Mengenali Gaya Belajar Anak: Day 3: Dari Surat An-Naba Jatuh ke Hati

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ

Game Level#4
Mengenali Gaya Belajar Anak
Tantangan hari ke-3

Dari surah An-Naba Jatuh ke Hati

Masih membersamai k3 dengan surah An-Naba. Semoga Allah meridhoi niat dan usaha kami.

Surah An-Naba menjadi awal niat pembelajaran kami. Yah kami orangtuanya juga anaknya. Kami sama-sama belajar. Apalagi kami orangtuanya masih sadar banyak kekurangan. Kami pun masih terbata-bata dalam menghafal Al-Quran.

Kami ingin membersamai anak kami untuk mencintai Al-Quran, tak hanya menghafal tapi hingga Al-Quran dan hikmah yang terkandung di dalamnya merasuki relung hati, menghangatkan hati kami, agar hati kami tidak dingin dan membeku.

Dan Allah menjanjikan keutamaan bagi mereka yang mencintai Al-Quran. Dan kami sebagai orangtualah yang memulai menyebarkan virus cinta Al-Quran kepada kami.

Kami mengetahui tips-tips yang bertebaran belum tentu dapat cocok diterapkan kepada anak kami. Akan tetapi, kami jadikan referensi pembelajaran kami sekaligus motivasi diri kami sebagai orangtua.

Seperti artikel ini, sumber ini menyebutkan agar anak mencintai Al-Quran, mulailah dari orangtua dulu. Artikel selengkapnya bisa dilihat di link Tips Efektif Agar Anak Mencintai Al-Quran. Semoga bermanfaat.

Dan berikut adalah hasil observasi kami dengan k3 dalam pembelajaraan murojaah:
  1. Bertambahnya usia juga mempengaruhi lamanya konsentrasi. Ini berlaku dengan k3 yang semakin bertambah konsentrasinya sesuai bertambahnya usia.
  2. Bertambahnya usia juga berpengaruh terhadap kemampuan anak dalam memahami dan mencerna perintah yang disampaikan.
  3. Untuk gaya belajar k3 lebih semangat dan termotivasi dan lebih fokus ketika melihat hasil murojaahnya di video.
  4. Gaya belajar ketika diperdengarkan murottal, k3 mendengarkan sambil bermain kemudian secara tiba-tiba menyebutkan lantunan potongan ayat surat secara acak.
  5. Untuk visual video selain k3 melihat hasil rekaman videonya sedang murojaah, kami mendowload video lantunan ayat tetapi gambarnya kartun kesukaannya. K3 melihatnya juga kadang ditinggal bermain sendiri di dekat video diputar (kinestetik).
  6. Di usianya 44 bulan, kami memutuskan belum memasukannya ke pendidikan formal PAUD tapi kami ikutkan pendidikan non-formal melalui Sentra Tahfidz Balita, durasi pertemuan Senin-Kamis, satu hari 43jam. Diselingi permainan.


Demikian hasil observasi kami, semoga bermanfaat, kami juga menerima saran dari Ayah Bunda, Sahabat di mana saja berada, untuk belajar bersama-sama dalam menemani anak sambil mengenali gaya belajar anak-anak.


والله أعلمُ بالـصـواب
أستغفر الله هل عظيم


#hari3
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP



Comments

Popular Posts