Day 17: Imajinasi


K2 diusianya 4 tahun suka menyusun barang, dibuat seperti imajinasinya, sambil menyusun dia bercerita juga dengan imajinasinya sendiri.



Kalau saya ikut dengan menjawab pertanyaannya, dia akan bilang, bukan saya yang dimaksud.

Menurut artikel yang saya baca, disebutkan bahwa imajinasi balita bisa mengembara ke mana-mana. Hal inilah yang membuat anak kerap ngomong sendiri.

Si 4 tahun kini sibuk bicara, bereksplorasi dan bermain. Semua itu penting untuk perkembangannya dan belajar bicara. 

Ia butuh belajar bicara karena kini usianya masuk TK.  Ia harus bisa bicara supaya bisa berteman, bisa membaca dan menulis.

Sebagai komunikator, si 4 tahun bicara sangat baik. Teman bermain atau imajinasinya membuat anak fasih bicara. 

Namun, walau sudah punya banyak teman, si 4 tahun sangat gemar bicara sendiri.

Menurut ahli perkembangan, si 4 tahun kerap bicara sendiri untuk berimajinasi, mengekspresikan emosi dan fantasinya. Anak-anak yang lebih sering bicara sendiri, keterampilan bahasa ekspresifnya sangat tinggi. Bicara sendiri kerap dilakukan anak dalam rangka membimbing diri sendiri ketika berada di sekolah dan saat bermain.

Vygotsky, psikolog asal Rusia menemukan peran perkembangan kognitif dalam kegiatan bicara sendiri.  

Menurut pandangannya, bicara sendiri  memungkinkan anak secara sadar mengarahkan proses berpikirnya. 

Periode ini merupakan transisi dari tahapan bicara sosial awal dan berbicara dalam hati menuju pada kemampuan untuk melakukan kontrol internal terhadap perilaku. 

Menurutnya, kebiasaan anak bicara sendiri biasanya menghilang dengan sendirinya di awal usia sekolah.

Vygotsky tidak melihat kebiasaan anak berbicara sendiri sebagai suatu yang bersifat egosentris.  

Pendapatnya didukung oleh temuan dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa  86 % dari 93 anak berusia 3 - 5 tahun diketahui tidak egosentris. 

Di antaranya diketahui bahwa anak yang punya sifat paling sosial adalah yang paling sering bermain sambil bicara sendiri.  Ini menunjukkan, bicara sendiri biasanya didukung pengalaman sosial.

Selain itu berbicara sendiri berperan pada kemampuan regulasi diri, atau kemampuan anak untuk mengontrol perilakunya. 

Omong sendiri biasanya meningkat ketika anak  mencoba menyelesaikan tugas (problem solving) yang sulit sendirian, tanpa bantuan orang dewasa. 

Mungkin anak yang sedang bingung mengatasi masalahnya memang harus mengungkapkan apa yang ada di pikirannya, keras-keras!

Artikel selengkapnya: Anak Ngomong Sendiri Karena Imajinasi

#Day17
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
#Membangunkarakteranaklewatdongeng



Comments

Popular Posts