Di rumah aja: Pintu Doraemon
Dari kecil kalau
ditanya alat apa yang Doraemon punya, yang ingin kamu punya? Saya pilih pintu
Doraemon, pintu kemana saja. Padahal bisa minta kantongnya ya, kan kantongnya
yang bisa mengeluarkan semua benda yang bisa membantu Nobita.
Tapi saya memilih pintu
Doraemon. Saya ingin ke rumah orangtua. Saya berdomisili di Jawa Tengah dan
orangtua di Pondok Gede, Bekasi.
Dua bulan yang lalu
orangtua masih ikut saya, karena adik lahiran anak kembar dan belum ada yang
bantu, berangkatlah orangtua menemani adik di Pondok Gede.
Ayah saya mengalami stroke
Januari 2018, Ibu saya memiliki Diabetes Militus dari tahun 1998, dari tipe
kering menjadi basah. Kombinasi orangtua yang ajaib yang saya punya.
Dua-duanya juga ajaib memiliki
sifat yang sama, jodoh.
Dan sifat saya pun kuat dari orangtua tercinta, bahkan sifat yang kurang baik, dan saya senantiasa berproses untuk berubah.
Dan sifat saya pun kuat dari orangtua tercinta, bahkan sifat yang kurang baik, dan saya senantiasa berproses untuk berubah.
Apa yang bisa saya
lakukan di tengah kondisi ini? Menelfon, memberi kalimat postif pada ayah saya.
Ibu saya tiga hari yang lalu jatuh dari tangga ketika akan turun.
Ada satu anak tangga yang dikira ibu sudah habis. Hasil rotgen ada retakan halus. Oleh suami adik saya dibawa ke tukang urut Cimande, alhamdulillah ibu cocok.
Ibu saya tiga hari yang lalu jatuh dari tangga ketika akan turun.
Ada satu anak tangga yang dikira ibu sudah habis. Hasil rotgen ada retakan halus. Oleh suami adik saya dibawa ke tukang urut Cimande, alhamdulillah ibu cocok.
Hati saya terus terang
campur aduk, jika berlarut, membuat saya takut. Allahlah yang membuat hati ini
nyaman, tenang.
Dengan mengingat Allah, hati tenag. Hati yang senantiasa berdesitr mendengar atau mendapat kabar yang kurang menyenangkan.
Ini hidup, ada bahagia, ada duka. Tak ingin berduka tak mungkin ada.
Duka ada untuk membuat hidup di dunia senantiasa mengingat kebesaran dan kekuatan Allah. Senang dan bahagia dan duka ada untuk senantiasa bersyukur pada Allah.
Dengan mengingat Allah, hati tenag. Hati yang senantiasa berdesitr mendengar atau mendapat kabar yang kurang menyenangkan.
Ini hidup, ada bahagia, ada duka. Tak ingin berduka tak mungkin ada.
Duka ada untuk membuat hidup di dunia senantiasa mengingat kebesaran dan kekuatan Allah. Senang dan bahagia dan duka ada untuk senantiasa bersyukur pada Allah.
Bapak Ibu semoga Allah
melindungimu. Teruntuk adikku tersayang, semoga Allah menguatkan.
Comments
Post a Comment