Day 3: Diskusi 3: Pentingnya Akil Baligh secara Bersamaan

Diskusi ketiga pada hari Sabtu, 22 Februari 2020. Ini adalah kelompok 5,  It's Show Time.



Dan ini bahan Presentasinya




Nah ini resumenya, check this out ya☺

[22/2 19.43] Anggi IIP Jateng: Pertanyaan 1 dr mba Tika 

Bismillah

Mbk saya mau tanya
Bagaimana jika ada seorang laki-laki sudah baliqh tapi belum aqil.

Jadi usianya 28 tahun tapi belum bisa mengambil keputusan sendiri

Contoh : dia sedang dikos, mau pulang tapi hujan. Akhirnya dia telfon ibu dan kakak2nya hanya untuk bertanya sebaiknya pulang rumah atau tetap dikos.
Sampai terjadinya LGBT juga
Dan sebagai orang tua juga tidak mungkin mengulang fitrah yang belum tuntas saat kecil karena selain sudah tua ,mereka juga sibuk dengan pekerjaan.


Jawaban 

Bismillahirrahmanirrahim

Kasus Aqil & baligh yg terjadi tidak bersamaan memang byk terjadi akhir-akhir ini, paparan media digital dan kemudahan secara instan membuat anak-anak baligh lebih dulu tapi blm Aqil, peran orang tua dan keluarga sangat penting disini utk membantu si anak tuntas dalam tahap Aqil nya, memberi si anak kesempatan serta kepercayaan untuk mengambil keputusan walau pun mulai dari hal-hal kecil, beri motivasi positif agar anak percaya bahwa dirinya mampu menyelesaikan masalahnya, 

Kasus tahap an Aqil yang terlambat umunya karena mereka dapat dengan mudah mendapatkan apa yg mereka mau (tanpa usaha, tantangan ataupun kesulitan) ini kah yg akhrnya memicu si anak menjadi anak "manja" serta belum mampu berfikir sesuai usianya (28y)

Untuk kasus terjadinya LGBT maka fitrah keimanan harus betul-betul diajarkan lagi kepada pelaku, ex : soal perbedaan gender dan bagaimana Allah SWT telah memberikan fitrah laki-laki yang berpasangan (menikah) dengan perempuan,, Bukan menyukai sesama jenis. pengawasan serta pendampingan dari org tua, dokter, psikolog maupun psikiater sangat penting utk mereka yang sdh terlanjur terpapar LGBT, pelaku dan keluarga harus sama2 mau terbuka (jujur)atas masalah yg sedang mereka alami lantas berusaha menemukan solusi bersama dengan bantuan pihak ke 3 (dalam hal ini dr pihak 2 yg lebih profesional dlm menangani kasus LGBT)

Jadi temukan masalah - dapatkan solusi

[22/2 19.57] Anggi IIP Jateng: Pertanyaan ke 2 dr mba Lena
Assalamu'alaikum..

Lena

Orang tua zaman now semua sedang galau bahkan sudah "kepontalan" mengejar cepatnya zaman berubah, pertanyaannya, bagaimana bila masa emas persiapan aqil baliqh sudah terlewat saat orang tua tersadar? 

Bagaimana sikap dan peran kita sebagai seorang ibu dan masyarakat dalam menerima kembali anak-anak pelaku kejahatan di kasus-kasus yg telah dicontohkan diatas?

Terima kasih, mohon pencerahannya..

Nine Nindya IIP Jateng: Ya memang begitu tantangan di dunia mbak. 
Bahkan sudah ada sejak jaman dahulu. Sejak jaman Nabi pula, yg mana Nabi kan dekat dg Tuhan. Dan telah dituliskan dalam KalamNya. 
Sejarah akan terus berulang. Dan itu bagian dr tantangan kehidupan dimana di jaman now dimana tantangan masalah itu (LGBT) semakin menjadi-jadi...

