Day 5: Di rumah Aja: Pejuang Keluarga

Teruntuk pejuang yang sedang melakukan aktivitasnya di luar rumah, petugas kesehatan, pegawai pabrik, tukang bakso, tukang bubur ayam, dan yang masih bekerja untuk nafkah keluarga dan lain-lain hal yang sangat penting, semoga kuat dan sehat selalu.

Semoga Allah melimpahkan ridhoNya agar kita semua diberi nikmat sehat, aamiin ya rabbal'alaamiin.

Ada himbauan untuk dirumah saja, jika tidak penting.

Ada yang setuju dengan hal itu karena efek virus yang mudah menulari karena menempel di mana saja.

Ada yang tidak setuju, karena bagaimana mereka di rumah saja sedangkan mereka membutuhkan uang dari kerja harian mereka untuk makan.

Atau petugas kesehatan di garis depan.

Bagaimana dengan video dari Italia di mana pemerintahannya sudah melakukan lock down kepada warga negaranya.

Bagaimana dengan kota saya berdomisili?

Ya, saya berdomisili di kota Pati, Jawa Tengah, yang di kotanya diberitakan ada dua orang pasien suspect.

Apakah perlu panik?

Apakah masih biasa-biasa saja?

Saya sendiri masih bisa keluar untuk belanja, karena persedian cepat habis mengingat kami masak sendiri dan makan di rumah, karena tidak menimbun bahan, menyapu halaman, membayar arisan ke tetangga depan yang menjadi bertugas memegang arisan, karena arisan suami masih bekerja, anak-anak di rumahkan, dan diberikan tugas.

Saya sendiri menganggap keadaan ini dengan penuh keprihatinan karena penderita yang sedang berjuang untuk sembuh. Tidak masa bodoh, "stay alert", berusaha untuk update berita, dan meninggalkan berita hoax. Tetap berempati dengan kondisi saat ini. 

Berusaha menaati peraturan yang berlaku. Rajin mencuci tangan. Membuat minuman dari bahan-bahan alami, minum madu, multivitamin. Berolahraga,  atau ada yang menyarankan untuk berjemur di sinar matahari.

Berdoa agar segera berlalu tantangan dari Allah ini.

Allah yang tahu semua hal yang terbaik untuk hamba-Nya. Allah tahu kapan usia kita. Tugas kita menperbanyak amal, di saat masih menunggu waktu banyak mendekat pada Allah. 

Dan dengan corona yang juga merupakan ketetapan Allah, diiringi ikhtiar usaha, agar terhindar dari penyakit ini, setelahnya mari bertawakal. Beristighfar, mermunajat padaNya. Karena Allah sebaik-baik pelindung dan penolong.



















Comments

Popular Posts