Aliran Rasa 2 Kampung Main Ibu Profesional
Tibalah mengalirkan rasa di babak main 2 di Kampung Main, Kampung Komunitas Ibu Profesional. Banyak cinta, ilmu dan inspirasi tentunya. Ada rasa kehangatan menjalar mendapatkan kekuatan, semangat dan satu passion di dalam komunitas ini.
Ada lembar main dua yang perlu ku isi, juga Warta Warga 2 yang ku baca dan menikmati sajian inspirasi dari Warta Warga dengan design menarik, nuansa warna hitam dan kuning, dengan cover Ibu Septi yang cantik (menurut ku itu Ibu Septi ya, karena menggunakan make-up, kok aku teringat wajah Kak Ara ya putri kedua Ibu Septi dan Pak Dodik).
Di Warta Warga 2, sebuah catatan dari redaksi yang bagus untuk disimak, kepedulian sesosok perempuan inspiratif yang disapa “Tek Iyu”, yang bersemangat belajar sebagai kader penyuluh posyandu, memberikan banyak manfaat diri di tengah kesibukan di rumah dan berladang.
Selain itu, ada liputan dari bincang inspiratif bersama Yunda Septi. Artikel dari Tika Waliyah mengenai, “Komunitas ‘dan atau’ Keluarga”, komunitas berjalan untuk makin bermanfaat di keluarga. Restu keluarga dan kegiatan di dalam komunitas membawa dampak positif.
“Agar setiap Langkah di dalamnya bernilai ibadah dan menjadi pintu keberkahan kita.”
-Warta Warga 2-
Artikel selanjutnya menurut ku baik sekali untuk dicermati, berjudul, “Menggali Bersama Komunitas”, oleh Sri Prihatiningsih.
"Carilah komunitas yang paling membuat Bahagia. Bahagia menjadi diri sendiri, bahkan melesat berkembang menjadi pribadi menakjubkan, tidak mengabaikan peran dalam keluarga."
- Sri Prihatiningsih –
Dan artikel yang membuat aku penasaran dengan judulnya, yaitu “Numpang Minum Air Putih, oleh Wahyu Mardhatillah, Numpang? Mengapa Numpang? apakah pesan lengkap yang terkandung di dalam isi tulisan itu, penasaran kan, yuk segera buka Warta Warga 2.
“PR yang paling menantang adalah agar ruh ini benar-benar memotori sikap kita tanpa tendensi, hadir dan tumbuh karena panggilan nurani, dan bukan karena batu loncatan atau karena kepentingan pribadi.”
- Wahyu Mardhatillah -
Warta Warga 2 membantu ku mengalirkan rasa ini dan juga menambah wawasan ku untuk mengisi lembar main 2.
Artikel berikutnya dari tim redaksi, berjudul, “Berburu Harta Karun di Kampung Komunitas,” mengenai selintas kampung komunitas, dibangun dengan mimpi, membelah belantara, permata tak kasat mata, wah apa saja itu? Harta karun yang bagaimana? buka kak, ayo buka Warta Warga 2 nya, menambah insight deh.
Bisa banget kalau mau kenal siapa saja tim redaksi dan kontributornya.
Oya selain Warta Warga dan lembar main 2 yang harus ku isi, aku juga mampir ke channel Youtubenya Kampung Komunitas Ibu Profesional, ada segmen 30 Menit Ketok Dapur Komunitas, nah ya, apa itu, jreng…jreg, yuk langsung meluncur ke channel nya ya. Di situ bisa dapat insight juga loh.
Meluncur ke channel nya di sini
30 Menit Ketok Dapur Komunitas
#1
#2
Manajemen waktu dalam menjalankan peran-peran ini, sesuaikan dengan kebutuhan kelurga dan jam anak-anak. Semakin besar anak-anak, menurut ku, waktu bisa disesuaikan Kembali. Waktu anak-anak ku kecil dahulu, terus terang sebagian besar waktu ku untuk mereka, dan seiring berkembangnya pertumbuhan mereka, ada waktu untuk ku untuk menjalankan peran ku yang lain tanpa mengesampingkan waktu keluarga.
Dan aku setuju pernyataan di salah satu artikel dalam Warta Warga 2, “Jangan lupa minta restu dan dukungan keluarga agar keikhlasannya berbuah kemudahan. Peran apapun yang dipilih, akan melahirkan sesuatu yang berharga ketka dijalankan dengan penuh kesungguhan. Miliki target, tapaki selangkah demi selagkah sesuai kapasitas dirimu. Raih kesempatan, sebab satu kebaikan akan menarik kebaikan yang lain. Jalani dengan penuh tanggung jawab dan hadirkan gairah di dalamnya.”
Kece badai kan (Daebak), wow keren kan, udah (sudah) wow tambah keren pula, he..he..
“Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu”
- Dodik Mariyanto –
Inisiator Ibu Profesional
Comments
Post a Comment