Tempat-Tempat Bersejarah di Mekkah yang Wajib Kamu Kunjungi



Ada yang sudah dan belum aku kunjungi di Mekkah, karena memang mengikuti guide umroh, jadi sepaket.

Masjid Al-Haram

credit: news detik.com

Masjid Al-Haram juga memiliki fakta-faktanya tersendiri yang perlu dikenal lebih dalam. Tokoh pemuda NU, Zuhairi Misrawi, dalam buku Makkah menjabarkan bahwa Masjid Al-Haram adalah masjid yang meliputi Ka’bah dan bangunan sekitarnya. Termasuk tempat thawaf dan halaman yang digunakan untuk menunaikan shalat, merupakan bagian dari Masjid Al-Haram.

Masjid Al-Haram juga dikenal dalam sejarah Islam sebagai masjid yang pertama kali dibangun di muka bumi. Utamanya jika merujuk pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Dzar. Sedangkan masjid kedua yang dibangun di muka bumi adalah Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, Palestina. Jarak pembangunan masjid pertama dengan masjid kedua yakni sekitar 40 tahun.

Masjin Jin

credit: republika.co.id

Tempat beberapa jin menyatakan keislaman dan turunnya surah Jin, sekitar satu kilometer dari Masjid al-Haram. Ini tempat yang belum ku kunjungi.

Dinamakan Masjid Jin karena di sanalah dahulu Nabi Muhammad SAW menulis surat ke Ibnu Mas'ud ketika menerima rombongan jin yang ingin mambaiat Nabi, setelah sebelumnya mereka pernah bertemu dengan Nabi di Nakhlah dalam perjalanan pulang dari Thaif pada tahun ke-10 kenabian. 

Ketika itu, setelah Rasulullah membacakan ayat suci Alquran kepada paran jin, mereka pun mengimani Allah dan kerasulan Muhammad SAW. 

Umat Muslim juga mengenalnya dengan nama Masjid al-Haras. Ukuran bangunannya sedang saja, tidak terlalu besar. Tapi bentuknya cukup indah, berarsitektur modern, serta dilengkapi sebuah menara yang tidak terlalu tinggi. 


Pemakaman Ma'la

credit: nu.or.id

Pemakaman umum sejak zaman Nabi SAW. Ini belum aku kunjungi.

KH Maimun Zubair atau Mbah Moen meninggal di Mekah saat menjelang prosesi puncak ibadah haji. Jenazahnya akan disalatkan di Masjidil Haram dan dimakamkan di Al-Ma'la yang bersejarah.

Dalam buku 'Ensiklopedia Fiqih Haji dan Umrah' karya Gus Arifin, Al Ma'la dikenal sebagai salah satu kompleks pemakaman bersejarah, karena keluarga Nabi Muhammad SAW disemayamkan di sini. 

Al-Ma'la terbentang di dataran tinggi bukit Jabal As-Sayyidah, perkampungan Al-Hujun, yang letaknya tidak jauh dari Masjidil Haram. Kira-kira jaraknya hanya sekitar 1,1 km arah utara dari Masjidil Haram.
Masih merujuk pada buku 'Ensiklopedia Fiqih Haji dan Umrah' karya Gus Arifin, beberapa anggota keluarga Nabi dimakamkan di Al-Ma'la. Adapun mereka adalah istri pertama Nabi Siti Khadijah, paman Nabi Abu Thalib, dan kakek Nabi Abdul Muthalib. Pemakaman ini juga dikenal sebagai makam leluhur Nabi, yakni keluarga besar Bani Hasyim.

Penjelasan buku tersebut diperkuat oleh Howard Kramer dalam laman The Complete Pilgrim. Dia menjelaskan bahwa Siti Khadijah, Abu Thalib, dan Abdul Muthalib dimakamkan di Al-Ma'la. Hal ini dikarenakan pada saat itu Al-Ma'la memang menjadi tempat pemakaman pilihan masyarakat Mekah.

Howard menjelaskan, bentuk makam Al-Ma'la tidak terlalu besar, bahkan lebih kecil dari makam yang ada di Madinah. Dulunya, Al Ma'la dipenuhi dengan marmer yang indah dan batu putih, dan tempat-tempat suci yang menandai makam Khadijah, Abu Talib, dan lainnya.

