Day 10: Peran Ayah dalam Pengasuhan untuk Membangkitkan Fitrah Anak


Senin, 2 Maret 2020
Jam 19.30 di WAG Bun SayBantch #5

Kelompok 4:
Agnita Doti, Ani Azni, Astiti, Dessy, Wiwit, Yuni Artika

...

Dari sharing pada malam itu yaitu bagaimana jika sosok ayah, penggantinya juga sibuk. Dan siapa saja orang dewasa yang bisa dipercaya dan mengemban amanah untuk melanjutkan pendidikan bisa menjadi pengganti dari sosok orangtua.

Bagaimana dengan batas waktu usia orangtua memandikan anak-anak dan "ngeloni", tak hanya ayah dan anak perempuan saja batas waktu usia memandikan itu berlaku, dan juga berlaku untuk anak-anak laki-laki dengan ibunya.

Juga sharing tentang anak-anak di pesantren dan bagaiman menyikapinya. Ada juga kasus yang dari SD juga sudha di pesantren. 

...

Waktu terus berlalu
Begitu cepat tak terasa 
Wahai orangtua manfaatkan waktu
Untuk keluarga menciptakan bonding kelekatan psikologis emosi bersama

Wahai ayah, maksimalkan peranmu
Untuk masa depan keluarga
Untuk anak-anak agar tumbuh indah bersanamu
Berdasarkan fitrah seksualitas anugerah Allah yang Maha Kuasa, berkembang paripurna.

...

Mba Nine memberikan referensi buku, seorang ayah yang menulis tentang kisah istrinya diperuntukan untuk anaknya, agar dapat menelusuri jejak ibunya. Aih so sweet.


...

Dan ini materi presentasinya, semoga bermanfaat.












Dan ini chatnya, hanya sebagian😆

[2/3 19.38] Dessy Heppy IIP Jateng: Alhamdulillah masuk pada materi pembahasan paling akhir di level 11 ya teman2.

Ijin kan aq yg fakir ilmu ini membawakan diskusi malam ini.🙏🏻

Nanti insya Allah pertanyaan yang masuk (baru 1) akan dijawab oleh mba wiwit dan teman2 kelompok 4 lainnya. Juga bisa teman2 Bunsay menambahkan tanggapan jika ada pandangan lain.

[2/3 19.40] Dessy Heppy IIP Jateng: Sebenarnya di presentasi ke 7 sudah dibahas bagaimana peran orang tua dalam membangkitkan fitrah seksualitas anak termasuk di dalamnya peran ayah.

[2/3 19.41] Dessy Heppy IIP Jateng: Masih ingat g yaaa teman2, peran ayah secara keseluruhan itu apa saja?

[2/3 19.45] Dessy Heppy IIP Jateng: Ada yang mau jawab?😁

[2/3 19.45] +62 858-7096-4885: Mendampingi anak cowok main,berdiskusi tentang saay pertama aqil baligh, bercerita tentang pekerjaan buat anak  cowok, bercerita pekerjaan ayah saat ini

[2/3 19.45] +62 858-7096-4885: Itu untuk ke ank cowok🤭

[2/3 19.48] Dessy Heppy IIP Jateng: Kl dr FBE ust Harry seperti dibawah ini ya peran ayah:
1. Man of vission and mission
2. Penanggung jawab keluarga
3. Konsultan pendidikan Bunda
4. "Sang ego dan individualitas"
5. Pembangun sistem berpikir
6. Penegak profesionalisme
7. Supplier maskulinitas
8. "The King of Tega"

[2/3 19.50] Dessy Heppy IIP Jateng: Sebelum ke pertanyaan, mau reminder lg yaa.. Apa saja dampak jika peran/figure ayah ini hilang dalam pengasuhan anak?

[2/3 19.51] Dessy Heppy IIP Jateng: ❓❓❓

[2/3 19.51] Wulan YunianI IIP Jateng: Jadilah saya mbk 😆 masih galau mnjalani hidup

[2/3 20.01] Dessy Heppy IIP Jateng: 1. Pertanyaan bunda @⁨Farikhah IIP Jateng⁩

Mba, mau nanya ya

Misal nya di usia 7-10 anak laki2 tdk dekat dg ayahnya krn sdh meninggal, lalu wali misal kakek atau paman dia sibuk krj,hanya sesekali sj berdekatan

Lalu setelah dia dewasa apakah harus diulangi proses mendekatkan nya dg figur laki-laki?

