The Hidden Staircase Chapter III Part 2

 


"Please promise me that you'll be careful."

“Berjanjilah pada ku kamu akan hati-hati.”

"Of course," Nancy replied.

“Baiklah, sahut Nancy.

Turning to her father, she said, "Pretend I've said the same thing to you about being careful."

Kepada ayahnya, Nancy berkata, “Katakanlah aku bilang hal yang sama kepada ayah tentang berhati-hati.

The lawyer chuckled and pounded his chest. "You know me. I can be pretty tough when the need arises."

Ayah Nancy terkikik dan menepuk dadanya. “Nancy tahu ayah. Aku bisa jadi cukup tangguh ketika saat penting tiba.

Early the next morning Nancy drove her father to the airport in her blue convertible.

Keesokan pagi harinya Nancy mengantar ayahnya ke aiport  dengan mobil birunya.

Just before she kissed him good-by at the turnstile, he said, "I expect to return on Wednesday, Nancy.

Sesaat sebelum Nancy mengecup perpisahan pada ayahnya, ayahnya berkata,”Aku harap kembali hari rabu, Nancy.

Suppose I stop off at Cliffwood and see how you're making out?"

Mungkin aku mampir di Cliffwood dan melihat bagaimana penyelidikan mu?”

"Wonderful, Dad! I'll be looking for you."

“Senang sekali, Dad! Aku akan menanti kehadiran mu.”

As soon as her father left, Nancy drove directly to Helen Coming's home.

Setelah kepergiaan ayahnya, Nancy berkendara langsung ke rumah Helen Coming.

The pretty, brunette girl came from the front door of the white cottage, swinging a suitcase.

Gadis cantik berambut coklat itu muncul dari pintu depan cottage putih, menenteng sebuah koper.

She tossed it into the rear of Nancy's convertible and climbed in. "I ought to be scared," said Helen.

Dia letakkan koper itu ke belakang mobil Nancy dan memasuki mobil. “Aku seharusnya takut, “kata Helen.

"Goodness only knows what's ahead of us. But right now I'm so happy nothing could upset me."

“Hanya Tuhan yang tahu apa yang akan menimpa kita. Tapi saat ini Aku sungguh bahagia tidak ada yang akan mengecewakanku.

 "What happened?" Nancy asked as she started the car.

“Apa yang terjadi?” Tanya Nancy sambil menghidupkan mobil.

"Did you inherit a million?"

“Apa kamu mendapat warisan jutaan?”

"Something better than that," Helen replied.

“Sesuatu yang lebih baik daripada itu,” balas Helen.

Cerita selanjutnya Chapter III Part 3

Comments

Popular Posts