Menstimulasi Anak Suka Baca: Day 4: Sebuah Kata itu adalah Namamu

Day 4 
Game Level#5 BunSay

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ

Sebuah Kata itu adalah Namamu

Hari ini adalah hari yang termasuk dinanti umat muslim di seluruh penjuru bumi.

Hari raya Idul Adha 1440 H.

Kami pun sudah bersiap-siap seetelah Subuh, pilihan tempat kami sholat di Mushola An-Nur, hanya beberapa langkah dari rumah.

K3 kami bangunkan setelah kami selesai. Jam 07.00 WIB, sholat di mulai, dilanjutkan dengan khutbah. 

Saya tidak begitu menyimak khutbah itu, konsetrasi  saya terpecah, karena k2 minta roti yang saya bawa, saya sengaja membawa bekal dan minum untuk persiapan jika k3 memintanya. Juga perlengkapan sholat untuk kami bertiga.

Saya letakkan ke dalam tas. Setelah k2 meminta roti, k3 meminta permen. Kemudian tas saya letakkan. Setelah meletakkan tas, muncul ide saya untuk membacakan huruf yang tertulis di depan tas, kebetulan tas itu adalah pemberian dan bisa mencantumkan nama sesuai dengan permintaan kita.

Dan nama yang tercantum dalam tas itu adalah Habna, nama tersebut kami berikan kepada salah satu anak kami, dengan doa yaitu sebagai "anugerah", anugerah dari Allah dan juga untuk kami. Semoga dia hadir menjadi anugerah untuk kebermanfaatan dirinya dan orang lain juga. Aamiin Ya Rabbal'alaamiin.

Saya tuntun k3, sambil menunjukkan jari saya ke huruf-huruf itu, ini H-A-B-N-A, Habna ya, saya ulangi dan coba sebanyak tiga kali. Tapi k3 tidak merespons. Mungkin k3 belum siap.


Di lain waktu, pernah saya coba, sambil diboncengi ayah di belakang bersama saya, saya kebetulan ada tulisan di belakang kaos si ayah, sambil memegang jari k3, kami mengikuti alur tulisan di kaos ayah, sambil menyebutkan hurufnya dan terakhir membaca lengkap kalimatnya. Waktu itu k3, mau mengikuti.

Mungkin pagi ini, k3 masih "roso".

Lanjut di hari ini, setelah itu k3 ingin mencari k2 yang sudah menghilang setelah sholat, saya cari-cari ternyata melihat kawanan hewan kurban uang letaknya tidak jauh dari mushola.

Kemudian saya titipkan k3 kepada k2 dan saya kembali menuju, tempat sholat saya, duduk kembali dan khatib sudah akan mulai berdoa penutup.

Menurut artikel yang saya baca, menyebutkan Robin Goldstein, Ph.D, dalam bukunya yang bertajuk Buku Pintar Orang Tua, mengatakan bahwa seorang anak tak dapat diajar memahami konsep angka dan huruf sebelum ia benar-benar siap. 

Secara perlahan, setelah mencari tahu dengan benda, bertanya kepada orangtuanya dan orang lain, mengamati lingkungan sekitarnya, dan menjelajah, anak akan belajar arti dari angka dan hurut itu. 

Bila keingintahuan alamiahnya didukung dan diberikan benda-benda yang membantunya mencari tahu, ia akan mempelajari konsep angka dan huruf dengan mudah.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Robin, bahwa seorang anak tak dapat diajar memahami konsep angka dan huruf sebelum ia benar-benar siap. 

Secara perlahan, setelah mencari tahu dengan benda, bertanya kepada orangtuanya dan orang lain, mengamati lingkungan sekitarnya, dan menjelajah, anak akan belajar arti dari angka dan huruf itu. 

Bila keingintahuan alamiahnya didukung dan diberikan benda-benda yang membantunya mencari tahu, ia akan mempelajari konsep angka dan huruf dengan mudah.

Artikel selengkapnya bisa dibaca diWaktu Paling Tepat Anak Belajar Alfabet dan Angka


والله أعلمُ بالـصـواب
أستغفر الله هل عظيم


#hari4
#gamelevel5
#tantangan10 hari
#menstimulasisukamembaca
#pohonliterasi
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
@maritaningtyas
@institut.ibu.profesional




Comments

Popular Posts