Perempuan dan Menulis dalam Festival Perempuan 2021 HUT Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) Ke-11

Awal Kenal IIDN

Pertama kali kenal IIDN itu dari Instagram, teman-teman yang ikut Ibu Profesional ada yang ikutan. Terus ketemu di Facebook, ikutan trainning marketing group seperti BOW (Bimbingan Optimasi Whatsapp)  kemudian gabung telegram marketing teh Indari dari sana ketemu lagi dengan IIDN.

Karena aku follow Instagram IIDN, aku jadi tahu kalau IIDN itu lagi ulang tahun yang ke-11.

Dan di acara ulang tahunnya itu, Komunitas IIDN punya gawe Festival Perempuan 2021 dalam rangka 11 tahun IIDN Berkarya.

Wait..wait…IIDN itu kepanjangan dari Ibu-Ibu Doyan Nulis. Ibarat makanan bukan sekedar suka, tapi doyan nulis dari Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis itu. He..he..

Nah dalam rangkaian yang bertajuk Festival Perempuan 2021, IIDN menampilkan tiga Talk Show yang keren. Tema seputar Perempuan. Ada Perempuan dan Menulis, Perempuan dan Lingkungan serta Perempuan dan Kekuatan Diri.


 
 

 
 
 
 

Aku ikut talkshow tema Perempuan dan Menulis, hari Sabtu, 29 Mei 2021, jam 10.00 WIB, via Zoom.

Dan ... Talkshow Hebat itu Dimulai

Foto Kak Mugniar Marakama Pembawa Acara (Blogger, Korwil IIDN Makasar)
 

Acara dibuka oleh pembawa acara yang keren, Kak Mugniar. Ada dua pembicara di talkshow ini yaitu Kirana Kejora yang merupakan seorang Writerpreneur, Best Selling Author, Publisher Consultant, Film Producer, Founder Elang Tempur dan Widyanti Yuliandari yang merupakan seorang Ketua Umum Ibu Ibu Doyan Nulis, Blogger dan Penulis.

 

Oke scene menyoroti Kirana Kejora

Sapaannya yaitu Kak Key,

        Foto Kak Kirana Kejora (Kak Key) Pembicara 
Instagram Kak Kei (Kirana Kejora)

 

Awal Mula Perjalanan Menulis

Kak Key menyampaikan bahwa dalam perjalanannya ada titik terendah akan tetapi menjadi titik baliknya.

Punya tekad, sebagai lulusan terbaik bukan passionnya. Passionya adalah di sastra.

Ibu sebagai motivasinya meniggal, membuat Key mempercepat studinya untuk segera dari kuliahnya,  Tidak ingkar janji dengan ibunya lulus cepat dengan wisuda dengan kakak angkatan. Periset dengan gaji kecil tapi menyenangkan buat Key.

Pada awal-awal menulis tertarik untuk menulis dirinya sendiri. Saat ini menulis tentang wisata bahari, Kak Key adalah seorang sea lover, ketika menulis Kak melakukan dengan riset. 

Sehingga bukunya itu melalui perjalanan panjang sampai bukunya menjadi film.

Inilah Allah memberikan clue. Survey pulau-pulau kosong untuk mengisi jiwanya, dan malu ada film tentang Raja Ampat dari luar Indonesia sendiri.

 

 

 

Riset 2017 di Morotai, dituliskan olehnya. Mengapa di pejuangkan sekarang?

Karena merasa tertampar yang menulis kekayaan laut Indonesia itu orang asing.  Kak Key menulis buku berdasarkan riset, riset di sini karena based on data. Riset itu macam-macam, ada riset Primer dan Sekunder.

Bakat 20% dan 80% itu niat, tekad. Berani dicaci-maki. Belajar KBBI masih dijalani oleh Key. Nekat menulis, anatomi penulisan masih berantakan. Dan Key hidup dari buku.

Rasa dan Cinta Itu

                                                                Sumber: Instagram Kak Key (kiranakejora)

 

Ketika sudah niat hidup kita dengan menulis maka …

Penulis niat dan berani dan mau belajar. Di titik ini masih belajar, tidak mau diobrak-abrik secara makro kemudian menerbitkan sendiri.

Harus mau belajar karena selalu ada perkembangan, update terbaru.

Pagar tulisannya adalah anak-anaknya. Jangan pernah gagal jadi seorang ibu. Semoga buku, dari orang tua tunggal.

