Hidup adalah Misteri.


Misteri kehidupan adalah keindahan takdir Allah. 


Qadarullah, hanya Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa.


Menggariskan perjalanan hidup dan kapan akhir kembali setelah mengikuti lika-liku tantangan di dunia dan berjuang di jalan yang Allah ridhoi.


Kamis, 14 Maret 2021, setelah perbicangan dengan suami, maju mundur hari-hari berlalu,  aku pun berangkat mengunjungi berniat silahturahmi ke rumah orang tuaku di Bekasi Barat. 


Aku, dan kedua anak ku, berusia 10 tahun dan 5 tahun.


Ini pertama kali, aku berpergian menggunakan transportasi publik di kala Covid-19.


Aku menggunakan jasa kereta api.


Antrian

Di Stasiun Tawang, aku antri mengambil nomor untuk tes, ada dua pilihan, tes rapid antigen dan Genose.


Aku memutuskan untuk tes Genose, aku pilih karena anak kedua ku juga akan melewati tes.


Aku mendapat nomor 259 dan 260.


Nomor yang tertera di layar monitor adalah 198.


Masih jauh dengan nomor ku.

Pemanggilan Nomor Antrian

Jam menunjukan waktu 10.30 WIB, sedangkan keberangkatan kereta ku yaitu 12.30 WIB.


Aku menunggu di tempat duduk yang telah disediakan sedangkan anak-anakku menunggu di mobil bersama ayahnya.

Ini kereta yang akan segera berangkat. 


Aku ikut mengantri, ternyata itu bukan keretaku, itu kereta yang akan berangkat jam 11.00, sedangkan aku satu setengah jam berikutnya.


Setelah penumpang kereta jam 11.00 tadi selesai tes semua, giliran penumpang kereta ku yang antri. 


Dan dipanggil petugas sesuai nomor yang lebih awal.


Akibat pemanggilan petugas tadi untuk penumpang yang akan segera berangkat, layar antrian nomor panggilan berhenti.

Aduan

Ada kejadian ketika aku menunggu giliran dipanggil.


Seorang laki-laki yang mengantri, komplain dengan petugas, karena nomor antrian yang tertera dilayar berhenti menyebabkan pemanggilan tidak sesuai nomor antrian, melainkan sesuai penumpang yang akan segera berangkat.


Laki-laki tadi komplain, karena di Stasiun Gambir tidak berlaku seperti itu.


Di Stasiun Gambir berlaku sesuai nomor antrian, jadi jika tidak datang lebih awal atau hari sebelumnya, dengan kata lain datang terlambat atau pas waktu keberangkatan sedangkan kereta akan berangkat, tetap akan seperti itu, tidak diberikan keistimewaan. 


Terlambat tes maka terlambat konsekuensinya.


Laki-laki tadi mengatakan, kalau dia akan berangkat besok, maka dari itu, dia antri hari ini. Agar tidak terlambat.


Laki-laki itu berkata akan melaporkan petugas atas kejadian itu.


Setelah laki-laki yang komplain tadi, nomor antrian di layar berjalan kembali seperti semula.

Pendapatku

Kalau menurutku, yang dikatakan lelaki itu benar. Dan aku merasa empati dengan laki-laki itu. Aku tahu rasanya jika sudah antri tetapi tidak diberlakukan, dan ada yang menyerebot antrian.

Peraturan KAI

Peraturan KAI jika berangkat di hari libur keagamaan atau tanggal merah, seperti tanggal keberangkatanku kemarin, 13 Maret 2021, adalah hari libur keagamaan, tes berlaku 1x24 jam. Jadi sebelum berangkat tes dahulu, lebih baik sehari sebelumnya. Jika hari biasa tes berlaku 3x24 jam.

Kemungkinan

Menurutku bisa saja ada yang tidak paham peraturan baru dan tidak update buka info di internet.


Seperti aku berangkat jam 10.00, dan tiba 10.30. Aku pun takjub akan antrian tes ketika aku tiba.


Aku tak menyangka akan panjang. 


Aku pun memiliki selisih dua nomor dari yang petugas panggil dengan yang tertera di nomor panggilan otomatis monitor bersuara.

Tata Cara

Di Stasiun Tawang disediakan dua bilik pembayaran, bilik pembayaran juga tes Genose untuk nomor penumpang dengan kereta yang segera berangkat.


Dan bilik pembayaran dan tes Genose dengan nomor penumpang yang keretanya hari berikutnya atau masih lebih dari dua jam jadwal keberangkatannya.


Untuk tes antigen hanya satu bilik dan tidak ramai seperti tes Genose karena bisa jadi karena pilihan kenyamanan penggunaan alat tes dan harga. 

Harga dan Macam Tes

Tes Genose menggunakan alat tiup dengan harga Rp.20.000 sedangkan tes Antigen Rp.105.000 dan disuntik.


Datang lebih awal dua sampai tiga jam di hari libur atau tanggal merah keagamaan lebih disarankan bagi yang rumahnya di luar kota Semarang, seperti Kudus, Demak, Pati, Jepara.

Pas

Alhamdulillah jam 12.00 WIB hasil tes selesai. Anakku mendapat hasil tes negatif terlebih dahulu, setelah 4 orang yang dipanggil, giliran namaku, dan hasilnya negatif.

Aku kemudian bisa sholat, selesai sholat menuju boarding pass, dan begitu masuk, keretaku pun masuk peron.

Bangku

Aku mendapat tiga bangku berbeda, dan alhamdulillah selama perjalanan kami duduk sendiri-sendiri.

Walaupun penumpang lain di sebelah kami, tadinya duduk sendiri, ketika sampai Stasiun Pekalongan, ada penumpang yang duduk di sampingnya.



Hidup adalah Misteri

Mengapa judulnya hidup adalah Misteri, yah karena keberangkatanku ke Bekasi mengunjungi orang tuaku karena keduanya baru operasi.


Misteri karena ibuku jatuh, dan tulangnya harus operasi karena bengkok.


Misteri kehidupan, hidup adalah Misteri, semua adalah kasih sayang Allah, ujian untuk manusia, menghadapinya dengan rasa syukur atau kufur. 


Comments

Popular Posts