Game Level 7: Semua Anak Adalah Bintang: Day 1

Day 1

Saya tulis beberapa pesan cinta dari beberapa teman di hasil diskusi WAG tentang Game Level 7 ini, yaitu Semua Anak adalah Bintang,


Mba Yani:
BAKAT (Tallents)
Kita batasi definisinya dalam bahasa Tallent Mapping ya. 
Kita samakan persepsi dulu bahwa  BAKAT Adalah SIFAT

SIFAT (personality) yang produktif, disebut produktif bila :

Suatu Sifat Dapat dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk menghasilkan sesuatu

Jadi sifat yang tidak ada hubungannya dengan produktivitas tidak termasuk arti bakat.

Mba Diya:
Persepsi kita tentang bentuk gunung dan lembah sama kan, mba.

Gunung itu sudah ada pondasinya yang kuat (bakat anak), tinggal bagaimana kita sbg ortu bisa mendukung gunung itu agar bisa lebih tinggi (sehingga anak bisa bersinar laksana bintang).
Lembah itu belum memiliki pondasi. Jadi jika kita mau meratakan lembah, kita mesti bikin pondasinya dulu. Lalu pas sampai di permukaan, baru akan rata kan? Setelah kerja keras yang dilalui untuk menutup lubang di lembah itu.

Setelah jadi rata, apa kita, wis gpp lah, jadi rata-rata saja.

Jadi ada 2 pilihan, bersinar (tinggi) atau biasa saja (rata).

Mba Saras:
Iya sih mb, balik ke 3 E, easy, enjoy, earn.
Karena memang blm ketemu mana yg "gunung"nya si anak, sy pun sabar menunggu sbg bentuk dari "penerimaan" di atas. Sambil terus mengupayakan stimulan2 utk tau apa yg benar2 membuat matanya berbinar pada aktivitas tsb

Jangan berhenti menstimulasi anak sampai anak tahu di mana dia berbinar-binar.

Insyaa Allah, ketika anak sudah ketemu tempat nya, dia akan konsisten dan komitmen di situ.

Mba Diya:
Kalau dari pengalaman saya, dengan memberikan berbagai stimulasi kepada kedua anak saya, disitu bisa terlihat dengan sendirinya, di mana ketika melakukan sesuatu hal yang dia sukai dan minati, matanya jadi berbinar-binar. Mereka bisa lamaaaa banget nyemplung di aktivitas tsb.
Kalau melihat dari cerita Suma dan Jati, kenapa Jati bisa menjadikan apa yang dianggap oleh Suma sbg kekurangan, menjadi kelebihan. Selain di orangtua, juga ada pada stimulasi pada anak. Aktivitas yang diberikan ke anak.
Pasti teman-teman semua udah tahu ya motto IIP...
Perbanyak maen bareng...

Perbanyak ngobrol bareng...

Perbanyak aktivitas bareng...

Mba Lena:
Setuju..
Jadi disini peran orang tua sebagai apa mbk? Sampai dimana batas aman kita mengarahkan anak agar tidak mencederai fitrah anak?

Mba Diya:
Jadi intinya "accepting" ya...
Jadi balik lagi ke orangtua nya ya...
Jadi yang perlu dilatih sebenarnya adalah orangtua, supaya punya pikiran yang terbuka...
Jadi...
Pertama-tama orangtuanya yang menerima kondisi anak dengan begitu anak pun menerima kondisinya, setelah itu dia akan melejit sendiri tanpa perlu dibantu...

 ...

Itulah pesan cinta yang sangat hebat dari teman-teman, dan saya yang missqueen  ilmu ini hanya menjadi penyimak, alias silent rider, betapa teman-teman di IIP Jateng ini, MasyaAllah banyak sekali ilmu.

...
Aktivitas Keterampilan Hidup, bahasa Londo-nya, Excercise of Practical Life).

Referensi: Buku Montessori for Multiple Intelligences, Ivy Maya Savitri, Yogyakarta, Bentang Pustaka, 2019.



Dengan catatan dari buku ini menjadi penyemangat saya, 

Semua aktivitas yang tampak remeh dan tidak seperti "belajar" akademik ini justru banyak sekali membantu mempersiapkan segala kebutuhan anak, serta mampu membekali diri mereka dalam perjalanan menuju kemampuan belajar akademik yang dibutuhkan.

 Hari pertama, saya dan k3, yaitu:
Jreng ... jreng ...

Merawat Rambut

Peralatan: Cermin, baki dan sisir
Kelompok umur: mulai 2,5 tahun

Tujuan:
Mengajarkan cara menyisir dengan rapi, mengembangkan disiplin pada anak, keterampilan motorik halus, kemandirian, kordinasi tangan dan mata, konsentrasi, percaya diri, keterampilan merawat diri, dan hidup sehat, juga bahasa.

Aplikasi kegiatan:
  1. Menjelaskan cara menyisir rambut. Siapkan baki berisi sisir rambut dan cermin.  Ambil sisir dan pegang menggunakan tangan dominan. Kemudian, mulailah gerakan tangan dominan yang memegang sisir dari atas ke bawah pada rambut di kepala. Ulangi sampai rambut tersisir dengan rapi.
  2. Mengembalikan peralatan ke tempat semula.
  3. Tawarkan anak untuk mencoba kegiatan menggunakan sisir milik sendiri.
  4. Setelah anak selesai, minta anak untuk merapikan dan mengembalikan alat ke tempat semula atau rak semula. Variasi: Berikan penjelasan pentingnya mencuci rambut bagi kesehatan.

Catatan penting: Untuk kegiatan menyisir rambut, kita bisa menyampaikan bahwa perempuan berambut panjang sebaiknya diikat dan laki-laki berambut pendek, sebaiknya dipotong rapi.

Kecerdasan majemuk spesifik yang diasah:
Kinestetik
Saat memegang sisir, lalu menggerakan otot jari dan tangan, semuanya mempersiapkan kemampuan fisik, kekuatan otot, dan gerakan untuk menulis, yaitu gerakan arah mata dan otot tangan dan latihan kesiapan tiga jari (telunjuk, jari teengah, dan ibu jari) untuk memegang pensil.

Koordinasi tangan dan mata yang diasah untuk bisa bekerja sama dalam berlatih diri supaya bisa menghasilkan sisiran rambut yang diharapkan.

Eksistensial
Karena kegiatan ini lekat hubungannya dengan salah satu bagian anggota tubuh kita, yaitu rambut, pemikiran anak pun dapat diasah kepekaannya untuk bisa tergelitik membahas tentang siapakah yang menciptakaan rambut. Lalu, kita bia menambahkan tentang cara bersyukur karena kita sudah diberi rambut dan anggota-anggota tubuh lainnya.



Evaluasi kegiatan hari ini:
K3, terlihat antusias dan senang, sisirnya masih dipakai berulang-ulang walaupun itu rambut sudah rapi, akhirnya jadi acak-acakan lagi, hi...hi.., ketika diminta mengembalikan ke tempatnya, masih membutuhkan pendampingan.

#hari1
#gamelevel7
#tantangan10hari
#semuaanakadalahbintang
#kuliahbundasayang





Comments

Popular Posts