Mengenali Gaya Belajar: Day 17: Telur Asin

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ

Game Level#4
Mengenali Gaya Belajar Anak
Tantangan hari ke-17

Telur Asin

K3 buka kulkas, katanya, "Laper", Lapar maksudnya.

Ibuk ambilkan telur asin. Sambil mengatakan ini telur asin, asalnya dari telur bebek.

Nanti makannya kulitnya dibuang dulu, tidak boleh dimakan.

Sebenarnya k3 sudah pernah makan telur asin. 

Tapi kata-kata itu saya ulang kembali.

Setelah itu, saya belah dua telurnya tanpa membuka kulitnya.

Ternyata k3, perhatian dengan apa yang saya lakukan. Kata k3, " kulitnya dibuang dulu."

Oh, iya, "saya pura-pura lupa." Kemudian melanjutkan membuka kulitnya dan meletakkan telur di piring serta memberikannya kepada k3.

Dan k3 memakannya. Saya perhatikan k3 hanya senang memakan bagian kuningnya.

Saya tanyakan, "senang kuningnya ya?", 
"yang putih asin ya?", lanjut saya.


sumber gambar: google

K3 mengiyakan.

Pagi itu kami menstimulus visual yaitu melihat telur asin. Auditori menstimulus pesan apa yang saya sampaikan ke k3. Kinestetiknya memakan telur sendiri.

Selain ada beragam manfaat makan telur asin, ternyata jika dikonsumsi berlebihan ada bahayanya, memang sesuatu yang berlebihan itu juga belum tentu baik. Khususnya orang dewasa, karena konsumsi sebutir telur asin bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh, melebihi jumlah yang direkomendasikan setiap harinya yaitu "300 mg. "

Artikel selanjutnya bisa didapat di bahaya dan manfaat telur asin

والله أعلمُ بالـصـواب
أستغفر الله هل عظيم


#hari17
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP




Comments

Popular Posts