[2/3 20.02] Wiwit🥰Bu Dito: Dalam FBE memang disampaikan bahwa usia 7-10 tahun bagi anak lelaki harus dekat dengan sosok ayah. Apa yang terjadi jika sosok ayah hilang dalam rentang usia ini? Dampaknya bisa jadi pemahaman tentang tugas/ peran lelaki dari sosok ayah menjadi minim. Untuk itu tetap perlu mencari figure lelaki baik dari pihak keluarga maupun komunitas yang tepat (guru/ ustadz) agar pemahaman hal tersebut dipenuhi meski beranjak dewasa.

Terkadang orang tua yg utuh pun kalau minim pemahaman mengenai fitrah yang harus dituntaskan juga sosok ayah tidak bisa menjadi figure buat anaknya .contoh ada teman yang dia mengakui kalau yang mnjd figure dia menjadi sosok yg alim adalah tetangganya yg seorang muadzin,tiap hari muadzin tersebut lewat didepan rumah untuk menyegerakan ibadah. Sehingga sampai dia dewasa dia selalu mengidolakan orang tersebut dan membuatnya semangat menjalankan ibadah dan perannya sebagai seorang ibu dan pembisnis, dia saat ini juga sedang fokus menuntaskan fitrah anaknya.

[2/3 20.08] Wiwit🥰Bu Dito: tambahan mba🙏

ini yang saya baca dari homerie.com

Dalam kasus keduanya sudah meninggal, kewajiban mengawal fitrah seksualitas ini seharusnya berpindah ke tangan orang tua walinya atau pihak panti asuhan yang dipercaya.

Yang terpenting saat ini adalah, sebanyak mungkin orang dewasa bisa mengerti bahwa kewajiban mengawal fitrah seksualitas anak (tidak harus anaknya sendiri) itu ada.

[2/3 20.09] Farikhah IIP Jateng: Berarti pengganti figur ayah tidak juga harus sodara seperti kakek paman gitu ya mba

Bisa juga dikenalkan dg figur lelaki yg tdk ada hubungan darah,tapi bisa mjd teladan begitu ya..agar jgn smp ketika aqil baligh anak laki2 tdk punya figur laki2 yg bisa dicontoh

[2/3 20.12] Dessy Heppy IIP Jateng: Sepaham aq jg nih bun, krn aq pun msh perlu banyak meneladani sosok2 ibunda yang fitrahnya kebundaannya tumbuh berkembang lebih paripurna.

[2/3 20.14] Dessy Heppy IIP Jateng: 2. Pertanyaan dari @⁨Ummi Maryama IIP Jateng⁩

Bismillah
Mba kalau masih boleh bertanya

Orang tua yang memandikan anak berlainan jenis dengan dirinya, apakah ada ketentuan maksimal batas usia? Begitu pula saat menemani tidur/ngeloni.

[2/3 20.20] Wiwit🥰Bu Dito: Perintahkanlah anak-anak kalian untuk salat ketika mereka umur tujuh tahun dan pukullah jika mereka telah berumur sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud)

[2/3 20.26] Agnita Doti: Jadi batas max ortu memandikan anak yg berlainan jenis usia antara 3-5th dan batas menemani tidur 10th ya

Mungkin ada tanggapan mbak @⁨Ummi Maryama IIP Jateng⁩ atau teman2 lainnya

[2/3 20.39] Hapshoh IIP Jateng: Ini contohnya adalah suami saya sendiri, saat ini menjadi ayah yang hebat versi saya dengan pemahaman Islam yang lumayan baik insya allah padahal tidak ada sosok ayah baginya dari bayi, kasih sayang dari pamannya dan pemahaman agama dari guru ngaji di kampungnya yang merangkap sebagai guru agama di sekolah. Begitu pun saya pengganti ayah saat ayah jauh adalah kakek dan menjadi superhero saya disaat golden age. Kenangan bersama almarhum sampai sekarang sangat melekat kuat alhamdulillah

[2/3 20.42] Wiwit🥰Bu Dito: Menurut Efnie Indrianie, seorang psikolog anak, mengungkapkan bahwa batas usia anak boleh mandi bersama orang tua adalah saat berusia 5 tahun. 

Saat usia tersebut organ reproduksi pada anak mulai berkembang, sehingga respons seksual mulai dapat dirasakan.

