Day 7: Peran Orangtua dalam Membangkitkan Fitrah Seksualitas

Kamis,  27 Februari 2029. Jam 19.30 WIB, dimulai presentasi kelompok 3.

Bertemakan Peran Orangtua dalam Membangkitkan Fitrah Seksualitas.

Personnelnya yaitu 
mb @⁨Cinantya
 mb @⁨Nafisah
mb @⁨Ilik 
mb @⁨Fahma Nurdiana dan 
mb @⁨Galuh Rakhma

Poin yang bisa diambil hikmahnya:

  1. Ketika ibu yang menjelaskan ada contoh nyata. Jadi anak tidak mengira ngira.
  2. diharapkan ketika akar permasalahan ditemukan maka bisa disembuhkan dan "luka" pengasuhan itu tidak perlu diturunkan dari generasi ke generasi.
  3. Ayah dan ibu mempunyai peran dalam membersamai anak walaupun usia nya tidak sesuai dengan usia seharusnya, orangtua tetap ikhtiar.
Ini materi presentasi:






Dan ini chatnya:

[27/2 19.27] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Assalamu'alaikum teman-teman..
Selamat malam semua..
Sedang gerimis manis di tempat saya, paling enak ditemani yang manis-manis.. ☕

[27/2 19.28] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Sudah siap untuk diskusi malam ini bersama kelompok 3? Semoga teman-teman dimudahkan Allah untuk meluangkan waktu bersama kami..

Mohon di bantu ya teman-teman..
[27/2 19.29] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: In sya Allah nanti diskusi akan kami mulai pukul 20.00 WIB ya.. 😄

[27/2 20.04] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Kami dari kelompok 3 mengucapkan terima kasih atas kesediaan teman-teman meluangkan waktunya..

[27/2 20.05] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Disini semua guru semua murid yah, jadi siapa saja boleh menanggapi pertanyaan.

[27/2 20.08] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Perkenalkan anggota  kelompok 3  , saya Lena malam ini sebagai host, bersama teman-teman mb @⁨Cinantya IIP Jateng⁩ , mb @⁨Nafisah IIP Jateng⁩ , mb @⁨Ilik Sutari IIP Jateng⁩ , mb @⁨Fahma Nurdiana IIP Jateng⁩ dan mb @⁨Galuh Rakhma IIP Jateng⁩.

Teman-teman silakan say hello...
[27/2 20.11] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Tambahan Materi :

Tahapan perkembangan seksualitas anak:
1. Oral ( 0 - 18 bln)
2. Anal ( 2 - 3 thn)
3. Fase phallich ( 4 - 6 thn) / mengenali perbedaan jenis kelamin
4. Fase latent ( 7 thn - masa puber ) / seksual seolah tidak bekerja tapi intelektual berkembang pesat
5. Fase genital ( 11 - 18 thn ) / Fungsi seksual sudah aktif

Sumber : Detik.health

[27/2 20.17] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Pertanyaan 1

Oky Yuwanti
Ketika usia anak 0-2 th, anak didekatkan dengan ibu dg menyusui. Lalu, dimasa itu apa peran ayah lainnya selain mendukung proses meng-ASI-i?
▶️▶️▶️

Pada usia 0-18 bulan, fitrah seksualitas anak pada fase oral.

Tahapan pada fase oral ini jika dibreak down ada beberapa tahap.

0-3 bulan, dimana eksplorasi kemampuan anak melalui proses menyusu. Sehingga pada fase ini seyogyanya anak didekatkan pada ibunya. Sedapat mungkin menghindari penggunaan dot. Karena pada fase ini, sebaiknya dihindari anak bingung puting.

3-6 bulan, pada dasarnya masih sama. Biasanya pada fase ini ada beberapa anak yang memperoleh kenikmatan oral melalui jari - jari tangan. Mulai menanam sedikit demi sedikit rasa kepercayaan diri. Pendampingan orang tua lebih ke menjaga kebersihan tangan, bukan mencegah anak mengekplorasi fase oralnya dengan tangan.

6-12bln.
Pada fase ini, mulai memasukkan segala sesuatu ke mulut. Pengenalan makanan, benda yang boleh masuk mulut atau mana yang bahaya. Perlahan lahan.

