Mengenali Gaya Belajar Anak: Day 15: Math is Fun


أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ

Game Level#4
Mengenali Gaya Belajar Anak
Tantangan hari ke-15


Math is Fun



Si ibuk membuat tabel perkalian agar mudah dipegang k2 dan dipelajari. Dengan ditempel gambar kartun dan doa juga kalimat motivasi. Kami beri warna yang menarik agar dapat
menarik perhatian k2 juga menstimulus gaya belajar visualnya.

Untuk menstimulus auditorinya, kami bermain tebak-tebakan, dengan menyebutkan soal secara  berurutan dan selanjutnya jika sudah terbiasa menyebutkan perkalian secara acak, kemudian k2 menjawabnya secara  langsung dan cepat.

Kemudian tabel permainan perkalian, kami bermain kecepatan mengisi kolom, sampai batas waktu yang ditentukan. Ini kami maksudkan untuk menstimulus kinestetik k3.








Dalam sebuah artikel tabel itu dinamakan tabel phytagoras.

Tabel itu lebih baik karena tidak mengandung informasi yang tidak perlu dan mengajarkan anak-anak berpikir bukan menghafal.

Selain itu, ada banyak pola di Tabel Phythagoras yang dapat membantu anak-anak mengerti tabel lebih mudah. Otak manusia dirancang untuk mendetekasi simetri. Hal ini membantu anak-anak untuk mempelajari fakta-fakta perkalian dengan lebih mudah dan cepat.





Keuntungan utama tabel ini ialah dapat mencari pola nomor sendiri. Dan, jika seseorang menciptakan pola sendiri dalam menghafal perkalian, maka mereka akan lebih ingat.

Dalam artikel tersebut juga disebutkan, cara membuat pembelajaran matematika menyenangkan dengan cara:

Buatlah permainan atau kontes atau kegiatan apa pun yang menyenangkan yang membantu anak Anda belajar sambil bermain.

Sebut sebuah angka, misalnya 30. Apakah dia tahu perkalian apa yang menghasilkan angka 30?

Sebut sebuah angka, lalu sebut “perkalian [angka]” dan minta dia melannjutkan sesuai perkaliannya. Misal Anda menyebut angka 30, lalu menyebu “perkalian enam”, maka dia harus melanjutkan dari 36 dan seterusnya.

Bermain bingo, tapi tabelnya diisi angka-angka hasil perkalian, dan Anda menyebut perkaliannya, bukan angka hasilnya. Dengan begitu, dia harus hafal perkalian sebelum bisa mencari dan mencoret angka pada kotanya.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di Cara Mudah Belajar Perkalian

Cara asyik lainnya yaitu menggunakan lagu dan jari.

Mengapa lagu dan jari?
Berikut beberapa alasan mengapa kita bisa menggunakan lagu untuk menghapal perkalian matematika.

1. Untuk menjaga keseimbangan otak kanan dan otak kiri

Otak kanan untuk hal -hal yang bersifat kreatif, sementara otak kiri untuk hal-hal yang bersifat analitik. Lagu adalah bagian dari kinerja otak kanan, dan operasional matematika bagian otak kiri.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di:
Menghafal Perkalian itu Mudah

Demikian, semoga bermanfaat.

والله أعلمُ بالـصـواب
أستغفر الله هل عظيم



#hari15
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Comments

Popular Posts