Game Level 7: Semua Anak Adalah Bintang: Day 1
Day 1
Saya tulis beberapa pesan cinta dari beberapa teman di hasil diskusi WAG tentang Game Level 7 ini, yaitu Semua Anak adalah Bintang,
Catatan penting: Untuk kegiatan menyisir rambut, kita bisa menyampaikan bahwa perempuan berambut panjang sebaiknya diikat dan laki-laki berambut pendek, sebaiknya dipotong rapi.
Kecerdasan majemuk spesifik yang diasah:
Kinestetik
Saat memegang sisir, lalu menggerakan otot jari dan tangan, semuanya mempersiapkan kemampuan fisik, kekuatan otot, dan gerakan untuk menulis, yaitu gerakan arah mata dan otot tangan dan latihan kesiapan tiga jari (telunjuk, jari teengah, dan ibu jari) untuk memegang pensil.
Koordinasi tangan dan mata yang diasah untuk bisa bekerja sama dalam berlatih diri supaya bisa menghasilkan sisiran rambut yang diharapkan.
Eksistensial
Karena kegiatan ini lekat hubungannya dengan salah satu bagian anggota tubuh kita, yaitu rambut, pemikiran anak pun dapat diasah kepekaannya untuk bisa tergelitik membahas tentang siapakah yang menciptakaan rambut. Lalu, kita bia menambahkan tentang cara bersyukur karena kita sudah diberi rambut dan anggota-anggota tubuh lainnya.
Evaluasi kegiatan hari ini:
K3, terlihat antusias dan senang, sisirnya masih dipakai berulang-ulang walaupun itu rambut sudah rapi, akhirnya jadi acak-acakan lagi, hi...hi.., ketika diminta mengembalikan ke tempatnya, masih membutuhkan pendampingan.
#hari1
#gamelevel7
#tantangan10hari
#semuaanakadalahbintang
#kuliahbundasayang
Saya tulis beberapa pesan cinta dari beberapa teman di hasil diskusi WAG tentang Game Level 7 ini, yaitu Semua Anak adalah Bintang,
Mba Yani:
BAKAT (Tallents)
Kita batasi definisinya
dalam bahasa Tallent Mapping ya.
Kita samakan persepsi
dulu bahwa BAKAT Adalah SIFAT
SIFAT (personality)
yang produktif, disebut produktif bila :
Suatu Sifat Dapat dapat
dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk menghasilkan sesuatu
Jadi sifat yang tidak
ada hubungannya dengan produktivitas tidak termasuk arti bakat.
Mba Diya:
Persepsi kita tentang
bentuk gunung dan lembah sama kan, mba.
Gunung itu sudah ada
pondasinya yang kuat (bakat anak), tinggal bagaimana kita sbg ortu bisa
mendukung gunung itu agar bisa lebih tinggi (sehingga anak bisa bersinar
laksana bintang).
Lembah itu belum
memiliki pondasi. Jadi jika kita mau meratakan lembah, kita mesti bikin
pondasinya dulu. Lalu pas sampai di permukaan, baru akan rata kan? Setelah
kerja keras yang dilalui untuk menutup lubang di lembah itu.
Setelah jadi rata, apa
kita, wis gpp lah, jadi rata-rata saja.
Jadi ada 2 pilihan,
bersinar (tinggi) atau biasa saja (rata).
Mba Saras:
Iya sih mb, balik ke 3
E, easy, enjoy, earn.
Karena memang blm
ketemu mana yg "gunung"nya si anak, sy pun sabar menunggu sbg bentuk
dari "penerimaan" di atas. Sambil terus mengupayakan stimulan2 utk
tau apa yg benar2 membuat matanya berbinar pada aktivitas tsb
Jangan berhenti
menstimulasi anak sampai anak tahu di mana dia berbinar-binar.
Insyaa Allah, ketika
anak sudah ketemu tempat nya, dia akan konsisten dan komitmen di situ.
Mba Diya:
Kalau dari pengalaman
saya, dengan memberikan berbagai stimulasi kepada kedua anak saya, disitu bisa
terlihat dengan sendirinya, di mana ketika melakukan sesuatu hal yang dia sukai
dan minati, matanya jadi berbinar-binar. Mereka bisa lamaaaa banget nyemplung
di aktivitas tsb.
Kalau melihat dari
cerita Suma dan Jati, kenapa Jati bisa menjadikan apa yang dianggap oleh Suma
sbg kekurangan, menjadi kelebihan. Selain di orangtua, juga ada pada stimulasi
pada anak. Aktivitas yang diberikan ke anak.