Solusinya salah satunya menjadi bunda cerdas, manusia2 yg terus berupaya untuk belajar menambah pemahaman dan memohon kepada Allah dikuatkan keyakinannya.

Wallahu'alam.

Maaf datang2 lgsung nimbrung 🤭✌🏻
[22/2 19.57] Anggi IIP Jateng: Pertanyaan kedua.

Alhamdulillah org tua sadar. Ya harus pendampingan tuntas memang.

Dan kekuatan do'a. Betul sekali mbak @⁨Siti Afifah IIP Jateng⁩ 

Dulu pernah dapat cerita entah kok lupa drmana. Eh dr bunda Nia pengarang buku Muhammad is My Hero.

Cerita nyata ttg seorang kakek yg jd hafidz Quran di usia tuanya.

Padahal masa mudanya si kakek itu adlh seorang berandalanlah. 

Saat ditanya knp, rahasia sukses bisa jdi hafidz di usia tua. Jawab si kakek krna dr doa almh ibunya yg tak putus mendoakannya. Sejak dia remaja.

Si ibu udah ikhlas, menerima anaknya yg saat itu dia seorang berandalan.


Kamu anakku, dan perilakumu sekarang ini memang tak patut (buat resah), mabuk, judi dll. Tapi ibu ikhlas. Yg bisa ibu lakukan skrg ini ya berdoa. Krn ibu jg udah brusaha ngingetin anaknya.

Jd yg dilakukan si ibu tiap anaknya pulang mabuk2an. 
Nggak marah, nggak gelo, tetep sabar dan bilang.
Alhamdulillah anak ibu calon hafidz Quran sdh pulang. (Meski pulang dlm keadaan mabuk)

Doa ibu tanpa henti tanpa putus. 

Akhirnya suatu saat hidayah datang. 
Anaknya tobat. Pas ibunya udah meninggal. Dan bisa jadi hafidz saat usia tua. 

Krg lebih bgtu ceritanya. Daa ini nyata.

Jd sbg orgtua, memang jg putus harapan. 
Terutama ibu. 

Do'a dr Ibu.
[22/2 20.04] Anggi IIP Jateng: Pertanyaan ke 3 
Mba mau bertanya : 

Hapshoh
Saat anak belum mencapai usia aqil baligh sebaiknya kita sampaikan ilmu tentang seksualitas dan reproduksi secara gamblang tanpa diminta atau menunggu momen anak bertanya?

[22/2 20.06] Anggi IIP Jateng: 
Dr buku Mb Kiki menjelaskan ttg momen anak bertanya seputar sex edu pasti akan ada masanya. 
Dan kita harus siap karena kdg pertanyaan anak kadang tak terduga.

Kalau tanpa diminta ya, kita harus siapkan waktu juga, momen yg pas juga bisa. 

Secara gamblang maksudnya gimana?

Bijaknya itu terus terang tidak pakai istilah. 
Misal kaya alat kelamin pria, jg dibilang burung.  Jadi agar mereka terbiasa. Dan itu bukan hal yg tabu tapi bagian dr pendidikan yg harus mereka ketahui. 

Yg harus dipersiapkan adalah CARA kita menyampaikan kepada mereka. Tentunya dg bahasa dan cara2 yg bisa dimengerti oleh mereka. 
Bisa dg sarana buku, alat peraga dll.

