Ramai Ramadhan
Puasa Ramadhan tahun ini, tambah ramai, karena bapak dan ibuku di rumahku.
Kami tinggal di kota yang berbeda. Barat dan Utara.
Dan saat ini keduanya bersamaku.
Kondisi kesehatan bapak dan ibu di usia tuanya kurang sehat.
Aku tetap bersyukur masih bisa membersamai kedua orangtuaku di hari tuanya.
Jauh atau dekat doa senantiasa dipanjatkan untuk kedua orangtua.
Doa untuk keduanya, semoga Allah memberikan yang terbaik untuk orangtuaku. Semoga kami berkumpul kembali di surga Allah kelak, bertetangga dengan Rasulullah shalallahu wa alaihi wasallam, aamiin ya rabbal'alaamiin.
Keramaian di rumah, membuat kami senantiasa bersyukur dan keadaan Orangtua kami yang sakit meningkatkan doa kami untuk mereka.
Kami sadar umur kami terus bertambah, jatah kami di dunia pun berkurang. Kebersamaan ini kami lalui dengan doa dan sujud syukur kami. Karena kami paham kebersamaan ini pun tak akan selamanya.
Ramai Ramadhan juga diperbanyak dengan dzikir dan doa untuk diri, keluarga dan orangtua.
Usia anak beranjak tua, Orangtua si anak bertambah tua.
Teringat Allah SWT berfirman:
أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا۟ فَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍ
"Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun." (QS Fatir: 37)
Imam Nawawi berpendapat, “Dinukilkan dari para warga Madinah, jika salah satu dari mereka sudah mencapai usia 40 tahun, maka itulah saatnya untuk meningkatkan dirinya dalam beribadah kepada Allah SWT.”
"Usia 40 tahun sangat istimewa karena dalam Alquran para Nabi mendapat hikmah kenabiannya pada usia 40 tahun."
Sehat, sakit, usia beranjak tua, mengingat kematian dengan cara senantiasa memperbaiki kualitas ibadah diri, memperbanyak taubat, juga mendekat kepada Allah (Taqarrub illalah)
"Dan, sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Allah)." (QS al-Alaq [96] : 19).
Allah berfirman pada hadis Qudsi, ''Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati- Ku satu jengkal, Aku akan mendekatinya satu hasta.'' (HR Bukhari dan Muslim).
Umur di tangan Allah, sejatinya semakin berumur, semakin mendekat kepada Allah. Melalui hari dengan doa dan rasa syukur agar diberikan umur yang barokah nyaman beribadah, amalan yang diterima dan diridhoi Allah.
Berikut doa-doa untuk orangtua
1. Doa untuk Orangtua yang Sedang Sakit
Semua anak ingin orangtuanya sehat, doanya juga ingin sehat, akan tetapi sehat dan sakit merupakan anugerah Allah, yang sudah seharusnya disyukuri. Ikhtiar dijalankan doa dipanjatkan. Agar sakit menjadi penggugur dosa.
Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya,” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Doa untuk Orangtua dan Saudaranya
Allahummaghfirlii, waliwaalidayya, war hamhumma, kamaa robbayaanii shagiiroo. Walijami’il muslimina, walmuslimaati, walmu’miniina, wal mu’minaati, al ahyaa’i minhum wal amwati.
Wataabi’ wabainanaa, wa bainahum bil khoiraati, robbighfir warham wa anta khoirur
roohimiina, walaa quwwata, illa biilaahi ‘aliyyil adzim.
“Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku atas seluruh dosa – dosaku dan seluruh dosa kedua orang tuaku dan kasihanilah keduanya itu sebagaimana beliau berdua mengasihiku ketika aku masih kecil.
Begitu juga kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat, semua orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, dan ikutkanlah diantara kami dan mereka dengan kebaikan – kebaikan-Mu.
Ya Allah berilah ampunan dan belas kasihanilah karena Engkaulah Tuhan yang lebih berbelas kasih dan tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan-Mu.”
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِنَّ أَبَرَّ البِرِّ أَنْ يَصِلَ الرَّجُلُ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ. رواه الترمذي.
Dari Ibnu Umar r.a. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Sungguh sebaik-baik kebaikan adalah seseorang yang (mau) menyambung tali silaturahim dengan sahabat bapaknya.” (HR. At-Tirmidzi)
Imam Nawawi mengatakan bahwa hadis ini menunjukkan tentang keutamaan menyambung tali silaturahim dengan teman dan sahabat orang tua, berbuat baik, dan memuliakan mereka.
Dengan demikian, meskipun orang tua kita telah meninggal dunia, maka kita dianjurkan untuk tetap menyambung tali silaturahim dengan teman-temannya atau sahabat-sahabatnya. Saling mengunjungi, berkirim kabar, dan saling tolong-menolong dalam kebaikan.
5. Doa Memohon Ampunan untuk Diri dan Orangtua
Memohon ampunan kepada Allah untuk diri dan Orangtua.
Jika Orangtua masih hidup, meminta doa kebaikan untuk kita dan keluarga kepada mereka. Karena doa orangtua dikabulkan Allah.
Rasulullah SAW bersabda:
ثلاثُ دعواتٍ مستجاباتٌ لا شَكَّ فيهِنَّ ؛ دَعوةُ المظلومِ ، ودعوةُ المسافرِ ، ودعوةُ الوالدِ على ولدِهِ
"Tiga doa yang pasti dikabulkan tanpa diragukan lagi: Doa orang yang dizalimi, doa orang yang berpergian dan doa orangtua terhadap anaknya."
Comments
Post a Comment