Buku-buku temanya kembali ke rumah akan memberi jalan panjang buat diri. Membuat dirinya bertahan. Ada drama keluarga di buku-bukunya.

Tips Menulis

Tips menulis fiksi, novel yang bagus, dengan riset dan studi kasus. Memiliki tiga unsur, drama keluarga, percintaan, unsur religi, komedi….lucu yang satir Gabungan itu menjadi menarik.

Selain masalah teknis, alur harus logis, ada unsur suspence, unsur penasaaran, surprise, kejutan.

Pesannya kebaikan, ada buku yang ditulis karena dendan tidak laku di  pasar, akan menanam dosa.

Menulis dekat dengan jalan spiritualis dan itu magis, terjadi hal magis dalam kehidupan penuis. Buku Air Mata Bunda, ceritanya dihargai oleh festival. Mengangkat lumpur, tidak mengemis dengan tegar.

Penulis itu seorang ibu, yang mengandung buku, membiarkan anaknya dengan tidak baik. Mengajak maju bareng, bersinergi, mau belajar dengan praktisi.

"Tidak ada yang instan, Instan akan hilang dengan mudah, harus mau belajar." Kak Key.

Kata Pembawa Acara

Kak Mugniar Marakama, sebagai pembawa acara talkshow menanggapi bahwa beliau di IIDN sudah 10 tahun,  saat ini pun masih belajar.

Kemudian berlanjut kembali ke Kak Key

Hidup dari Menulis

Kak Key menjawab ketika ditanya pembawa acara tentang bagaimana bukunya bisa menghidupi dirinya, sebagai writerpreneur.

Writerpreneur tak hanya menjual buku, berpikir menjual buku, tak hanya itu,    bagaimana orang lain tanpa dipaksa. Menjadi keliling Indonesia, menjadi pembicara, karena bukunya, dari pra-produksi, riset.

Riset buku yang disukai pasar, mempunyai dua anak dan bisa menghidupi mereka. Buku di perjuangkan sedemikian rupa. Riset goalsnya bukunya ingin dibaca anak SMP. Riset adalah pra.

Soft branding, status nya mengandung promosi. Story teling Kak Kei menarik calon. Endors dipastikan dengan tulisannya terbaru. Branding produk sejak awal. Ketika sebelum launching, apa saja yang dilakukan. Pra produsi dimatangkan, produksi disesuaikan dengan hasil riset pasar. Buat podcast buat ketikannya. Youtube juga dijalankan. Seyelah produksi, promosi, jangan pernah tahu dikenalkan. Bedah buku. Online shop. Berinovasi dengan sebuah buku modal kuota. Ngopi 50rb dapat wifi.

Buku dibaca banyak orang dan bermanfaat untuk orang.

Ekspektasi dan Misi Ke Depannya

Kebaikan dalam bukunya karena Allah, kesalahan karena saya, jangan takut untuk mencoba, menulis itu pekerjaan yang menyenangkan, obat awet muda. Penulis itu pekerjaan seksi. Tak harus punya uag, modalnya belajar dan semangat.

Semakin semangat , tulisan adalah ibadah mu.

We are on the track, strategi dan program-program IIDN, training menulis buku solo. Dan memberikan, membuat rencana untuk melakukan promosi. Teman-teman membantu membranding buku-buku ibu kandung. Kerja bareng untk buat sukses bersama.

IIDN menyediakan fasilitas belajar, selektif,

Masukkan untuk peserta untuk aktif menulis, apa yang dilakukan, bagaimana?

Menulis itu seperti makan. Ada tulisan yang lahir. Menulis itu nafas.

Jadilah penulis yang peka, bukan yang manja. Tulisan mu akan kuat, jika kau peka. Penulis jangan sombong, kata Kak Key.  

 

Apa kata Ketua IIDN Widyanti Yuliandari?

Penulis Buku, Media Cetak, Blogger, Influencer, Pembicara Publik

 

Ketua IIDN Widyanti Yuliandari

Penulis Buku, Media Cetak, Blogger, Influencer, Pembicara Publik

 

Awal Mula Perjalanan Menulis

Perjalanan Kak Wid, sapaannya. Beliau bercerita dahulu ingin bekerja di perusahaan wow, akan tetapi perjalanan nasib membuatnya menjadi PNS, di Bondowoso, Jawa Timur, di kelilingi bukit dan sepi, mau ke Surabaya jauh, akses kendaraan susah.