[22/2 20.22] A
ksngginggi IIP Jateng: Orang tua harus menjaga komunikasi yg baik dg anak, misal anak cerita ttg teman perempuan di sekolahnya.jangan langsung parno, jadilah pendengar yg baik krna sesungguhnya tertarik pd lwan jenis di usia belia/remaja itu hal yg wajar, yang penting sllu diingatkan ttg hukum syariah Islam..bahwa tdk ada pacar an dlm Islam dsb
[22/2 20.24] Anggi IIP Jateng: Lanjut pertanyaan dr mba Desy

Dessy

Jadi kiat2nya gmn ya persiapan orangtua dan anak nanti ketika mendekati usia aqil baligh?
[22/2 20.25] Anggi IIP Jateng: Bangeet mba..dan ada tehnik berbicara pd anak laki 2 dan perempuan (krna tehniknya berbeda)
Kata Bu Aisyah

[22/2 20.25] Anggi IIP Jateng: 🎀Orang tua harus menguatkan dulu keimanannya sendiri kemudian meneruskan nya ke anak, orang tua harus paham betul step by step nya ketika anak akan memasuki masa Aqil baligh agar tdk "kecolongan" 

Ilmu yang cukup serta mau mengaplikasikan ilmu tsb kpd anak2 in shaa Allah bisa utk menghadapi masa Aqil baligh anak

🎀Makanya itu jd orang tua *wajib belajar* bagaimana seharusnya menjadi orang tua yg baik. Karena yg umum di masyarakat kebanyakan orang tua lebih berfokus ke pemenuhan kebutuhan fisik anak (pertumbuhannya, kebutuhan sekolah akademik), tapi kebutuhan lain spti emosi sama sex edunya masih kurang)

🎀Karena saat aqil baligh sudah harus menjadi mandiri, maka dr sekarang sudah harus benar2 dilihat minat anak kemana, jadi pas waktunya udah tau mau ngapain sebagai bentuk tanggung jawab terhadap dirinya

🎀Kalau dalam islam yg sebenar2nya ya, anak lelaki yg sdh aqil baligh itu seharusnya sudah bisa memenuhi kebutuhanya sendiri. 

Kalau orang tua masih ngasih ke dia, namanya sedekah. Sedekah kepada anak laki2.

Beda halnya dg perempuan. Meskipun sudah aqil baligh, kewajiban orang tua masih tetap kepadanya sampai ia telah menikah.

Maka dalam hal waris kenapa bagian laki2 lebih banyak drpda yg perempuan 2:1

Krn sesungguhnya tanggung jawab anak lelaki ketika dia telah aqil baligh ada pada dirinya sendiri. Wallahu 'alam

[22/2 20.28] Ayuk IIP Jateng: 📝😊
Note pernah baca kalau dalam islam usia 15tahun sudah aqil baligh itu harus bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, itu bener apa nggak mbak?

[22/2 20.30] Anggi IIP Jateng: Betul mba
Pernah baca juga begitu

Maka sebaiknya usia 15 th anak2 sudh mulai ikut kegiatan magang dan sejenisnya

[22/2 20.34] Saras Hijrah: Saya lupa dapat materi dari siapa..

Iya betul, sekarang ortu lebih banyak fokus pada pertumbuhan fisik dan emosional janin/bayi..

Contoh doanya seorang ibu hamil minta agar bayi yg dilahirkan nanti sehat jasmani rohani, lengkap anggota tubuhnya.

Nah saat sdh lahir doanya ditambah semoga menjadi anak berguna, Nusa, bangsa dan agama. Bukannya tidak baik...

Namun lupa meminta pada Dzat Yang Maha Kuasa : *Semoga kelak Allah mudahkan ia utk menegakkan sholatnya memudahkan ia utk punya akidah yg lurus.

[22/2 20.36] Hapshoh IIP Jateng: Sebagai renungan ini agar semakin banyak berdoa karena itu penguat usaha kita menjaga anak di Akhir Zaman yang penuh fitnah ini

[22/2 20.37] Farikhah IIP Jateng: Iya bener bgt ini mba
Doa harus lebih spesifik, khususnya soal aqidah, rukun iman, rukun islam...agak diteguhkan dalam iman dan islam

[22/2 20.40] Hapshoh IIP Jateng: Iya sebenarnya dalam Islam itu tidak ada kategori remaja

[22/2 20.41] Anggi IIP Jateng: Ini pernah dibahas juga dlm ceramah KHB , soal pendidikan sebenarnya telah dimulai sejak memilih calon pasangan hidup