"Sekarang tanda-tanda itu sudah tidak ada. Dinding batu putih panjang membatasi situs itu, yang dipenuhi dengan barisan batu kecil yang rapi, mencatat lokasi di mana orang mati dikuburkan, tetapi tanpa identifikasi," tulis Howard.

Dulu, di pemakaman ini ada kubah besar yang menaungi makam Siti Khadijah. Para peziarah jadi lebih mudah menemukan pemakaman ini. Tetapi oleh pemerintah Arab Saudi, kubah itu diratakan agar tak dikeramatkan oleh peziarah.

Gua Hira (Jabal Nur)

credit: republika.co.id

Saat menunaikan ibadah umrah atau haji, umat Islam yang datang ke Mekkah juga bisa mengedukasi diri dengan berziarah ke Jabal Nur.

Jabal Nur merupakan gunung yang membentang di kawasan Hejazi, Mekkah. Gunung ini mendapat sebutan Gunung Cahaya.

Salah satu area bersejarah di Jabal Nur ialah Gua Hira, yang menjadi tempat persinggahan Nabi Muhammad SAW saat menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril berupa lima ayat surat Al-Alaq.

credit: antaranews.com

Demi mencapai puncak Jabal Nur memang diperlukan perjuangan yang relatif berat karena medan yang terjal dan menanjak.

Meskipun telah dibangun anak tangga namun tetap diperlukan fisik yang prima untuk bisa sampai di puncaknya.

Setidaknya perlu waktu hampir dua jam dari kaki Jabal Nur hingga bisa sampai ke puncaknya.


Gua Tsur

credit: suaramuslim.net

Tempat persembunyian Nabi SAW dan Abu Bakar. Letaknya sekitar tujuh kilometer dari Masjid al-Haram.

Gua Tsur adalah sebuah gua yang terletak sekitar tujuh kilometer dari Makkah ke arah Thaif. Gua Tsur berada di salah satu puncak Jabal Tsur, sebuah gunung yang yang cukup tinggi, terjal dan berbatuan.

Struktur dan bentuk gunung ini menyulitkan para peziarah untuk mendaki sampai ke Gua Tsur. Bahkan, upaya pendakian gunung tersebut sering mendatangkan bahaya dan korban jiwa.

Gua ini mempunyai dua pintu masuk yang terletak di bagian depan dan bagian belakangnya. Sepintas kilas, bentuk gua ini menyerupai bentuk kuali.

Dalam Ensiklopedi Haji dan Umrah karya Drs Ikhwan M.Ag dan Drs Abdul Halim M.Ag disebutkan, sejarah Gua Tsur sangat erat kaitannya dengan sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.

“Di dalam Gua Tsur inilah Nabi Muhammad SAW beserta Abu Bakar bersembunyi dan beristirahat selama tiga hari dalam perjalanan hijrah tersebut.”

Jabal Rahmah

Credit: liputan6.com

Tempat pertama Nabi Adan dan Hawa bertemu kembali di Jabal Rahmah. Sebelumnya, mereka terpisah ratusan tahun lamanya sejak diturunkan dari surga ke bumi.

Kenangan Jabal Rahmah Umroh 2018

Jabal Rahmah juga memiliki nilai sejarah penting. Sebab, di sinilah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu terakhir. Yakni, pada saat beliau menunaikan Haji Wada, atau ibadah haji terakhir.

Wahyu itu adalah surah al-Maidah ayat 3, yang artinya, "Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Ji’ranah

credit: kabbarmakkah.com

Adalah sebuah desa yang berjarak sekitar 26 km dari Kota Makkah. Nama ini pada mulanya adalah sebuah nama yang diberikan kepada seorang wanita yang mengabdikan dirinya menjaga dan membersihkan sebuah masjid yang terdapat di desa tersebut.

Ulama Mazhab Syafi’i berpendapat, Ji’ranah merupakan salah satu tempat yang ditentukan untuk melakukan ibadah miqat [miqat makani), khususnya bagi penduduk Kota Makkah.