Pada fase ini organ pencernaan makanan mulai tumbuh, seperti mulai tumbuh gigi yang membuat anak makin suka memasukkan segala sesuatu ke mulut.

12-18bln.
Pemantaban, pendampingan oleh kedua orang tua. Mulai toilet training.

Peran orangtua pada fase 0-24 bulan:
1. Ibu=bekaitan dengan menyusui, menumbuhkan bonding, memupuk rasa kepercayaan diri
2. Ayah=menghadirkan sosok ayah sangat penting, pendampingan saat bermain, sosok melindungi dan mengayomi, tidak ada salahnya ayah ikut serta dalam proses belajar makan adik.

[27/2 20.21] Cinantya IIP Jateng: Ijin menambahkan, ayah dapat pula membantu ibu   dengan cara membantu meringankan tugas rumah tangga lain sehingga ibu dapat lebih fokus kepada bayinya.

[27/2 20.23] Tika IIP Jateng: Lengkap banget mbk
Jd tau kalau anak lg suka ngulum tu btuh didampingi
Bukan dilarang

[27/2 20.23] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Betul sekali.. sungguh-sungguh sangat bermakna suami bantu beberes ya mbk..

[27/2 20.23] Tika IIP Jateng: Setuju mbk
Kdang kalau liat rumah belum beres..emosi jd meledak2🤣

[27/2 20.23] Cinantya IIP Jateng: Ayah juga dapat bersama-sama dengan ibu berada dalam tempat dan waktu yang sama ketika sang ibu bercengkerama dengan anak.

Ibu sedang menyusui, ayah membantu memijiti ibu atau ikut mengelus kepala sang anak dkk.

[27/2 20.35] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Pertanyaan 2

Hapsoh
Mba mau nanya

Bagaimana kalau anak sudah besar bahkan dewasa tidak mau untuk menikah contohnya ada dua tetangga saya laki-laki yang tidak mau menikah yang satu sudah 40 tahun lebih katanya awalnya ibunya terlalu pemilih ke menantu jadilah anaknya sampai sekarang tidak menikah bahkan tidak ingin menikah sepertinya jadi tinggal bersama dengan ibunya nah yang satu lagi 30 tahun lebih anaknya terlalu pendiam dan pemalu, peran ayah hampir tidak ada dan ibunya depresi berat seperti orang gila sekarang tinggal dengan neneknya. Nah apakah orang seperti itu bisa dikembalikan ke fitrahnya? Karena kasihan juga mereka pasti tidak ada penerus dan orang yang membantu mereka saat masa tuanya.

▶️▶️▶️
Tanggapan 1
izin menanggapi ya mbak 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Perlu dicari tahu terlebih dahulu apa alasannya tidak ingin menikah. tidak berani berkomitmenkah? tidak mampu menafkahi? atau orientasi seksualnya berubah (gay). Tentunya perlu diluruskan berdasarkan alasannya tidak ingin menikah tersebut. Tapi kalau dari cerita mbak hapshoh mengenai ibu yang terlalu memilih calon menantu, asumsi saya sepertinya ibu tidak memberikan ruang pada anak untuk membuat keputusan2 penting dalam hidupnya. mungkin ini juga bisa menjadi pencetus anak menjadi sulit untuk berkomitmen siap berumah tangga.

Tanggapan 2
Saya menambahi sedikit..

Mungkin dari orang tua si anak juga ada inner child yg belum selesai, sehingga mempengaruhi pengasuhannya kepada anak, yg selanjutnya akan terus dilanjutkan oleh generasi-generasi selanjutnya --> pentingnya kehadiran utuh kedua orang tua dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.

Tanggapan 3
Banyak faktor penyebab yang seharusnya bisa diurai satu persatu.

Alasan orang sepertinya tidak mau menikah diantaranya
1. Ada trauma tentang pernikahan figur
2. Ada trauma tentang proses menuju pernikahan (pribadi) masuk didalamnya kasus dalam pacaran
3. Ada kegalauan karena tuntutan, termasuk belum merasa siap
4. Ada ketidakberesan masalah seksual
5. Ada faktor lingkungan, seperti sungkan melangkahi
6. Karena memang jodoh belum ketemu.