[22/2 20.42] Ayuk IIP Jateng: Betul mbak kmr. Belajar dr ummu balqis tentang pra nikah..
*Jangan membawa setumpuk PR dalam pernikahan*

[22/2 20.43] Anggi IIP Jateng: Misal kalo dr sblm nikah Uda tahu si Fulan misal punya perangai yg buruk dan ttp nikah (dg alasan berharap kalo Uda nikah ia kan berubah) itu adl hal yg keliru.krna tdk ada yg bs menjamin bahwa si Fulan akan berubah menjadi baik

[22/2 20.44] Nine Nindya IIP Jateng: Selain itu, td sempet diskusi di grup 5 juga, masih ada kaitan tentang ketuntasan motorik juga untuk fase2 anak menghadapi masa pra balighnya. 

Untuk emosinya, anak-anak juga harus dipenuhi tanki cintanya, menurut kajian dr.Aisah dahlan, anak 3 tahun sudah bisa diamati bahasa cintanya, apakah pelukan, pujian, hadiah, waktu kebersamaan atau pelayanan. Dan ini harus dipenuhi oleh kedua orang tua untuk memperlancar komunikasi orgtua thd anak.

[22/2 20.44] Ayuk IIP Jateng: Jadi kalau tahu calon pasangan ( misal kurang tekun solat ) jangan harap habis nikah jadi rajin solat...iya kalau rajin kalau tetap tidak rajin solat... Akan jd PR besar di pernikahan, dan ini memicu konflik yang bisa merusak berkahnya suatu pernikahan

[22/2 20.45] Nine Nindya IIP Jateng: Selling Skills a life skills

Kesuksesan Rasulullah SAW sudah banyak dibahas dan diulas oleh para ahli sejarah Islam maupun Barat. Namun ada salah satu sisi Muhammad SAW ternyata jarang dibahas dan kurang mendapat perhatian oleh para ahli sejarah maupun agama yaitu sisinya sebagai seorang salesman ulung. Padahal cara jualan  yang dijalankan Rasulullah SAW hingga kini maupun di masa mendatang akan selalu relevan diterapkan dalam bisnis modern.

Nabi Muhammad SAW berkiprah dalam waktu lebih dari 20 tahun di bidang wirausaha (perdagangan), sehingga beliau dikenal di Yaman, Syiria, Basrah, Iraq, Yordania, dan kota-kota perdagangan di Jazirah Arab. Namun demikian, uraian mendalam tentang pengalaman dan keterampilan dagangnya kurang memperoleh pengamatan selama ini.

Rasul mempunyai pengalaman yang pahit, dilahirkan dalam keadaan yatim, ketika ayahnya sudah tiada. Pada usia enam tahun, dalam perjalanan kembali dari Yatsrib sesudah menengok makam ayahnya, Nabi Muhammad SAW kembali kehilangan orangtua karena saat itu ibunya pun wafat. Dalam usia enam tahun Nabi Muhammad SAW sudah menjadi yatim piatu. Sampai usia delapan tahun 2 bulan beliau dibina dan dididik oleh kakeknya, Abdul Muthalib, seorang yang terpandang waktu itu. Usia itu sepeninggal kakeknya, diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Mulai saat itulah pemuda kecil Muhammad mulai mencari nafkah sendiri dengan menggembala kambing.

Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad SAW diajak oleh pamannya berdagang ke Syiria yang berjarak ribuan kilometer dari kota mekah. Perjalanan yang begitu jauh yang ditempuh oleh seorang anak berusia 12 tahun tanpa menggunakan mobil ataupun pesawat sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang. Sepulang dari Syiria, Nabi Muhammad SAW sangat sering mengadakan bisnis sampai beliau dikenal di Jazirah Arab sebagai seorang pengusaha Muda yang sukses.

