Melihat diri kita melalui ramalan eh bukan dengan ilmu Graphologi

Aku berkesempatan ikut kelas Grafologi daring dari Ibu Profesional Cirebon Raya. 



Hari Sabtu, 27 Juni 2020 pukul 20.00 WIB, dengan Mbak Ashriati Nur Karimah, S. Pd. (Profesional Graphologist).

Sharing tentang bagaimana caranya agar dapat “Optimal Menata Diri di Era New Normal dengan Grafologi”.


Sebelumnya kami mempersiapkan sebuah tulisan tangan di kertas hvs, pulpen biasa, tidak boleh ditekuk, ataupun lecek, dan menuliskan.

Tanya jawab berlangsung seru, penanyanya banyak sekali. Sampai aku tidak kebagian. Setelah pemaparan, lanjut  menganalisis tulisan tangan sendiri berdasarkan dasar pola huruf berdasarkan gambar yang dishare oleh mba Ashriati.












Aku pun berkesempatan mendiskusikan tulisan tanganku dengan suami yang kebetulan malam itu kami di rumah menikmati malam bersama juga besok hari libur dan anak-anak juga terkondisikan dengan baik bersama kami di rumah.

Aku menikmati mendiskusikannya bersama suami ku karena ada orang lain agar aku tak subjektif.

Oya diakhir kulwhapp atau kuliah melalui whatsapp ini, dipilih tiga orang yang tulisannya akan dianalisis oleh mba Ashriati, tiga orang pendaftar pertama. Aku belum beruntung.

Oke masuk pertama kali yang dianalisis adalah dari baseline, dasar garis tulisan dari baseline bisa di dapat tingkat motivasi kita apakah semangat di awal, kemudian menurun di tangah proses, atau tipe yang memiliki suasana motivasi yang berubah-rubah atau moody.

Baseline (dasar garis tulisan)

Kemudian menganalisis arah tulisan atau disebut dengan Slant. Slant ini mengetahui kondisi emosi kita.

Slant


Slant juga bisa dilihat dari huruf yang bertangkai seperti b, h, k. Mba Aci juga mengecek huruf-huruf istimewa, huruf i dan j, kemudian huruf a dan o. Cek huruf d juga huruf e. Nah, makna apa dari huruf-huruf tadi, lebih lengkap dan jelasnya, ikut aja kelas mba Aci ya, semoga ada kelas lagi dan ada kelanjutan kelas lagi, karena penasaran yee kan😁






Pertanyaan dari Ladies ga kalah seru, ada pertanyaan yang menjadi catatan buat ku yaitu Apakah gaya penulisan bisa diatur agar hasilnya bisa lebih baik?
Jika hal ini dilatih, apakah tdk menjadi penipuan dihasil analisis akhirnya mba? Senalar saya, jika dilatih, berati bukan timbul dari dalam diri, tdk mencerminkan bagaimana sosok orang tsb

Jawaban dari mba Ashriati Nur Karimah: Jika sedang Grafoterapi atau dilatih, tentu akan ada perubahan. Masuknya bukan penipuan mbak. Kita membentuk ciri baru. Karena perlu pendampingan. Agar tidak ada muncul ciri lainnya yg berdampak dari ketidakterbiasaan kita. Dan digunakan hanya saat terapi. 

Prosesnya, bentuk baru yang digerakkan oleh tangan akan memberi pesan ke otak. Bahwa ada sesuatu yang perlu diinstal. Analoginya begitu.

Tuh nyesel kan ga ikut😚😜

Grafologi hanya sebagai alat saja. Terpenting keyakinan diri kita, untuk menata diri, niatkan karena Allah, untuk mendapatkan ridho-Nya.

Statement dari mba Aci (Ashriati) yang aku suka. Yang terpenting yaitu keyakinan diri kita untuk menata diri karena Allah, untuk mendapatkan ridho-Nya.


Aku termasuk yang senyum-seyum lebay kalau denger kata orang tentang aku, apalagi yang bikin bolongan hidung makin lebar. Kalau tentang aku ada yang jelek, itu hidung jadi ga bolong alias ga nafas😂🤣

Apa yang dikatakan mba Aci aku aminkan, cakep. Karena Allah lah aku menata diri untuk mendapatkan ridho-Nya, sifat jelek ku, belajar untuk menata diri jadi sifat cantik. Cantik hati dan tingkah laku untuk diri, suami dan anak-anak.






Comments

Popular Posts