Game Level 6: Menstimulasi Anak Suka Matematika: Day 10


Day 10

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ

Saya berkesempatan belajar online di kelas Menimba Ilmu (MI) yaitu grup wa kelas online, bertemakan Montessori at Home bersama Emma Kristanti, Mont.DiplM, seorang montessori Trainer, Child Care Supervisor and Consultant dari Modern Montessori International Indonesia, yang berdomisili di Jakarta, Rabu/4/9/19.

Ada ilmu yang saya dapat yaitu:

Pertanyaan:
Dalam konsep follow the child, bagaimana praktek dalam kesehariannya? Bagaimana cara mengkomunikasikan bahwa apa yang anak lakukan tidak sesuai dengan value atau rule dalam keluarga?

Jawabannya:
Follow the child yang dimaksud adalah melihat dan mengamati si anak. Apa yang sedang ia sukai, sudah sampai tahap mana perkembangannya. 

Di dalam Montessori, orang dewasa bukanlah instruktur bagi anak, tapi fasilitator yang fungsinya mendampingi dan memfasilitasi kebutuhan anak

Jadi kita yang mengikuti kecepatan anak, bukan memaksa anak mengikuti kecepatan dan nilai-nilai yang sudah kita tentukan sebagai orang dewasa.

Sekali lagi pembiasaan adalah yang utama. Value keluarga tentu harus diperkenalkan terlebih dahulu, melalui rules yang ada. 

Dan rules ini tidak bisa hanya diterapkan untuk anak melainkan harus diberlakukan bagi seluruh keluarga. 

Dengan melihat contoh yang diberikan oleh semua di rumah, dia melihat bahwa semua orang melakukan hal yang sama, makai a pun akan tergugah untuk melakukan itu. 

Anak ada mesin fotokopi yang handal. 

Ia hidup dan berperilaku sesuai dengan yang ditawarkan lingkungannya.

Jika lingkungannya adalah lingkungan yang baik, maka ia senantiasa akan menunjukkan perilaku baik pula.

Pertanyaan:
Jika misalnya anak berusia 1,5 tahun dan sudah mengenal bilangan 1-10, apakah kegiatan selanjutnya ttp di kurikulum ini namun lebih bervariasi lagi atau lanjut ke tahap selanjutnya (pengenalan bilangan, operasi hitung dll)?

Jawaban:
Perlu dicek terlebih dahulu, yang dimaksud mengenal bilangan 1-10 ini apakah maksudnya (kondisi 1) ia bisa menyebutkan nama bilangannya seperti satu-dua-tiga-…-sepuluh dengan benar dan tanpa skip? Atau (kondisi 2) ia sudah betul-betul tau kuantitas 1-10 dan hubungannya dengan simbol tertulis?

Di dalam Montessori semua diurutkan dari yang mudah ke yang sulit, dari yang konkrit ke yang abstrak. 

Dalam Matematika, jika ia ada pada kondisi 1, anak harus paham konsep berhitung untuk mengetahui jumlah/kuantitas terlebih dahulu. 

Ia harus punya pengalaman menghitung benda, misalnya kancing 1 sampai kancing 10 sehingga ia mendapatkan konsep kuantitas yang bertambah banyak. 

Baru kemudian diperkenalkan bahwa kuantitas tadi bisa dilambangkan dengan sebuah simbol tertulis yaitu angka 1, 2, …., 10. Sehingga di akhir, ia tau hubungan diantara keduanya.

Jika anak sudah ada pada kondisi 2, maka pembelajarannya bisa kita lanjutkan ke tahap berikutnya. 

Di dalam kurikulum Matematika Montessori, setelah pengenalan bilangan 1-10 kita masuk ke pengenalan hierarki bilangan (the power of ten).

Pertanyaan:
Apakah dalam Montessori ada istilah “terlalu dini” dalam mengenalkan sesuatu kepada anak?

Jawaban:
Tidak ada istilah “terlalu dini” selama kita selalu melakukannya berdasarkan observasi dan mengikuti kecepatan si anak. 

Anak usia 2 tahun yang mungkin belum waktunya masuk ke pembelajaran matematika, namun ternyata dalam keseharian kita melihat dia memiliki minat dan ketertarikan kesana maka bisa kita mulai berikan pengenalan terhadap matematika. 

Ya itu tadi ilmu yang saya dapat, semoga bermanfaat.

Oke lanjut ke tantangan hari ke sepuluh kami. Saya bersama k3, menunggu k2 pulang sekolah, kami bermain di taman bermain.

Di snaa ada beberapa permainan yang berbentuk bangun ruang, sambil bermain, maksud saya memperkenalkan bentuk bangun-bangun ruang yang ada di lingkungan sekitar.

Saya katakan kepada k3,

"Kak, ini bentuknya seperti bola, bulat, ya."



Kemudian lanjut, "kalau ini kubus, nah ini bentuknya balok,


"kalau ini bentuknya silinder, atau tabung, ini tong namanya," tambah saya.


Kemudian permainan itu k3 panjat. 

Saya katakan, "kak, yang k3 panjat ini namanya rusuk-rusuknya atau tulang-tulang rangka dari bangun ini."

Apa reaksi k3? saya dicuekin, wk..wk..wk.

K3 asyik memanjat, naik turun.

Saya sukses ngomong sendiri.

والله أعلمُ بالـصـواب
أستغفر الله هل عظيم


#hari10
#gamelevel6
#tantangan10 hari
#lovemath
#matharoundus
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
@maritaningtyas
@institut.ibu.profesional



Comments

Popular Posts