Reputasi Nabi Muhammad SAW dalam dunia bisnis dilaporkan antara lain oleh Muhaddits Abdul Razzaq. Ketika mencapai usia dewasa beliau memilih perkerjaan sebagai pedagang/wirausaha. Pada saat belum memiliki modal, beliau menjadi manajer perdagangan para investor (shohibul mal) berdasarkan bagi hasil. Seorang investor besar Makkah, Khadijah, mengangkatnya sebagai manajer ke pusat perdagangan Habshah di Yaman. Kecakapannya sebagai salesman telah mendatangkan keuntungan besar baginya dan investornya.Tidak satu pun jenis bisnis yang ia tangani mendapat kerugian. Ia juga empat kali memimpin ekspedisi perdagangan untuk Khadijah ke Syiria, Jorash, dan Bahrain di sebelah timur Semenanjung Arab.

Kesuksesan Nabi Muhammad SAW ternyata bisa menghasilkan berbisnis tanpa meninggalkan, mengabaikan atau tanpa melakukan kompromi dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan amanah. Strateginya juga ternyata sebagai refleksi dari 4 sifat utama beliau yaitu Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah.

Sebelum menjadi mudharib (fund manager) dari harta Khadijah, ia kerap melakukan lawatan bisnis, seperti ke kota Busrah di Syiria dan Yaman. Dalam Sirah Halabiyah dikisahkan, ia sempat melakukan empat lawatan dagang untuk Khadijah, dua ke Habsyah dan dua lagi ke Jorasy, serta ke Yaman bersama Maisarah. Ia juga melakukan beberapa perlawatan ke Bahrain dan Abisinia. Perjalanan dagang ke Syiria adalah perjalanan atas nama Khadijah yang kelima, di samping perjalanannya sendiri- yang keenam-termasuk perjalanan yang dilakukan bersama pamannya ketika Nabi berusia 12 tahun.

Di pertengahan usia 30-an, ia banyak terlibat dalam bidang perdagangan seperti kebanyakan pedagang-pedagang lainnya. Tiga dari perjalanan dagang Nabi setelah menikah, telah dicatat dalam sejarah: pertama, perjalanan dagang ke Yaman, kedua, ke Najd, dan ketiga ke Najran. Diceritakan juga bahwa di samping perjalanan-perjalanan tersebut, Nabi terlibat dalam urusan dagang yang besar, selama musim-musim haji, di festival dagang Ukaz dan Dzul Majaz. Sedangkan musim lain, Nabi sibuk mengurus perdagangan grosir pasar-pasar kota Makkah

Dalam menjalankan bisnisnya Nabi Muhammad SAW jelas menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang jitu dan handal sehingga bisnisnya tetap untung dan tidak pernah merugi

Kemampuan berkomunikasi dan menjual  dari pengalaman masa lalunya inilah, yang membuat Rasulullah mudah masuk ke komunitas apapun  dan mempengaruhi orang, sehingga Islam berkembang pesat.

Kemampuan membangun rapport (hubungan),  persuasif, objection handling (mengatasi penolakan), manajemen mental yang kuat, membaca prilaku orang, keramahan dan melakukan penutupan penjualan, adalah kemampuan dasar  tenaga penjual dan Rasulullah menguasai semua skills itu.

Kita boleh sebut nama tokoh tenaga penjualan dunia, tapi pernahkah dari mereka menjual atau mempengaruhi orang lain untuk memeluk agama tertentu dan begitu berhasilnya kemapuan ketrampilan penjualan Rasulullah sehingga yang masuk islam bukan hanya kelompok tapi satu negara. Yang perlu diingat, orang-orang kafir mekah dan madinah saat itu telah memeluk agama berhala selama puluhan  tahun tapi Rasulullah bisa membuatnya pindah. Ini ibarat kita masuk perusahaan yang sudah punya suplier tetap puluhan tahun dan kita masuk untuk pindah supllier ke produk kita. Ini adalah pekerjaan berat penuh tantangan