Oleh karena itu, ajarkan anak untuk bisa mandiri membersihkan kemaluannya sendiri tanpa harus dibantu oleh orang tuanya. 

Jika Moms masih memanjakan anak, maka dia akan mulai menikmatinya sebagai rangsangan seksual.

Jadi bagi Moms yang masih bingung mengenai hal ini, sebenarnya ini merupakan sebuah pilihan. Semua tergantung pertimbangan Moms terhadap anak.

Namun amannya, anak usia 3-5 tahun mulai diajarkan mengenai privasi. 

 Selain itu, tutuplah pintu kamar mandi saat menggunakan toilet. 

Dan juga tutup pintu kamar tidur saat Moms berganti pakaian dan ajarkan anak untuk melakukan hal yang serupa.

[2/3 20.44] Hapshoh IIP Jateng: Pengalaman saya juga saat anak sudah memahami organ vitalnya maka saat itu diajarkan mandi sendiri. Anak yang laki-laki walaupun kadang dimandikan saat-saat tertentu maka saya usahakan tidak memegang alat kelaminnya, saya suruh dia sendiri yang bersihkan dan kalau tidak sengaja terpegang saat memandikan maka saya meminta maaf. PR saya saat ini memisahkan anak laki-laki dan perempuan mandi kadang masih sering bareng karena main air atau kakak laki-lakinya yang membantu adik perempuannya mandi karena kakak perempuannya tidak mau memandikan (agak belibet ini). Adakah yang pernah mengalami dan solusi yang jitu bagaimana? #nambahpertanyaan 🤭

[2/3 20.47] +62 856-4095-4131: Maaf membuat bingung🙏klo yg itu mkstnya mndi bersama y mb? Mkstnya cm kblikan dr pertanyaan mb nisa td si.. Jd klo mb nisa kan ank perempuan  btas usia dimandiin, klo ini batas umur ank laki2 dimandiin ibunya. Tp sepertinya jwbnya sm  3-5 taun y mb? Soalnya tulisanya berbeda jenis klamin.. Jd bisa ank prempuan ke ayah ato ank lk2 ke ibu. Begitukah? Mohon koreksinya klo krg tepat

[2/3 20.49] Hapshoh IIP Jateng: Alhamdulillah yang ketiga belum genap 4 tahun sudah bisa sendiri dengan catatan masih ditunggu di luar karena takut sendiri dan siap-siap sabun mandi cepat habis karena dimainkan sambil BAB 🤭

Kuncinya kepercayaan mba, percaya dia bisa dan percaya bersih dengan mengecek saat awal-awal dilepas sendiri

[2/3 20.50] Letha Junita IIP Jateng: note,,
blm punya pengalaman urus ank yg beda kelamin 😁

ankku cewe semua, sejauh ini aq yg tangani urusan ank2 klo pub n pee, kecuali klo dlm keadaan urgent baru diwakilkan suami, tp ini berjalan dengan sendirinya karena sepertinya suami malu klo ngurusin ank2 karena cewe

[2/3 20.52] Dessy Heppy IIP Jateng: 3. Pertanyaan dari mba @⁨Nur Hamidahnung IIP Jateng⁩ 


Assalamu'alaikum mb Desy mau bertanya bagaimana cara mendekatkan anak putri dengan ayahnya, karena ank tersebut berada di pesantren, selama ini hubungan baik2 saja akan tetapi biar menumbuhkn bahwa cinta pertamanya adlh ayahnya , karena komunikasi di pesantren hanya dapat jatah 3 kali dalm sebulan lewat tlphn pengurus.Karena selama ini prosentase kedekatan ank2 lebih banyak dengan ibunya curhat juga lebh leluasa dengan ibunya terima kasih .

[2/3 21.00] Hapshoh IIP Jateng: Izin menanggapi, walaupun saya belum ada yang di pesantren tapi saat baca bukunya teh KiBar tergambar bagaimana beliau selalu menghadirkan sosok ayah dalam ceritanya atau pengambilan keputusan jadi mereka tetap merasa ada peran ayah disitu. Pengalaman saya saat abinya keluar kota misalnya saya selalu menghubungkan mereka dengan video call atau saat saya yang vc dengan suami saya ajak anak-anak menyapa. Pengambilan keputusan misalnya ingin membeli mainan atau pakaian maka saya selalu sertakan tanya abi dulu ya. Jadi anak akan merasa kehadiran ayahnya walau tidak secara fisik. Wallohu'alam

[2/3 21.03] Dessy Heppy IIP Jateng: Menghadirkan sosok ayah lewat ibu.
Bahwa Beliau (ayah) tetap memberi peran dalam kebijakan keluarga meski scr fisik g nampak atau berjauhan.

