Di rumah aja: hari ke-75: Lebaran di tengah Covid-19

Sesaat namun berkesan selamanya

Itulah lebaran hari pertama kemarin.

Dengan doa dan protokol kesehatan tetap dijalankan.

Kami keluarga berkumpul di rumah orang tua yang masih di kota yang sama.

Dengan anak empat orang, Qadarullah tinggal di kota yang sama.

Betapa sedihnya, kami bertemu setelah sekian hari tak tentu bisa bertemu, padahal di kota yang sama. 

Karena kami memilih tak banyak berpergian tanpa alasan penting dalam masa pandemi ini.

Tanpa bersalaman. Sungkeman tanpa mencium tangan. Tak merubah bahkan mengurangi arti bahwa kami saling meminta maaf dengan sepenuh sampai hati. Air mata yang menetes di pipi sebagai bukti.

Makan, ngobrol dan foto bersama, sesuatu yang langka dalam kondisi pandemi ini. Apalagi foto berjejer berdekatan, yang membuat kami merasa bersalah karena teringat Corona Virus.

Ingin berlama-lama, tapi teringat akan bahasa virus ini.

Setelah selesai, kami sekeluarga langsung pulang. Dan mandi, betapa segarnya di cuaca yang cukup menyengat siang hari itu.



Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H
Idul Fitri spesial di tengah keprihatinan dan pandemi
Tenaga kesehatan yang masih berjuang, semoga Allah melindungi beserta keluarganya

Semua yang berjuang, semoga kita semua sehat selalu. Pandemi ini segera berakhir. Aamiin Ya Rabbal'alaamiin.




Comments

Popular Posts