Saat saya ngobrol dengan James Gwee, Ia bilang “saya mungkin saja bisa kehilangan semua aset saya, tapi saya tidak mau dan akan  fight untuk memastikan ketrampilan menjual saya tidak hilang. Karena ini aset sebenarnya”

Tidak mengherankan pakar business properti dan kekayaan Robert kiosaki  bilang “selling skills are life skills”

Tumbuhnya anak muda yang berbisnis saat ini merupakan khabar baik, tapi sayangnya mereka terlalu mengandalkan media on line. Dunia digital adalah hal bagus untuk menggapai sukses, tapi yang sering dilupakan ketrampilan inti dari bisnis adalah “MENJUAL” dan yang dimaksud menjual adalah tetap cara klasik, yaitu one on one/Group selling secara tatap muka.

Begitu juga dengan umat islam, seharunya selalu perdalam ketrampilan menjual, karena ketrampilan ini adalah skills Rasulullah. Seorang tenaga penjual yang hebat akan muda dalam berdakwah dan mengajak orang pada kebaikan. Dan ini bisa diterapkan pada berbagai  konteks di berbagai peran kita

Tidak ada kewajiban mutlak belajar ketrampilan penjualan. Tapi bukankah menyempurnkan sesuatu yang wajib dilakukan melalui sesuatu kegiatan  dan bila tanpa kegiatan ini sesuatu yang wajib ini menjadi kurang sempurna, maka kegiatan ini bisa menjadi wajib. Dan kegiatan ini adalah “BELAJAR KETRAMPILAN MENJUAL DAN MENYEMPURNAKANYA DARI WAKTU KE WAKTU”


Wallahu a’lam
>>>>>>>>>>>>>
[22/2 20.46] Nine Nindya IIP Jateng: Ini saya dapat baru baca tadi dr grup motivasi ttg kemampuan berdagang Rasulullah. 

Dari sni kita bisa belajar untuk mengajarkan kemandirian terutama thd anak laki2. 
Untuk memenuhi kebutuhannya.

Dan tiadalah contoh yg lbh baik drpda yg ada pada diri dan kehidupan Rasul. 
Wallahu'alam. Swmoga manfaat.

[22/2 21.38] Nine Nindya IIP Jateng: Mbak Saras, sedikit nyambung lagi. 

Mungkin ini nggak langsung nyambung dengan tema, tapi menurut saya intinya bisa teman2 korelasikan dg tema terkait anak.

Kita sering berharap ya, semua orang tua pasti ingin anaknya bisa jadi org sukses, baik di dunia maupuan di akherat nanti. 

Sukses dunia spti, kerjaan bagus, menikah berumah tangga dengan baik, berketurunan baik, bla-bla bla.. sukses akherat pun terkadang masih di kaitkan dg dunia misal, 
Bisa hafidz 30 juz, terjaga sholatnya, bisa naik haji, umroh berkali2.. 
Padahal sesungguhnya yg utama bagi anak thd orgtua adalah salah satunya mendoakan ortu ketika mereka sdh meninggal, menjaga keimanan mereka hingga akhir hayat. 
Wallahu 'alam.

UTANGKU GAK LUNAS-LUNAS!! ALLAH GAK DENGER DOAKU!

Berapa banyak keluhan itu masuk ke chat saya di WA, FB Messenger, Telegram, atau Email.. jujur sih, secara manusiawi saya puyeng juga digempur ribuan curhatan yang mayoritas ngeluh dan nyaris putus asa dengan utang-utangnya yang belum juga selesai. 

Saya kutip beberapa, jangan kaget yaa... 
"Mas saya sudah 3 bulan lebih mengikuti anjuran mas, sholat tepat waktu, ibadah sunah juga, tapi jalan keluar gak ketemu-ketemu juga!"

