersama kakak-kakaknya.

Kami orangtua juga meneprhatikan "timing" dengan membawa anak-anak waktu silahturahim pun tidak terlalu lama. Karena anak akan mempunyai batas waktu dan tingkat kebosanan sehingga suasa bisa menjadi tidak kondusif.

Warna-warni pelangi silahturahim dan sosialisasi itu tetap kami nikmati sebagai proses pembelajaran bersama, kami bersyukur ketika membawa anak-anak bersilahturahim, suasana akan lebih hangat dan mencair serta banyak cerita yang bisa tersampaikan.







Akan tetapi dengan kakak-kakaknya juga masih berebut. Dan kakak-kakaknya juga merasa mempertahankan haknya.

Kalimat yang selalu keluar dari si ibuk ini yaitu, kepada kakaknya yang usianya lebih tua,
1. "kakak, ngalah ya?", dan ini si ibuk ini merasa bersalah kepada kakak-kakanya dan juga menurut kami bukan solusi terbaik ya, karena berkaitan ego-nya sesuai yang dipaparkan Fitrah Based Education.
2. "biarkan adik dulu," atau
3. "kakak coba yuk pilih mainan lain, nanti adik tertarik dengan apa yang kakak pegang,"
4. atau saya meminta maaf pada orangtua anak lain, jika anak kami tidak mau mengalah, "maaf ya Pak/bu, mohon maaf anak saya sedang belajar berbagi,"

Lain lagi dengan k-2, perempuan, usia 8 tahun. "Ayo kak salaman," (harus diingatkan).

Dan Nice homework kami kepada k-2, mengajarkan konsep mahrom, walaupun di sekolah mungkin sudah mendahului kami sebagai orangtua. InsyaAllah akan tetap kami temani untuk memahami konsepnya.

Tentang adab bertamu bisa sama-sama kita cek disini sebagai pembelajaran kami juga, semoga bermanfaat: https://www.google.com/amp/s/dalamislam.com/akhlaq/adab-bertamu-dalam-islam/amp

atau

https://www.google.com/amp/s/lifestyle.okezone.com/amp/2017/04/07/196/1661341/moms-ajarkan-anak-anak-adab-bertamu-sesuai-syariat

((أستغفر الله العظيم))
والله أعلمُ بالـصـواب

#hari4
#gamelevel3
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional





Comments

Popular Posts