Di tengah kesepiannya itu selain menjadi PNS, sampai bertemu kegiatan tulis-menulis,  ada campur tangan dari suami beliau, katanya “bentuk pemaksaan dari suami, suaminya mendorong Kak Wid untuk menulis dan kemudian Kak WId membuat blog, membutuhkan perjalanan panjang, apa yang harus di taruh di blog tidak tahu, dan melihat dashbord ternyata yang mengunjungi banyak ribuan, ikut menjadi pemicu semangat menulis. Di tahun 2008, Kak Wid mulai belajar menulis.

Di tahun 2017, ketika Kak Wid memutuskan kembali melanjutkan S2 nya, Teh Indari menawarkan untuk merawat IIDN, kegiatan S2 dan keluarga ditambah merawat IIDN, membuatnya rempong. (Aku yakin rempongnya, rempong yang menyenangkan, karena sesuai passion he..he).

Kak Wid merasakan masih terbentur di tahun pertamanya di IIDN, di tahun kedua jalannya sudah berjalan enak, medsos dan aktivitas dibenahi, ternyata tidak butuh waktu lama, dalam waktu setahun, partner datang sampai kewalahan. Baik dari brand, NGO, lembaga pemerintahan, dalam penulisan buku, lomba blog dan event.

Sekarang di 2021, ketemu dengan komunitas di IIDN dan komunitas blogger. Termotivasi teman-teman komunitas yang menerbitkan buku.

Rasa dan Cinta Itu

Kak Wid berbagi perasaannya, menurut beliau sangat mencintai dunia menulis, baik di blog ataupun di buku. Dunia menulis itu luar biasa baginya, menulis itu membukakan pintu-pintu kebaikan. Dan ada hubungannya dengan kesehatan mental. Karena permasalahan perempuan itu seperti gunung es. Baru sepertiganya masalah muncul.

Sehingga Kak Wid tertarik dengan menemani teman-teman penulisan yang berhubungan dengan healing. Internal harus selesai dahulu. Jika internal penulis belum selesai, maka urat kreativitasnya maka belum keluar.

Kak Wid juga orang yang dibalik layar terbitnya sebuah buku yang berjudul "Pulih".

Kak Wid sampai saat ini tetap mencintai dunia tulis-menulis ini di sela-sela kesibukan menjadi pns dan kesibukannya membersamai keluarga.

                                   Sumber Gambar Ketua IIDN Widyanti Yuliandari

 

                                                                Sumber Gambar Buku Pulih


 

Harapan

Harapannya kepada peserta yang bergabung di IIDN ada perkembangan menulis dan diri sendirinya, juga menulis status juga ada perkembangan ke arah positif.

Menurut Kak Wid, tidak semua tulisan itu konsumsi publik, jangan membuang sampah karena dapat mengganggu orang lain yang membacanya.

Ekspektasi dan Misi Ke Depannya

Kak Wid menyampaikan bahwa dirinya mempunyai jiwa petualang dan fisik rumahan. (He…he..sama ke aku).

Kak Wid selalu mempunyai goals. Jangkauannya harus berbeda. Dan senantiasa memperbaharui capaian-capaian baru, karena menurutnya pembaharuan itu agar hidup lebih hidup.

Dan juga sama dengan apa yang disampaikan Kak Kei, penulis juga merawat buku yag telah dibuatnya sepanjang waktu, bukan hanya pre-launching dan launching. Agar manfaatnya secara  jangka panjang juga bisa dirasakan untuk penulis itu sendiri juga para pembacanya.

Sedangkan misi beliau yaitu senantiasa berusaha menjadi penulis yang baik dan terus belajar update ilmu.

IIDN Mendorong Perempuan Berkarya

Motivasi dari Kak Wid, yaitu mulai menulis, tulisan membukakan pintu kebaikan. Karena menulis itu pun ada tanggung jawab yang besar.

Penutup yang selalu Terbuka

Itu tadi rasa yang kutuangkan setelah menyimak kedua pembicara aka narasumber yang hebat, perjalanan yang tak mudah, berdarah-darah, tak  ada proses yang instan, melewati proses pembelajaran yang sampai saat ini masih berlangsung.

Senangnya bisa mengikuti talkshow itu, ada hikmah yang ku dapat, maka menulislah kebaikan-kebaikan, karena ada tanggung jawab di dalam tulisan itu. Jangan sombong. Jadi, mulailah menulis, berani memulai, ada niat dan tekad.

Jadi inget “innamal a’malu binniyat” (Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niat). Allah akan mencatat niat seseorang. Dari sanalah Ridho itu lahir.

Comments

Popular Posts