Pasti teman-teman semua
udah tahu ya motto IIP...
Perbanyak maen
bareng...
Perbanyak ngobrol
bareng...
Perbanyak aktivitas
bareng...
Mba Lena:
Setuju..
Jadi disini peran orang
tua sebagai apa mbk? Sampai dimana batas aman kita mengarahkan anak agar tidak
mencederai fitrah anak?
Mba Diya:
Jadi intinya
"accepting" ya...
Jadi balik lagi ke
orangtua nya ya...
Jadi yang perlu dilatih
sebenarnya adalah orangtua, supaya punya pikiran yang terbuka...
Jadi...
Pertama-tama
orangtuanya yang menerima kondisi anak dengan begitu anak pun menerima
kondisinya, setelah itu dia akan melejit sendiri tanpa perlu dibantu...
...
Itulah pesan cinta yang sangat hebat dari teman-teman, dan saya yang missqueen ilmu ini hanya menjadi penyimak, alias silent rider, betapa teman-teman di IIP Jateng ini, MasyaAllah banyak sekali ilmu.
...
Aktivitas Keterampilan Hidup, bahasa Londo-nya, Excercise of Practical Life).
Referensi: Buku Montessori for Multiple Intelligences, Ivy Maya Savitri, Yogyakarta, Bentang Pustaka, 2019.
Dengan catatan dari buku ini menjadi penyemangat saya,
Semua aktivitas yang tampak remeh dan tidak seperti "belajar" akademik ini justru banyak sekali membantu mempersiapkan segala kebutuhan anak, serta mampu membekali diri mereka dalam perjalanan menuju kemampuan belajar akademik yang dibutuhkan.
Hari pertama, saya dan k3, yaitu:
Jreng ... jreng ...
Merawat Rambut
Peralatan: Cermin, baki dan sisir
Kelompok umur: mulai 2,5 tahun
Tujuan:
Mengajarkan cara menyisir dengan rapi, mengembangkan disiplin pada anak, keterampilan motorik halus, kemandirian, kordinasi tangan dan mata, konsentrasi, percaya diri, keterampilan merawat diri, dan hidup sehat, juga bahasa.
Aplikasi kegiatan:
- Menjelaskan cara menyisir rambut. Siapkan baki berisi sisir rambut dan cermin. Ambil sisir dan pegang menggunakan tangan dominan. Kemudian, mulailah gerakan tangan dominan yang memegang sisir dari atas ke bawah pada rambut di kepala. Ulangi sampai rambut tersisir dengan rapi.
- Mengembalikan peralatan ke tempat semula.
- Tawarkan anak untuk mencoba kegiatan menggunakan sisir milik sendiri.
- Setelah anak selesai, minta anak untuk merapikan dan mengembalikan alat ke tempat semula atau rak semula. Variasi: Berikan penjelasan pentingnya mencuci rambut bagi kesehatan.
Catatan penting: Untuk kegiatan menyisir rambut, kita bisa menyampaikan bahwa perempuan berambut panjang sebaiknya diikat dan laki-laki berambut pendek, sebaiknya dipotong rapi.
Kecerdasan majemuk spesifik yang diasah:
Kinestetik
Saat memegang sisir, lalu menggerakan otot jari dan tangan, semuanya mempersiapkan kemampuan fisik, kekuatan otot, dan gerakan untuk menulis, yaitu gerakan arah mata dan otot tangan dan latihan kesiapan tiga jari (telunjuk, jari teengah, dan ibu jari) untuk memegang pensil.
Koordinasi tangan dan mata yang diasah untuk bisa bekerja sama dalam berlatih diri supaya bisa menghasilkan sisiran rambut yang diharapkan.
Eksistensial
Karena kegiatan ini lekat hubungannya dengan salah satu bagian anggota tubuh kita, yaitu rambut, pemikiran anak pun dapat diasah kepekaannya untuk bisa tergelitik membahas tentang siapakah yang menciptakaan rambut. Lalu, kita bia menambahkan tentang cara bersyukur karena kita sudah diberi rambut dan anggota-anggota tubuh lainnya.
Evaluasi kegiatan hari ini:
K3, terlihat antusias dan senang, sisirnya masih dipakai berulang-ulang walaupun itu rambut sudah rapi, akhirnya jadi acak-acakan lagi, hi...hi.., ketika diminta mengembalikan ke tempatnya, masih membutuhkan pendampingan.
#hari1
#gamelevel7
#tantangan10hari
#semuaanakadalahbintang
#kuliahbundasayang
Comments
Post a Comment