Day 16: di rumah aja: Adaptasi bersama Covid-19

Di tengah situasi seperti ini. Si ibuk adaptasi membagi waktu.

Memasak, menemani anak belajar, bersih-bersih.
Dan membaginya untuk diri sendiri.

Belanja kebutuhan selama untuk dua minggu saja, bahan seperti daging, ikan dan ayam. Sedangkan sayuran untuk seminggu. 

Tempe beli tiga hari sekali. Dan bisa dijadikan lauk digoreng untuk dinikmati hangat. Tempe merupakan lauk favorit suami juga anak yang besar karena mereka senang menikmati selagi hangat.

Sedangkan frozen bisa tahan sebulanan. Walaupun sebulanan frozen food termasuk yang cepat habis karena diminati anak-anak.

Untuk snack kami tidak menyediakan banyak, misalkan kacang-kacangan, biskuit, wafer, atau roti, jagung untuk membuat popcorn. Atau donat labu kuning frozen yang jika ingin dimakan digoreng dulu sehingga bisa dinikmati hangat-hangat.

Alternatif lain yaitu spaghetti, makaroni. 

Untuk minuman susu atau coklat hangat dan juga herbal.

Saya senang anak-anak terutama yang kelas 1 SMP dan tiga SD bisa menggoreng frozen food sendiri jika lapar melanda. 

Saya terbantu untuk menyiapkan satu menu untuk siang atau malam.

Ada kalanya mereka minta mie goreng atau nasi goreng untuk sarapan pagi.

Kami bersyukur masih bisa memasak dan menikmati makan di tengah kondisi saat ini.

Semoga Allah memberikan ridhoNya agar virus ini segera diangkat dari seluruh penjuru dunia.


Comments

Popular Posts