"Ayo kawan kita bersama...menanam jagung di kebun kita..."
Cuplikan lirik lagu menanama jagung, yang di telinga masih terngiang-ngiang. Lagu ceria yang memberi semangat untuk menanam, untuk bekerja tak kenal lelah, tak jemu-jemu.
Satu diantara banyak hikmah pandemi yang bisa menjadi ibrah atau pelajaran bahwa menanam sayuran dan bumbu seperti kuncit, laos atau pengkuas, menjadi alternatif ketahanan pangan.
Padahal booming hidroponik dan memanfaatkan lahan yang ada bahkan tergolong sempit sudah dari dulu terdengar. Digaungkan dari tingkat pusat hingga pedesaan.
Nah terasa sekali program itu diaplikasikan saat ini.
Saya pernah mencoba merawat cabe, sudah diberikan dari saudara berupa tanamanan. Berbuah sekali, dan mati, he...he...
Saat ini saya mencoba menanam kangkung dari sayuran yang saya beli. Dua ikat, satu berhasil, satu lainnya tidak berhasil.
yang tanam pak suami
.
Saya juga ada kates atau pepaya jepang. Juga pepaya lokal yang tumbuh subur daunya tapi belum berbuah.
Betapa senang berhasil menanam apalagi hasilnya dimasak dan bisa dinikmati sendiri. Terasa sekali manis jerih payahnya.
Comments
Post a Comment