Dan perkasus berbeda, tidak bisa dijeneralisasi penyelesaiannya

[27/2 20.36] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: 

1. Ada trauma tentang pernikahan figur.
Meliputi didalamnya inner child. Disini harus ada proses penerimaan, memaafkan, kemudian lanjutkan

2. Trauma proses disini lebih ke pribadi, seperti mungkin pernah ditolak atau diabaikan (pengalaman pribadi🤭) harus ikhlas dan bisa melanjutkan hidup.

Trauma yang disebabkan karena orang tua, lakukan komunikasi, saling terbuka

3. Kalau karena merasa belum siap, peran orang orang terdekat mensuport secara emosional

4. Nah, kalau yang keempat ini penyebab yang terstruktur dari pola pengasuhan

5. Biasanya karena adat

6. Banyak berserah diri, setelah berusaha tentunya

[27/2 20.39] Hapshoh IIP Jateng: Jadi harusnya kalau kita mampu mengurai akar penyebabnya bisa dikembalikan ke fitrah untuk menikah ya mba?

[27/2 20.41] Fahma Nurdiana IIP Jateng: Dari semua penyebab itu bisa diantisipasi kecuali no.6

[27/2 20.42] Hapshoh IIP Jateng: Sayang mereka laki-laki jadi saya juga tidak bisa melakukan pendekatan pribadi padahal salah satunya agak saudara dengan saya

[27/2 20.42] Hapshoh IIP Jateng: Bukan sih saya lihat juga mereka tidak menyimpang kalau dilihat dari cara bergaulnya

[27/2 20.42] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Iyap setuju.. diharapkan ketika akar permasalahan ditemukan maka bisa disembuhkan dan "luka" pengasuhan itu tidak perlu diturunkan dari generasi ke generasi.

[27/2 20.43] Letha Junita IIP Jateng: komplit bgt

[27/2 20.45] Hapshoh IIP Jateng: Nah yang agak khawatir adik perempuan yang kakaknya usia 40 lebih itu sekarang juga sama belum menikah padahal sudah sangat cukup usia dan mandiri finansial saya dengar juga orang tuanya selalu memiliki celah menolak karena kurang sesuai kriteria ibunya pada calon-calon yang datang

[27/2 20.45] Oky IIP Jateng: Mau curcol sedikit..


Saudara ada yg sedikit trauma dg orangtua, penghasilan ibu lebih banyak drpd bapak, jd ibu yg mengambil banyak peran dan keputusan..

Jadi lebih memilih2 pasangan dan harus mapan scr finasial baru mau nikah..

Terkadang terlalu terbuka dg anak trkait finansial bisa mjd boomerang jg..

[27/2 20.46] Hapshoh IIP Jateng: Ralat ibunya saja karena sudah tidak ada ayahnya

[27/2 20.46] Oky IIP Jateng: orang seperti ini butuh psikiater atau psikolog menurutku..

[27/2 20.47] Hapshoh IIP Jateng: Iyakah 😱

Saya ke anak-anak selalu sampaikan saat uang agak berlebih atau cukup jadi mereka juga rem keinginan yang kurang penting

[27/2 20.47] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Mungkin bisa pake alternatif yg PDKT ngobrol sesama lelaki mb, jadi lebih leluasa ngobrolnya, pake bahasa lelaki.

[27/2 20.49] Hapshoh IIP Jateng: Di kampung hal seperti itu sepertinya jauh untuk jadi solusi dan masalahnya ibunya seperti baik-baik saja anaknya begitu dua-duanya malah (laki-laki dan perempuan)

[27/2 20.49] Hapshoh IIP Jateng: Atau mungkin memang ibunya yang jadi kunci ya 🤔

[27/2 20.49] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Kasihan anaknya ya mbk..

[27/2 20.50] Cinantya IIP Jateng: Mungkin memang ibunya baiknya lebih semeleh ya karena anaknya sudah usia 30-40thn belum menikah. Jika memang mereka belum mau menikah, ada baiknya tinggal terpisah dari ibu dan bapaknya. Tapi bukan berarti lalu jarang mengunjungi loh ya.