"Usaha saya berulangkali bangkrut, saya sempat mikir untuk mati saja mas, capeeeek minta ampun didatangi debt colector terus. Doa siang malam tapi Allah gak juga menolong saya.."

"Saya tersandera tagihan kartu kredit ratusan juta mas, saya bahkan jadi budak sex atasan saya demi uang, semua saya bayarkan buat bayar cicilannya.. entah sampai kapan saya begini"

"Saya dan suami sudah manteb hijrah, tapi orang tua masih keras hatinya tidak ridho jika kami meninggalkan pekerjaan sekarang. Padahal hati kami sangat tersiksa dengan kondisi kami, gaji tiap bulan selalu kurang buat bayar cicilan. Berangkat kerja dengan baju rapi, tapi tersandera harga diri.. doa kami siang malam agar orang tua ridho belum Allah kabulkan.."

Daaaan masih banyak chat lainnya yang belum saya respon, per detik ini di FB Messenger saja ada 1948 chat unread! Maaf ya kawan-kawan semua... saya gak punya asisten untuk menjawabnya. Passionnya bakal beda kalo saya serahkan orang lain... 

Ini adalah tamparan buat kita semua yang selama ini bersandar selain kepada ALLAH..

Kita punya tuhan lain yang kita jadikan sandaran dan harapan selain ALLAH..

Akhirnya di semua masalah yang kita hadapi termasuk soal utang yang kita cari adalah solusi... solusi... solusi.. solusi!

Padahal yang benar adalah mencari ampunan ALLAH! Kejar itu habis-habisan! Ketika ampunan ALLAH sudah di tangan, ALLAH sudah ridho maka solusi dengan mudahnya ALLAH hadirkan di depan mata... Min haitsu layah tasib (Dari jalan yang tidak terduga-duga) 

Doa kita hanya lunas utang... lunas utang... lunas utang! 
Padahal yang benar adalah minta ampun.. minta ampun... minta ampuuun!
Taubat total untuk kesalahan masa lalu.. kejar itu! Soal utang mah, ALLAH gampaaaang turun tangan menyelesaikan...

Ketika kita hanya fokus doa lunas utang, kita bisa tersandera menjadi egois! Gak lagi peduli pada anak yatim dan orang miskin.. yang jelas-jelas ALLAH minta kita mengasihi mereka di kondisi lapang dan sempit... 

Alesannya klasik!
"Bagaimana saya mau sedekah mas! Buat bayar cicilan ajaaaa duitnya kurang terus!"

Nah itu! Merasa kuraaang teruuus, maka ALLAH akan membuat hidupnya terus dalam kekurangan.. mengejar harta yang tak akan pernah ada cukupnya!

Padahal ketika kita bersedekah niat lurus karena ALLAH, maka banyak doa-doa kita yang tertunda bisa menjadi terkabul lewat mulut anak-anak yatim dan duafa yang kita beri makan dan kita cukupkan nafkahnya.. 

Pagi ini hati gerimis dan mata meleleh membaca jawaban ALLAH lewat surat Al Fajr... ayat 15-20

Allah SWT berfirman:

"Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, Tuhanku telah memuliakanku."
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 15)

"Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, Tuhanku telah menghinaku."
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 16)

"Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,"
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 17)

"dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,"
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 18)

"sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram),"
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 19)

"dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan."
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 20)

Hati teriris.. telinga terjewer perih..
"Duh Gusti ALLAH.. kulo nyuwun pangapunten"

*ditulis oleh Saptuari Sugiharto*

[22/2 22.06] Nine Nindya IIP Jateng: Sekali lagi terima kasih atas waktu teman2 semua. Jazakumullah khoir atas perhatiannya. Semoga diskusi malam ini membawa manfaat.

Jika ada salah khilaf murni dr kmi sbg insan manusia, mohon kiranya bisa diluruskan.

Selamat rehat semua. 🙏🏻🙏🏻

Comments

Popular Posts