[2/3 21.04] Hapshoh IIP Jateng: Ini seperti kasus adik perempuan saya yang di pesantren, komunikasi dengan orang tua sangat terbatas. Biasanya dioptimalkan saat menjenguk, mengantar belanja atau saat di rumah sering ngobrol bareng. Saya juga dulu saat SMA ngekost dan mulai merasa dekat dengan bapak karena yang antar jemput saat mau pulang atau antar belanja dan ini itu dengan bapak

[2/3 21.05] Dessy Heppy IIP Jateng: 4. Pertanyaan dari mba @⁨Letha Junita IIP Jateng⁩ 

ada seseorang yang sejak lulus SD sudah dimasukkan ke pondok  pesantren hingga lulus SMA, bahkan sampai kuliah dia tdk pernah tinggal serumah dengan ortunya karena merantau.
Setelah menikah ia merasa shock luar biasa menghadapi rumah tangganya, rasa percaya dirinya seperti hilang, dan seringkali putus asa ketika dihadapkan masalah rumah tangga.

Apakah ini termasuk sebab karena kurangnya peran ortu dlm mendidik ank ny?

[2/3 21.08] Hapshoh IIP Jateng: Iya mba karena cinta pertama saya kan kakek dan beliau meninggal saat saya kelas 4 SD baru bapak pindah kerja jadi bareng tinggalnya, nah untuk dekat dengan bapak itu usaha banget.

[2/3 21.11] Dessy Heppy IIP Jateng: Menurutku iya,

Lagi2 mengutip di fbe ya 🤭

Banyak riset modern yg meneliti anak2 yg berpisah dari orangtuanya sejak dini dari usia 3-13th menemukan bahwa pemisahan ini memicu kesedihan, kecemasan mendalam, ketidakpercayaan pada hubungan dekat atau memiliki masalah kelekatan, luka kejiwaan, ketidakpekaan, penolakan dll

Dijumpai bahwa anak2 yg merasa secure aman dan nyaman bersama kedua orangtuanya sejak dini sampai usia aqilbaligh (13-14th), maka selama masa anak-anaknya akan memiliki emosi positif, mandiri, ceria dst.

Lalu ketika mereka dewasa akan lebih mudah menjalin hubungan yang panjang dan penuh kepercayaan diri yg tinggi, mudah mencari dukungan sosial dst.

Jadi itulah pentingnya kehadiran orangtua dengan anak terutama pada usia dini sampai aqilbaligh

(agnita doti)

[2/3 21.11] Ayuk IIP Jateng: Hampir sama seperti ponakan saya, mbak tapi beda kasus 

Dr SD - SMA di pondok
Kuliah deket orang tua wah jad manja sekali sama mama nya, tp begitu keluar rumah, cara berfikirnya berbeda,
Dia meliat temen² perantauannya yg kekurangan dia rangkil ajak bisnis bikin Kuningan deket kampus,
Misi nya satu agar temen² nya yang jauh dr ortu tidak nahan laper. Gt katanya. Tp wah kalau sama mama nya mang manja, mungkin ada rasa kangen di manja yang dulu tertunda karna pondok.

[2/3 21.12] Ayuk IIP Jateng: 📝 note
 jd baiknya anak jangan di pondokan mbak usia segitu?

[2/3 21.12] Dessy Heppy IIP Jateng: Bisa jadi y mba, krn ingin melengkapi puzzle kasih sayang nya yang dl belum genap. Jadi manja ke mama

[2/3 21.14] Ayuk IIP Jateng: Setelah usia 14 thun gantian ortunya yg pingin deket sama anaknya 🤭 kepo anaknya sibuk apa sih kok emaknya nggak diajak ngobrol 🤭 gt kalik yah besok kalau jd orangtua yg anaknya remaja

Alhamdulillah 4 pertanyaan sudah ditanggapi dengan paripurna.. Hohoo.

Dari kelompok 4 sepakat mau tutup warungnya dl ya teman2 😆

Karena sudah lewat pukul 21.00
Anaknya udah suit suit🤣


Comments

Popular Posts