Karena jika mereka hidup mandiri dan terpisah mungkin akan lebih terasa membutuhkan pendampjng hidup.

[27/2 20.50] Oky IIP Jateng: itu g masalah sih mbak, biar anak tau keadaan ortu, gak minta dituruti dg cepet klo minta sesuatu.. cuma kadang kan ada yg keblabasan..

misalnya

🧕🏻ibu : "ini tak kasih uang, ini uang dr ibu jualan seharian loh, bapakmu mana bisa kasi uang segini banyakny"

kalimat semacam merendahkan tokoh ayah jd bisa cedera fitrah maskulinitasnya..

[27/2 20.51] Hapshoh IIP Jateng: Nah kalau gini insya allah engga mba, sebenci apapun kalau lagi marahan sama suami tidak ada kata-kata saya yang berusaha merusak reputasi ayah yang baik bagi mereka

[27/2 20.51] Cinantya IIP Jateng: Seperti di LN sana ketika usia sdh 17 thn maka sudah dewasa dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri maka mesti mandiri dan keluar dr rmh.

[27/2 20.52] Letha Junita IIP Jateng: Mungkin ibunya gk rela ditinggal ank ny ya mb, sedih klo begini, ditempat tinggalku yg sekarang juga ada bbrp Perawan dan perjaka tua,

[27/2 20.52] Ayuk IIP Jateng: Iya bner mbak 😁 aku juga pernah baca

[27/2 20.52] Cinantya IIP Jateng: Nah ini demi anak, ibunya hrs rela...

[27/2 20.52] Oky IIP Jateng: diskusi malam hari 2 group sekaligus dg materi mantul, g jd ngantuk😁

[27/2 20.52] Hapshoh IIP Jateng: Iya entah gimana anak-anaknya ya tinggal sama ibunya terus, dulu anaknya yang perempuan sudah tinggal agak jauh eh ditarik juga, jadi beneran lihatnya kok ya kasihan

[27/2 20.54] Letha Junita IIP Jateng: di Indonesia kok gk diterapkan yg begini ya

[27/2 20.54] Hapshoh IIP Jateng: Makanya saya jadi mikir ini sepertinya ibunya yang jadi kunci

[27/2 20.54] Cinantya IIP Jateng: Pada akhirnya kita juga akan menjadi tua, anak2 hrs dibebaskan lepas. Entah sudah atau belum berkeluarga baiknya lepas dari ortunya ketika sudah dewasa baik secara financial maupun secara fisik (tinggal terpisah).

[27/2 20.54] Oky IIP Jateng: aku dulu pilih kost karna pengen mandiri mbak..

[27/2 20.55] Cinantya IIP Jateng: Namun komunikasi tetap terjalin manis. Telpon bisa tiap hari. Berkunjung bisa setiap akhir pekan.

[27/2 20.55] Hapshoh IIP Jateng: Iya mba, jadi karena terlalu dikekepin anaknya sekarang yang perempuan juga kayaknya mulai menyerah untuk menikah

[27/2 20.55] Cinantya IIP Jateng: Pengingat buat kita semua juga yg nanti akan menjadi tua dan hrs legowo melepaskan anak.

[27/2 20.55] Hapshoh IIP Jateng: Iya mba saya SMA sudah kost karena jauh

[27/2 20.56] Hapshoh IIP Jateng: Iya mba 😭

[27/2 20.56] Cinantya IIP Jateng: Dan kita juga hrs tetap mandiri, spy anak kita tdk mjd generasi sandwich ☺️

[27/2 20.56] Fahma Nurdiana IIP Jateng: Pengalaman pribadi, saya pernah gagal mau menikah saat usia 25th. Karena sebab yang tidak bisa saya ceritakan.

Kemudian selama 2 tahun, saya menenggelamkan diri dalam pekerjaan dan hampir tidak mau mengenal laki laki secara pribadi.

Tetapi ketika usia 27th mulai ada yang pdkt, tetapi orang tua selalu tidak cocok.

