Merdeka Ikut Berlayar

Dengan bekal doa dan bakat dominan"Learner" serta  kepo ku yang tinggi🤭 harus disalurkan kepada hal yang positif, kalau ga? gimana tuh, akang gendang🤣

Di sebuah anjungan kapal, 3 Agustus 2020

Siap jaket karena angin laut dan minuman hangat.

Aku sudah tiba sebelum pukul 20.00 WIB dan menunggu untuk menyimak obrolan pesan pelayaran bareng dengan Pak Dodik, bersama para saudagar dari berbagai regional, dipandu mba Umi.

"KIPMA ini merupakan unit bisnis dan dijalankan atas rasa kekeluargaan."

"Mandiri, Berdikari, dan berani menyatakan ekspresinya dan Jati Diri." 

"Segera melangkah, jalani dengan integritas. Menjalankan dengan amanah, keberkahan akan datang."

Itu pesan pelayaran beliau yang ku ingat ketika berada di anjungan kapal.

Pesan lain,

"Diskusikan, ngobrolkan, merespon dengan baik dan menghargai ekspresi dari yang lain."

Seperti yang ku ketahui, laut itu merupakan medan yang punya tantangan tersendiri.

Dan KIPMA diibaratkan sebagai kapal dagang. Dan kami yang sudah berkumpul di kapal dagang ini adalah saudagar yang berlayar dalam sebuah kapal bernama KIPMA. Dinahkodai seorang yang luar biasa, sang nahkoda, Lamia Inayati.

Dengan sedikit pengalaman yang aku yaitu berlayar di laut, bukan berlayar dengan kapal mewah.

Akan tetapi bukan kapal melainkan sebuah perahu nelayan menuju Teluk Kiluan, pantai yang terletak di Pekon (Desa) Kiluan Negeri, Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, menikmati lintasan lumba-lumba di pagi hari itu karena sebagai jalur migrasi dari dua jenis lumba-lumba. 

Berbekal jaket pelampung dan doa.

Dengan ombak yang besar, menuju teluk yang berhadapan langsung dengan samudera Hindia, rasa takut terombang-ambil berada di perahu nelayan yang kecil, terbayar karena ketika pulang kami singgah ke laguna yang indah, Laguna Gayau namanya atau kolam renang alami yang terletak di balik bukit Teluk Kiluan. Airnya jernih dan pasirnya putih.

Pengalaman lain pernah menyeberang dengan kapal ferry dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali dan sebaliknya. Berada bersama kawan-kawan SMA di ujung kapal. 

Pengalaman-pengalaman itu aku ibaratkan dengan  pengalaman memperoleh ilmu "basic" atau dasar dari sedikit pengalaman berbisnis asyik yang ku geluti dari tahun 2015, yang sampai saat ini aku nikmati prosesnya. Pengalaman yang aku ibaratkan pengalaman melaut ku tadi.

Walaupun tentu saja nantinya aku tidak tahu saat ini. Pastilah, tidak bisa disamakan berlayar bersama kapal dagang KIPMA dengan sedikit pengalaman berbisnis ku.

Tempat dan waktu yang berbeda, teman baru, ilmu baru, kebermanfaatan untuk orang lain sesuai dengan misi dan milestone diri ku semua itu adalah harta karun yang berharga yang nantinya aku dapatkan dari berlayar dengan kapla dagang KIPMA ini.

Aku tidak akan pernah tahu, apakah aku akan mengalami terombang-ambing atau bahkan mengayun santai mengikuti alur gelombang?

Apakah aku akan mendapatkan kenangan dan pengalaman indah di pulau-pulau yang aku singgahi. Entahlah, jika aku tidak mengambil langkah ini. Aku tidak akan pernah tahu?

Aku tidak akan pernah tahu jika aku tak ikut berlayar dengan kapal dagang KIPMA. Dengan sepengetahuan dan dukungan serta doa suami, aku pun mulai berlayar.

Oleh karena itu lah, menjadi alasan aku bersedia bergabung, mengikuti dan menjadi saudagar dari kapal dagang KIPMA yaitu aku ingin belajar dan memperoleh value dari setiap pelayaran dan pulau yang akan aku kunjungi, sesuai pesan dari Pak Dodik yaitu value KIPMA "Mandiri, Berdikari, dan berani menyatakan ekspresinya dan Jati Diri."

Aku pun teringat doa indah dari sang nahkoda, Lamia Inayati, yang juga menjadi penyemangat ku

"Mulai malam ini saya mohon dengan segala kerendahan hati...
*Tolong sebut dalam doa teman-teman untuk kesuksesan kita di KIPMA*"


Dalam setiap lantunan suara Adzan dan iqomah

Ataupun dalam bait-bait sujud di sepertiga malam.

Karena Seyogyanya sebelum melangkah adalah kita tempatkan hak Allah atas segala sesuatu.

Mari berlayar bersama KIPMA

Terima kasih untuk mba Susi dan mba Raisha atas bekalnya yang ku bawa bersama kapal KIPMA, semoga dapat ku pergunakan dengan sebaik-baik bekal.

Terima kasih untuk IP Regional Jepara atas dukungannya, mba Susi dan mba Alif. Nuwunsewu, mohon doanya.















Comments

Popular Posts