Ayah Bunda, Dampingi Aku
Buku juga menjadi teman ku mencari ilmu, mencari sudut
pandang lain dari pemikiran penulis lain. Buku berikutnya yang menjadi teman
bacaan ku yaitu buku berjudul, “Ayah Bunda, Dampingi Aku Menuju Remaja”,
ditulis oleh Wida Ah Zahida, Indiva media kreasi, Surakarta, 2018.
Dan anak ku yang pertama sudah memasuki masa ini
(dengan tanda-tanda kedewasaan), aku ucapkan selamat untuknya. Dan banyak
meminta maaf, atas kekurangan ku selama ini.
Di masanya saat ini, aku masih banyak sekali melakukan
kesalahan sebagai orang tua (ngaku aja daripada disambit). Untuk belajar
dari kesalahan ku, buku menjadi beberapa alternatif aku belajar mendampingi
anak-anak ku. Aku juga ingin menjadi orang tua sekaligus sahabat. Walaupun
untuk sifat dan karakter ku perlu proses.
Aku ber-flashblack ria mengenang masa ku saat
itu. Dan aku posisikan diri dan perasaan ku, dengan anak ku saat ini, walaupun
sifat dan karakter kami berbeda, karena Allah menciptakan setiap manusia itu unik,
bahkan satu keluarga dari darah keturunan yang sama.
Akan tetapi ada yang ku ingat, yaitu aku pun mudah
emosi, dan merasa apa yang aku inginkan berbeda dengan keinginan orang tua ku.
Tidak mau disalahkan.
Mengapa buku ini menjadi pendamping ku di masa seperti
ini? karena ada lembar evaluasi yang dapat memudahkan aku dalam melihat perkembangan
anak dan menjaga komitmen pelaksanaan pendidikan untuk orang tua. Ada 25 poin
evaluasi, yang bagus untuk dicermati dan diaplikatif, contoh apakah sudah
menanamkan ikhlas?, apakah sudah mendidik anak agar terus menyuburkan cinta
pada Allah begitu juga pada Nabi Muhammad shalallahu wa alaihi wa salam?
Buku ini juga terdapat kisah-kisah inspiratif dari
sahabat dan sahabiyah, buku ini pun menjadi pengingat dalam mendidik anak yang
sesuai syariat dengan ayat-ayat pengguggah hati. Apa yang dilakukan Ketika anak
sudah balig? Ada juga mengetahui pada
masa balig ini apa yang dia simpan dan rasakan di dalam hatinya, bagaimana saat
melangar aturan di masa itu? Buku ini semakin seru dengan adanya tips dan trik
menjadi orang tua idaman di masa ini, apa yang dilakukan orang tua, ayah dan
ibu, tata cara mandi yang juga disampaiakan si balig di masa ini sesuai usia, juga
memberikan penjelasan atau insight kondisi masa-masa balig itu. Dan ada
rancangan kurikulum usia 2 – 15 tahun. Penjelasan jenis-jenis penyimpangan
seksual.Dan pemahaman orang tua terhadap seks.
“Wahai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka”
QS. At-Tahrim: 6
Mengapa ada ayat ini?
Keluarga.
Ya keluarga.
Karena dari keluarga lah pendidikan anak-anak itu
berasal. Hasil akhir yang menentukan anak-anak juga keluarga.
Aku ingin kelak aku dan keluarga ku berkumpul kembali di
surga Allah subhana wa ta ala. Visi dan misi kami sebagai orang tua, aku dan
suami. Berat? Memang. Ku rasakan berat. Apalagi di tengah pandemi ini, menjadi
pendamping mereka dalam belajar. Untuk kakak pertama, aku mengingatkannya
sebagai manusia yang memanfaatkan teknologi dan bukan dimanfaatkan teknologi,
konten berbahaya, hoax, eksistensi diri yang negative, dan dampaknya
bagi otak bagian depan.
Aku suka ngobrol dengan anak-anak ku, anak pertama ku
suka bola, klub favoritnya yaitu Manchester United, dia tahu aku tidak suka sepak bola, akan
tetapi aku berusaha menanggapi apa yang dia perbincangkan. Kami juga suka humor,
membicarakan hal yang recehan, menjadi penyemarak dan mesin obrolan kami.
Dan buku di atas menjadi pelengkap bacaan pendampingan
dan menambah khasanah pengetahuan tentang masa-masa balig.
Comments
Post a Comment