Game Level #7: Semua Anak adalah Bintang: Day 17


Hari ke-17 di tantangan game level 7 ini, tantangannya yaitu berenang lagi. He...he...he.

Kegiatan seru yang semua di keluarga ini sukakkk. Termasuk k3, antusias diajak berenang, walaupun itu wajah atau rambut ga mau kalau basah.


Tantangan untuk k3  yang masih belum mau basah rambutnya atau kena wajah, maka dari itu k3 belum berani menyelam.

Walaupun begi


Dan si ibuk cari-cari referensi lagi agar k3 mau menyelam ketika berenang.

Dan ada artikel yang ibuk temukan dan baca sebagai bahan referensi, ibuk share di sini, semoga bermanfaat.

Membantu anak menghadapi rasa takut berenang

Jika Anda telah berhasil mendeteksi apa yang ditakutkan anak saat berenang, sekarang saatnya Anda membantunya menghadapi rasa takut tersebut. Simak baik-baik tips berikut ini.

1. Mulai pelan-pelan

Kalau si kecil takut air, jangan dipaksa atau langsung dibawa ke kolam yang dalam supaya ia berani. Anak hanya akan tambah panik. Sebaliknya, mulailah pelan-pelan dengan penuh kesabaran. Ajak anak untuk mengenakan pakaian renang. Lalu, duduklah di tepi kolam yang dangkal dan biarkan kakinya menyentuh air. Jika sudah terbiasa dengan air di kakinya, ajak untuk masuk ke kolam melalui anak tangga, satu per satu sampai air mencapai perut dan lehernya. Jika anak menolak atau menangis, naik dulu dari kolam sampai ia tenang kembali. Ulangi terus prosesnya sampai anak merasa nyaman di dalam air.

2. Bicarakan ketakutan anak

Penting bagi orangtua untuk mendengarkan dan memaklumi rasa takut anak. Dengan begitu, anak akan jadi lebih terbuka pada Anda dan juga mau mendengarkan bimbingan Anda di kolam renang. Namun, jangan membesar-besarkan rasa takutnya misalnya saat Anda bercerita pada orang lain. Daripada mengatakan, “Anak saya sangat takut berenang,” lebih baik katakan, “Anak saya masih ragu-ragu kalau diajak berenang, tetapi sebentar lagi pasti sudah lancar berenangnya,”.

Anda juga sebaiknya memberikan pemahaman pada anak untuk meluruskan hal yang ditakutinya. Misalnya anak Anda takut tenggelam, jelaskan bahwa di kolam renang, tubuh akan mengapung dengan sendirinya jika si kecil tetap rileks dan mengikuti gerakan yang Anda ajarkan. Jika buah hati Anda takut matanya kemasukan air, sediakan kacamata renang.

3. Ikut berenang bersama anak

Apabila anak Anda takut berenang, sebaiknya Anda dan pasangan juga ikut masuk ke dalam air. Hal ini akan menambah kepercayaan diri dan rasa aman dalam benak si kecil. Ajak pula kakak, adik, atau saudaranya untuk berenang bersama. Dengan begitu, anak akan terdorong untuk menghadapi rasa takutnya supaya bisa ikut terlibat dalam kegiatan berenang bersama keluarga. Taktik ini juga sangat berguna bagi anak yang takut dengan orang asing seperti guru les atau teman-teman les renangnya. Kalau ia sudah mulai berani berenang sendiri, barulah Anda bisa mendaftarkannya untuk ikut les renang.

4. Bersikap positif

Selama berada di kolam renang, pertahankan sikap dan kata-kata yang positif. Pujilah anak setiap ia berani masuk ke air atau menyelam. Jika anak masih takut, gunakan kata-kata yang bernada percaya diri dan positif seperti, “Kamu hebat berani masuk ke air, pasti kamu juga berani berjalan ke arah Ibu. Yuk, pelan-pelan lepas tangannya dari tepi kolam,”. Namun, kalau anak melihat sedikit saja Anda tidak sabar atau kesal, anak akan semakin takut dan mengingat saat berenang sebagai pengalaman yang negatif.

5. Biasakan ke kolam renang

Wajar saja anak takut berenang kalau ia memang tak pernah atau sangat jarang pergi ke kolam renang. Anak akan merasa terintimidasi dalam lingkungan yang asing. Maka, usahakan untuk menjadikan berenang sebagai rutinitas, misalnya seminggu sekali. Meskipun anak tetap menolak untuk berenang, lama-kelamaan buah hati Anda akan merasa lebih akrab dengan suasananya dan akhirnya penasaran juga dengan kolam renang. Supaya rutinitas tersebut lebih menyenangkan, Anda bisa mengajak anak untuk melakukan hal-hal yang disukainya sepulang dari kolam renang, misalnya makan es krim.

6. Berenang di jam yang tak terlalu ramai

Anak yang takut berenang umumnya merasa tak nyaman jika harus berada di air dengan orang-orang yang tampak agresif. Misalnya, anak-anak yang lebih tua darinya yang sering loncat ke dalam kolam di dekatnya. Anak Anda juga mungkin merasa terganggu kalau terkena cipratan air dari orang lain. Oleh karena itu, usahakan untuk berenang di jam yang cukup sepi supaya anak lebih leluasa untuk berlatih dan membiasakan diri.

Sumber:
https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/mengatasi-anak-takut-berenang/



#hari17
#gamelevel7
#tantangan10hari
#semuaanakadalahbintang
#kuliahbundasayang

Comments

Popular Posts