Lalu saya minta sama Allah, ingin menikah. Saya serahkan siapapun jodoh yang dikirimkan untuk saya itu yang terbaik menurut Allah untuk saya....

Saya ikhlas, karena saya ingin menikah karena Allah....

Dan Allah menjawab do'a saya, melalui kakak perempuan saya mengenalkan suami saya.

Ternyata karena kita bisa legowo, Allah memudahkan jalan buat kita....

Tidak butuh waktu lama 101 hari kita menikah, dan sekarang anaknya sudah 3🤭

[27/2 20.57] Ayuk IIP Jateng: Mungkin sebelum menikah pasangan pun harus memahami "bahwa rejeki itu pasti kemuliaan yg harus dicari"

Sejaya²nya istri itu tidak akan mengungguli rejeki suami,
Tapi gaji lebih banyak istri? Mungkin itu krn doa suami yg tersembunyi 😊

Anak² akan lebih soleh/Solehah, sehat, nurut, jika makan dr rejeki suami.
Uang istri buat istri saja.
Muliakan suami, syukuri jeripayahnya.😊

resume Kuliah kelas sebelah🤭

[27/2 20.57] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Soalnya di Indonesia banyak parno nya mbk.. 🤭

[27/2 20.58] Cinantya IIP Jateng: Mantuuul. Rejeki bisa lewat istri juga kan sdh berkeluarga gak mesti lewat pintu suami. Yg ptg tetap tau diri itu kdg yg sulit atau keprucut sbg seorang istri merasa lebih walau tidak disengaja di depan anak dan suami.

[27/2 20.58] Hapshoh IIP Jateng: Mantap, insya allah rejeki sudah dijamin memang mau satu orang atau dua orang yang bekerja

[27/2 21.01] Cinantya IIP Jateng: Intinya balik lagi ke fitrah seksualitasnya kalau udah tuntas, maka anak mau pergi jauh dr ortu pun hati tetap dekat baik sdh menikah/belum.

[27/2 21.02] Cinantya IIP Jateng: Dan ketika membina keluarga nantinya pun juga akan smooth jika fitrah seksualitas ini tuntas.

[27/2 21.03] Ayuk IIP Jateng: Doa istri + istri yg sering bersyukur = memperlapang rejeki suami
😊 Aamiin yaAllah

[27/2 21.07] Prastika IIP Jateng: Betul.
Cm maksudnya kalo di LN jarang ada perjodohan antar kerabat yang lihat bibit bebet bobot

[27/2 21.08] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Lanjut ke pertanyaan no 3

Prastika
Kebetulan adik saya yang laki-laki punya kebutuhan khusus. Hari ini dia genap 20 tahun. Saya tahu sekali perjuangan kedua orang tua saya dalam menangani kebutuhan adik saya yang ADHD. dulu kan booming-nya autis ya,, jadi saat dia umur 2 tahun belum bisa ngomong banyak yang berkomentar jangan-jangan dia autis...

Tapi dia ternyata tidak autis. datang ke psikologi dan terapi sudah berkali-kali, sudah dites dan ternyata hasilnya adalah ADHD. Selama saya menjadi anak bapak ibu, ibu saya yang dominan untuk mengungkapkan pendapat dan mencari informasi memang ibu saya. sehingga memang sedari kecil adik saya itu full dipegang oleh ibu saya dan saya rasa pendampingan dari bapak saya itu kurang. Penjelasan fitrah seksual secara umum misalkan seperti perbedaan jenis kelamin atau penjelasan tentang mimpi basah dan lain-lain ibu saya yang lebih sering menjelaskan daripada bapak saya.

Sehingga kalau saya lihat bapak saya hanya fokus menjelaskan bahwa tugas laki-laki itu mencari nafkah jadi harus sekolah yang rajin supaya bisa cari duit yang banyak biar anak istrinya besok nggak kapiran.

yang saya khawatirkan kalau misal bapak ibu saya sudah tidak ada, apakah bisa adik saya nantinya bertumbuh sebagai pria dewasa pada umumnya yang bisa membuat keputusan sendiri?

karena selama ini segala keputusan diambil oleh ibu, kalau adik saya yang membuat keputusan, masih terkesan tidak ada pertimbangan yang matang karena melihat kekurangan yang dia punya.

