Momen Ramadhanku yang Berkesan, Cek

 


Punya momen Ramadhan berkesan? 

Kesan-kesan Ramadhan itulah, yang selalu membuat rindu kehadirannya.

Merasa amalan-amalan kurang dan takut amalan-amalan tidak diterima, memacu semangat diri untuk memberikan ibadah yang terbaik ketika Ramadhan tiba di hidup ini.

Berikut adalah momen Ramadhan ku yang berkesan ketika aku duduk di sekolah dasar, dan sudah berkeluarga, Cek.


1. Sahur Kesiangan

Alhamdulillah tidak berkali-kali, kali ikut terlambat, keluarga yang lain juga ikut. Kalau sudah terlambat, tiba-tiba dengar adzan, buru-buru minum. Ini pun terjadi ketika aku di sekolah dasar dan berkeluarga. 


2. Buka Puasa Bersama Keluarga

Di rumah, masih terasa teh anget, es rujak buah buatan ibu.  


3. Masak nasi pakai Magicom belum di on kan

Begitu bangun mau sahur, ya Allah masih air dan beras, buru-buru beli makan. Nah kalau ini, ketika aku sudah berkeluarga.


4. Tarawih

Bersama teman tarawih di masjid  terdekat rumah, ada dua masjid dekat rumah, beberapa kali sholatnya bergantian di kedua masjid itu.

Dulu sewaktu masih anak-anak tarawih di belakang, agar tidak mengganggu orangtua. Kumpul sama teman di lingkungan rumah. Dan banyak bercandanya. Apalagi kalau tarawihnya 23 rakaat.

Waktu kultum tiba, jajan es jus ke warung dekat masjid. Pulang bersama teman-teman setelah tarawih.

Tulis di buku Ramadhan dari sekolah, mengisi isi kultum dan minta tanda tangan penceramah.


5. Musik Bangun Sahur

Anak-anak laki bawa botol, kentongan, keliling rumah-rumah di komplek, bangunkan sahur, kalau lewat rumah, sebut nama, misalkan "Desiiii, banguuuun", kelontang-kelotang, tong-tong, jreng-jreng, alat musik berbunyi dan sengaja di depan rumah suaranya dikeraskan. Menurutku membantu sekali ya, pasti terdengar dari kamar, karena komplek daerahku, antar rumah itu berdempetan. 

Dan momen musik sahur keliling ini, dialami anak laki-laki ku, ketika sekolah dasar, semangat ikut membangunkan sahur bersama teman-temannya di dekat rumah.


6. Ngabuburit

Waktu ku kecil, ibu selalu masak, jadi tidak pernah ngabuburit di luar, kecuali undangan buka puasa dari sekolah.


7. Buka Puasa Bersama di Sekolah

Zaman Sekolah Dasar, diundang ke sekolahan, sore berangkat, mendengarkan ceramah, main-main sama teman sambil menunggu buka, kemudian buka bersama dan sholat Maghrib berjamaah, setelah itu pulang ke rumah.


8. Menyewakan komik

Aku punya banyak komik sewaktu kecil dan majalah anak-anak, aku gelar di depan rumah , satu buku atau majalah aku sewakan Rp100. (Tahun 80-an).


9. Main Monopoli Bersama Teman

Asyik banged sambil menunggu waktu. Seru menurutku  monopoli kala itu, jargonnya kalau tidak jujur, puasanya batal.


10. Diajak Cari Baju Lebaran ke Mangga Dua

Ikut cari baju, tapi panas, dan banyak penjual es berseliweran, akhirnya puasaku batal, jadi setengah hari. 


11. Kangen Makan Bakso

Selama Ramadhan sewaktu kecil ibu tidak masak bakso kuah, akan tetapi bakso ditumis dengan sayuran. Akhirnya aku Ramdhan ingin sekali makan bakso. Beberapa setelah Idul Fitri biasanya aku makan bakso.


12. Ke Rumah Mbah

Ramadhan sewaktu kecil, aku mudik ke rumah Mbah, antara tempat mobil parkir dengan rumah Mbah, masih harus berjalan, melewati sungai, yang sepaha jika ku lewati. Jika banjir, kami menunggu surut untuk menyebrang sungai. Rumah Mbah menanjak untuk mencapainya.

Aku sudah lemas ketika sampai siang hari, aku mandi dan tiduran di dipan, rasa haus terbayar, ketika air kelapa muda segar mengaliri dahagaku.


Doa

Semoga Ramadhan tahun ini, ibadah amalan-amalan diterima Allah, senantiasa tercurah Ridho-Nya. Diberikan kekuatan menjalani ibadah, sehat selalu Good Reader, aamiin ya rabbal'alaamiin 🤲

Comments

Popular Posts