Tahun Ajaran Baru New Normal
BDR (Belajar Dari Rumah) itu sebutan
untuk pembelajaran daring sekolah kakak pertama (K1). Sedangkan untuk Kakak
kedua (K2), masih MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah).
Dan di masa pandemi Covid-19 ini, aku
memulai pengalaman belajar awal tahun ajaran baru dengan sistem daring bersama
anak-anak di rumah. Sebenarnya sistem daring ini sudah berjalan di akhir
semester ganjil, kala itu untuk K2 sudah selesai Penilaian Akhir Semester (PAS)
1, sedangkan K1 belum PAS 1, sehingga K1 tidak mengalami PAS 1 dan 2.
Pengalaman tahun ajaran baru di era
pandemi Covid-19 atau New Normal ini bersama
K1 dimulai dari hari Sabtu, 11 Juli 2020 dimana ada share link dan agenda untuk hari Ahad, 12 Juni 2020. Di hari Ahad,
12 Juli 2020, aku menemaninya acara pada hari itu, sambutan mendengarkan
upgrading dari narasumber yang sangat mumpuni dan aku merasa sedih mengena di
hati diri ini materi yang disampaikannya, semoga diri ini yang banyak khilaf membersamai anak-anak bisa
berproses menjadi lebih baik lagi. Setelah itu dibagikan kembali jadwal untuk
seminggu ke depan dan beberapa pengumuman, terutama Senin, 13 Juli 2020.
Ya hari ini, Senin, 13 Juni 2020, pagi
tadi, merupakan pengalaman ku juga, menurut ku cara pembelajaran dan materi di
awal tahun ajaran baru dari sekolah K1 sangat menarik, diambil dari materi yang
bertemakan trend yang sedang happening di salah satu platform
media sosial yaitu tentang Talent Mapping
(Pemetaan Bakat). Sebelumnya di hari Ahad, K1 diminta mengisi kuisionar temu
bakat di web nya. Di hari Seninnya,
akan dibantu cara membacanya selain itu juga dijelaskan mengenai talent mapping
itu sendiri dan bakat yang perlu diasah agar menjadi Easy, Enjoy, Excelent, Earn (4E). Dan menyebutkan sepuluh kegiatan
yang disenanginya kemudian dikumpulakan melalui link yang dibagikan. K1 pun tadi pagi memakai seragam sekolah
berwarna putih. Ada tata tertib mengikuti Zoom
Meeting yang dikategorikan lulus sebagai presensi kehadiran yaitu memakai
seragam, posisi duduk yang baik, video dinyalakan, jika dimatikan ijin, dengan
keperluan ke kamar mandi ataupun sesuatu yang sangat mendesak. Untuk jadwal
esok, aku yang orang tua nya pun tak sabar menantikan juga pembelajarannya.
Sekolah K1 memang se-misi dan visi
dengan kami, menemukan 34 bakat dan memetakan bakat anak itu memang memerlukan
orang tua pada prosesnya karena orang tua yang memberikan kegiatan sehari-hari agar
bakat-bakat tadi muncul. Mana yang anak-anak menikmati dan mata mereka
berbinar-binar melakukannya. Jika sudah ada bakat yang menonjol, diasah,
dipoles agar semakin bercahaya.
Orang tua diberikan semangat untuk
ikhlas membersama anak-anak bersama Al-Quran, berdoa kepada Allah agar dimudahkan
mendidik anak-anak dan hati anak-anak dikuatkan, ditangguhkan, dilembutkan. Sebagai
mana kisah Nabi Nuh Alaihi salam, yang tak pantang mundur terus mengajak
anaknya untuk diselamatkan ketika anaknya akan tenggelam.
Di sekolah pun, anak kami diajarkan
sopan santun dan tata karama bahasa Jawa juga memunculkan dan memotivasi serta
menstimulasi bakat anak dengan mengadakan event
penta seni sebelum Covid-19.
Aku memotivasi anak-anak untuk
senantiasa senang membaca buku juga belajar sesuatu yang baru walaupun tidak
senang awalnya, melangkahlah dulu, coba lah dulu, rasakan dulu, ambil
pengalamannya.
Sedangkan pengalaman ku bersama K2
yaitu, di hari Ahad, mengumpulkan foto K2 memakai seragama sekolah. Di hari
Senin, membersamai K2 mengikuti MPLS melalui kanal Youtube. Sambutan dan pengenalan guru sekolah, guru kelas dan guru
pendamping kelas serta guru mata pelajaran. Setelah itu, berlanjut pengumuman di
group whatsapp masing-masing kelas
yang sudah terbentuk sejak kelas tiga.
Kakak ketiga (K3), juga mengirimkan
video perkenalan guru-guru. Dan jadwal kelas parenting online. Tadinya diminta
mengisi persetujuan untuk MPLS offline menggunakan
protokol kesehatan, dibagi per hari
3mpat orang anak dengan satu pendamping, dan
dari belasan orang tua yang tidak setuju MPLS Offline, hanya tiga orang tua
siswa lainnya setuju tatap muka untuk MPLS. Akhirnya MPLS Offline ditiadakan dan diganti dengan parenting online.
Itulah pengalamanku yang tak terlupakan,
membersamai anak-anak di tahun ajaran baru di masa pandemi Covid-19. Aku yakin
Allah subhana wata ala, memilihku di jalan ini, bahwa aku mampu menjadi orang
tua yang bisa membimbing anak-anak ku menjadi generasi yang tangguh dari rumah,
luwes mengerjakan pekerjaan rumah sekaligus dapat menggunakan sumber daya
teknologi dengan bijaksana dan pintar memanfaatkan teknologi menjadi mempermudah
bagian hidup mereka dan meningkatkan ilmu pengetahuan yang mereka miliki juga
terus dekat dan berinteraksi dengan Al-Quran. Semoga Allah memudahkan dan
melancarkan.
Semoga Allah memberikan kesehatan dan
kesuksesan, kemuliaan, keberkahaan dunia juga akhiran kepada kita semua dan
yang membaca kisah pengalamanku ini aamiin ya Rabbal’aamiin.
Comments
Post a Comment