[27/2 21.09] Letha Junita IIP Jateng: subhanallah Alhamdulilah,,,

jd teringat adikku mb, tahun ini dia genap 30th,

entah sudah ada bbrp laki-laki yg datang melamar namun gagal lg,  bahkan pernah pake proses ta'aruf, juga gagal. sbg kk aq gk tega.

diem2 adekku ikut rukyah wkt ada rukyah dipengajian ny,
wkt di rukyah katanya dlu ada yg suka sm adikku tp adikku gk srek/blm mau pacaran, dan akhirnya kaya diguna2 gitu, kata yg me rukyah ditubuh adikku jin ny udh byk bgt,

diluar nalar dan pemahamanku ini, adakah yg bisa ngasi pencerahan?

[27/2 21.21] Fahma Nurdiana IIP Jateng: Kalau masalah masa depan kita serahkan kepada Allah mbak....

Saya mau menanggapi pendampingan anak berkebutuhan khusus ADHD.

Anak anak berkebutuhan khusus adalah anak istimewa, memang pada umumnya ketika dikaruniai anak dengan kebutuhan khusus relatif akan lebih dekat dengan ibunya. Namun, jangan sampai peran ayah terlewatkan.

Untuk anak ADHD, kita bisa melatih konsentrasinya. Karena bermain bagi anak itu sama dengan urusan bagi orang dewasa, maka kita bisa melatih kemampuan konsentrasinya dengan bantuan permainan.

Misalnya spinner, mainan ini bisa digunakan untuk membantu berkonsentrasi.
[27/2 21.26] Prastika IIP Jateng: Ada pedomannya gak mbk hrs brp menit main spinner dan apakah ada trik khusus utk fokusnya biar bgs? Krn yang membuat adik kurang logis dlm berpikir adlh dia lbh srg pake emosinya dprd logikanya. Kalo kita ajarkan norma2 yang umum ada di masyarakat saja, btuh waktu lama utk membuatnya paham dan itupun terasa tdk memuaskan baginya

[27/2 21.28] Fahma Nurdiana IIP Jateng: Kalau kata bu septi anak bisa diam 1 menit x umurnya masih normal.

[27/2 21.30] Oky IIP Jateng: diet atau konsumsi obat utk menenangkan g mbak.?

[27/2 21.31] Oky IIP Jateng: maap komennya melenceng dr tema🙏🏻

[27/2 21.32] Prastika IIP Jateng: Nah kalo diet gluten ini aku blm kontrol ke ibu sih mbak. Sudah beberapa kali aku ksh masukan ttg asupan gizi beliau dan bs Konsul sama kakak angkatanku yang sekota disana tapi ibu msh enggan.

Gk ada konsumsi obat mbak

[27/2 21.34] Fahma Nurdiana IIP Jateng: Awal mula keluar mainan spinner, saya tidak suka. Karena menurut saya mainan itu justru membuat anak anteng.

Sedangkan anak anak saya masih harus dioptimalkan kemampuan motoriknya. Jadi saya tidak memberikan mainan spinner pada anak - anak saya.

Setelah saya cari tahu, ternyata memang sejalan dengan fikiran saya mbak. Kalau spinner dibuat untuk membantu anak ADHD berkonsentrasi.

[27/2 21.34] Oky IIP Jateng: maap yak man kelompok yg tampil..

just info aja..

klo fix ADHD baikny pake obat bersamaan terapi mbak..

insyaAllah setelah dosisnya selesai, g ketergantungan..

emosi itu jg ngaruh dg asupan makanan setahuku..

udah pernah test alergi atau logam berat.?

ini jg ngaruh bgt terkait emosinya..

[27/2 21.37] Prastika IIP Jateng: Nah iya mbak...aku jg kebetulan join grup FB utk yang khusus ADHD. tes logam kayane dah dl bgt zamannya dia kecil mau terapi psikolog. Skrg blm prnh tes lg. Tes alergi jg blm tau.

Rasane nanti kalo pas dah resign dan full dirumah, pgn fokus cari info terkait hal ini.

