Cerdas Mengajar
Buku yang mau aku review kali ini, judulnya, “Cerdas Mengajar (Dampingi Anak Anda Belajar) dengan 13 Kiat Jitu”, penulisnya Tessie Setiabudi & Joshua Maruta, Grasindo, Jakarta, 2012. Ada 174 halaman dan empat bab dalam buku ini. Bab pertama topiknya membangun fondasi belajar, bab kedua mengenai memahami cara kerja otak, bab ketiga mengenai mengenali cara belajar dan yang keempat mengenai asyiknya belajar.
Dalam sebuah pengantar tertulis di buku ini, “Ibarat
membangun sebuah rumah, bagian awal buku ini menunjukkan “fondasi” dalam
mendampingi proses belajar anak-anak. Bagian berikutnya, mengajak Anda untuk
masuk lebih dalam lagi, yaitu mengenai bagaimana “belajar sesuai cara kerja
otak” dan cara belajar anak”. Selanjutnya, buku ini akan membawa Anda memahami
bagaimana “membaca dan menghafal cepat dan dimengerti”. Pada bagian tersebut,
tidak hanya anak, Anda pun dapat mengaplikasikan metodenya pada diri Anda
sendiri. Hal itu karena belajar tidak mengenal umur. Pada bagian akhir, buku
ini menunjukkan beberapa “cara ampuh dalam menghadapi ujian.”
Menurut ku siapa pun , apa pun peran orang tuanya,
mendampingi anak bertumbuh adalah pilihan masing-masing yang mengandung
konsekuensi dalam kehidupan masing-masing.
“
Dalam mengajar, Anda tidak dapat melihat hasil kerja
keras Anda setiap harinya. Hasil itu tidak akan kelihatan dan akan tetap
demikian, mungkin untuk dua puluh tahun.
-
Jacques
Barzun -
(Buku Cerdas Mengajar)
Pada bab pertama, membangun fondasi belajar denga
membuat, kiat pertama yaitu membuat belajar rmengasyikan. Menurut buku itu,
membangun mindset positif dan afirmasi
positif bahwa belajar itu menyenangkan kepada anak-anak bahwa diri kita
sendiri, dengan demikian anak=anak dan orang tua bersama-sama memiliki kesamaan
visi dan misi juga mindset bahwa belajar itu menyenangkan.
Otak itu memiliki cara kerja sosiatif, artinya, otak
akan mengasosiasikan papa pun yang dilakukan dengan pelbagai rasa-perasaan,
entah itu sennag, Bahagia ataupun sedih, menurut buku itu. Oleh karena itu, tantangannya yaitu
merubah mindset positif. Dengan begitu, diharapkan akan mencintai proses
belajar dan menjadikan proses tersebut sebagai cara hidup (way of life).
Kiat yang kedua adalah menjadi pendamping belajar
yang efektif. Dalam membantu anak-anak dalam belajar, syarat yang perlu orang
tua ketahui dan penuhi, yaitu, orang tua perlu terus dengan setia “memupuk dan
menyirami” dengan cara memahami anak
lebih dekat, mengajak bicara dari hati ke hati, memberi semangat dan
dukungan, atau pun mencari cara belajar yang lebih kreatif dan atraktif. Di buku
ini dinamakan prinsip “TABUR TUAI”, untuk dipahami prinsip tersebut oleh orang
tua.
Yang dilakukan orang tu saat ini mungkin belum
terlihat hasilnya, akan tetapi, yakin lah bahwa bertahun-tahun kemudian orang
tua akan “menuai” hasilnya.
Kemudian di kiat kedua ini, syarat yang perlu
diketahui dan dipenuhi yatu memiliki kesediaan untuk memberi, orang tua
memiliki kesediaan waktu, tenaga dan dana.
Orang tua juga mempunyai komitmen yang kuat dan
ditunjukkan baik dalam bentuk kata-kata maupun perbuatan. Yaitu, orang tua ceria
dan bersemangat tinggi ketika
mendampingi anak-anak, jadilah teladan, selanjutnya sabar dan pengertian,
berilah pengertian pada anak-anak bahwa proses belajar itu termasuk belajar
dari kesalahan. Hal ini penting agar jika anak membuat kesalahan, dia pun tidak
merasa takut, malu atau kesal.
Tujukan kesalahan yang dilakukan anak dan minta untuk
mengkoreksinya. Melalui proses ini, orang tua mengajari anak untuk bertanggungjawab
atas hasil pekerjaannya, mampu berupaya sendiri, serta bekerja dengan
benar dan tuntas.
Kemudian orang tua
memiliki komitmen dalam kreativitas dan dapat mengapresiasi anak-anak.
Misalkan variasi teka-teki dan permainan, mengapresiasi dengan kata-kata
pujian, decak kagum, tepukan di bahu, usapan di kepala dan pelukan, atau
kejutan untuk membelikan sesuatu yang anak senangi. Tidak menghakimi,
menyalahkan dan fokus pada kekuatan anak.
Kiat ketiga untuk orang tua dalam menyelami anak-anak,
dengan menjadi dekat dengan anak, memahami bahasa cinta anak, memahami cara
berkomunikasi yang baik dengan anak.
Kiat keempat untuk orang tua dalam memiliki sasaran
yang sukses, orang tua membimbing anak untuk merumuskan sasaran-sasaran dalam
hidupnya, dan perlu mendengarkan harapan
anak .
Bab 2 dari buku ini mengenai memahami cara kerja otak.
Bab 3 mengenali cara belajar, bab 4 mengenai asyiknya belajar, yang terdapat
panduan atau insight menarik disertai contoh memberikan materi yang
asyik untuk anak-anak. Walaupun buku ini cetakan di bawah tahun 2019, menurut
ku buku ini bisa menjadi tambahan ilmu untuk orang tua yang mendampingi anak-anak belajar di rumah pada masa pandemi ini, terutama untuk ku sendiri.
Menurut ku buku ini baik untuk menambah wawasan, untuk
penerapan nya bisa disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak masing-masing. Buku
ini juga terdapat tabel pengamatan orang tua untuk anak-anaknya di rumah.
Semoga tetap bersemangat mendampingi anak-anak secara
berkualitas. Selamat merawat dengan kasih sayang, semoga tumbuh menjadi pohon
yang berakar kuat, baik dan segar buahnya.
Sehat, sukses dan berkah selalu untuk para orang tua.
Comments
Post a Comment