[27/2 21.42] Prastika IIP Jateng: Peran ayah di masa kecilnya saya gak paham bgt ya mbak,, krn wkt itu saya masih SMA dan blm aware sama parenting. Secara msh single🤭

Perlukah kalo pas sy ktm adik, sy bicara 4mata dan clear kan ttg fitrah seksualitas yang dia dapat apa saja?

[27/2 21.42] Letha Junita IIP Jateng: alhamdulillah adikku baik-baik saja mb Ayuk, insya'Allah masih semangat, Masih setia menanti jawabn atas do'anya.

dia jauh beda sama aq, klo aq minderan, klo adekku insya'Allah gk🤭

[27/2 21.43] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Pertanyaan 4

Diya Marwa
Ijin bertanya

Di materi anak usia 7-10 sebaiknya didekatkan pada ayah untuk anak laki-laki dan pada ibu untuk anak perempuan.

Dan di usia 10-14 tahun sebaliknya.

Bagaimana jika pada fase 7-10 anak laki-laki lebih dekat dengan ibunya. Sedangkan skr sudah masuk fase 10-14?

Jika prosesnya diulang, anak laki-laki didekatkan ke ayah, bagaimana dengan fase 10-14 nya dimana anak mestinya didekatkan ke ibu nya?

[27/2 21.52] Fahma Nurdiana IIP Jateng: Usia 7-10 anak memasuki pubertas. Disini akan lebih mengena penjelasan tentang pubertas sesuai jenis kelamin. Sehingga pada fase ini menjawab kegalauan anak dan menghindarkan dari ketidak pd an.

Contoh, kok payudaraku ada 'batunya'/pringkilen kalau orang jawa.

Ketika ibu yang menjelaskan ada contoh nyata. Jadi anak tidak mengira ngira.

Pun sebaliknya untuk anak laki laki

Di usia 10-14 tahun justru kebalikannya, ini dimaksudkan untuk memberi bekal kehidupan buat anak - anak kita. Menanamkan figur orang tua yang baik. Agar anak-anak kita tidak salah memilih pasangan hidup

[27/2 21.57] Fahma Nurdiana IIP Jateng: Jika fase 7-10 terlewat, dan sekarang sudah masuk fase 10-14.

Sebaiknya tetap seperti fase 10-14, tetapi tidak ada kata terlambat untuk mengulang.

Jadi di fase 10-14 dekat sama keduanya its ok.

[27/2 21.59] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Menambahi jawaban mbk Fahma.

Di usia 10-14 tahun sudah mulai timbul rasa ketertarikan kepada lawan jenis, diharapkan di masa balighnya ia bisa belajar memahami empati perasaan seorang wanita dari sosok yg terdekat, yaitu ibunya bagi anak lelaki. Ia belajar bagaimana lawan jenis diperlakukan, dipahami dan diperhatikan dari sisi kacamata wanita bukan lelaki. Begitu pula dengan anak perempuan yg didekatkan dengan ayahnya.

[27/2 21.59] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Setujuh sama mb Fahma..

[27/2 22.00] Fahma Nurdiana IIP Jateng: Cocok mbak...😍😍😍

[27/2 22.02] Fahma Nurdiana IIP Jateng: Pepatah mengatakan "Jika anak wanita kita dekat dengan ayahnya, maka dia tidak akan salah pilih pasangan. Karena standart minimalnya yang seperti ayah"

"Ayah adalah cinta pertama putri kecilnya"🤭

Emak dilarang cemburu ya....😆

[27/2 22.02] Lena Puspita Dewi IIP Jateng: Baiklah karena waktu sudah menunjukkan jam malam, maka kami kelompok 3 mohon undur diri terlebih dulu, mohon maaf bila ada salah kata dan salah ketik selama presentasi. Selamat istirahat dan semoga ilmu hari ini dapat bermanfaat bagi kita semua.. aamiin..

[27/2 22.09] Ayuk IIP Jateng: 📝 note,
Kyk nya ini terlewat di saudara saya kok nggak mau pkai bra / miniset katanya nggak nyaman 🤔

Comments

Popular Posts