Tempat ini berada di perbatasan tanah geografis (wilayah) kota Makkah dan berjarak lebih kurang 26 km di sebelah selatan kota Makkah. 

Rasulullah SAW sendiri memulai Ihram-nya dari tempat tersebut. (HR. al-Bukhari dan Muslim). 

Oleh karena itu, ketika memasuki kampung Ji’ranah, setiap jamaah haji atau umrah harus memakai pakaian “ ihram ” (baju suci) dan berniat melaksanakan ibadah haji atau umrah.

Berbeda dengan ulama Mazhab Syafi’i, ulama Mazhab Hanafi berpendapat, khusus penduduk kota Makkah, sebaiknya ihram dimulai/ dilaksanakan di Tan’im, juga salah satu daerah yang berada di luar kota Makkah yang jaraknya lebih kurang 5 km dari Makkah. 

Dalilnya, karena Rasulullah SAW memerintahkan Abdurrahman bin Abi Bakar untuk ber-ihram dari Masjid ‘Aisyah di Tan’im (HR al-Bukhari dan Muslim). Jika dari Tan’im tidak bisa, menurut mereka, boleh dilakukan dari Ji’ranah.

Kemudian jika tidak bisa juga boleh dari Hudaibiyah, yaitu sebuah desa di sebelah Utara kota Makkah yang sekarang diberi nama dengan asy-Syumaisyiyah. Jarak asy-Syumaisyiyah dari kota Makkah adalah 23 km. 

Menurut ulama Mazhab Maliki, seseorang yang melaksanakan ibadah haji atau umrah boleh menggunakan miqat Ji 'ranah atau Tanim.

Dari segi fadhilah, berarti Ji’ranah tidak berbeda dengan tempat-tempat miqat lainnya, seperti Bier ‘Ali (Zul Hulaifah), Tanim, Hudaibiyah (asy- Syumaisyiyah), Rabigh, al-Juhfah, Yalamlam, Qarnu al-Munazil, dan Zatu lrq. Justru dalam satu riwayat disebutkan, bahwa Ji’ranah memiliki derajat yang lebih tinggi dibanding dengan tempat-tempat miqat lainnya.

Di kampung Ji’ranah ini bisa ditemukan beberapa tempat wisata atau perziarahan. Salah satunya adalah sebuah masjid dan sebuah sumur yang dikenal dengan Bir Thaflah.

Menurut sejarah, sumur (Bir Thaflah) ini dahulunya terjadi sebagai salah satu mukjizat Rasulullah SAW dikala beliau bersama para pejuang Islam lainnya berhenti untuk membagi- bagi harta ghanimah sebagal hasil dari kemenangan mereka pada Perang Hunain yang baru saja mereka menangkan.

Namun karena persediaan air mereka habis, sementara Nabi dan para sahabat lainnya dalam kondisi sangat kehausan, dan di sekitarnya tidak ditemukan air. Nabi Muhammad SAW memukulkan tongkatnya. 

Berkat kekuasaan Allah SWT, dengan serta merta terpancarlah air yang sangat banyak sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. 

Ajaibnya, sampai sekarang air sumur tersebut tidak pernah kering dan sering dipercaya oleh sebagian orang, bahwa airnya bisa dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit.

Tan'im


Tempat batas Tanah Haram, juga tempat miqat, jaraknya sekitar lima kilometer dari Masjid al-Haram.

Masjid Tan'im merupakan lokasi Aisyah melakukan miqat ketika umroh. Karena itu, masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Aisyah. 

Masjid ini berada di pinggir jalan menuju Madinah, berjarak sekitar 7,5 kilometer Masjidil Haram. Masjid Tan'im merupakan lokasi miqat terdekat bagi warga Makkah dan jamaah yang hendak melakukan umrah. Karena itu, masjid ini tidak pernah sepi jamaah. Rombongan jamaah dari berbagai negara silih berganti berdatangan di masjid ini.

Masjid ini memiliki fasilitas yang lengkap untuk jamaah yang hendak berihram. Ada kamar mandi bagi mereka yang ingin mandi atau berganti ihram. Ada tempat wudhu yang dilengkapi dengan tempat duduk. Tidak punya kain ihram juga bukan halangan.

Ada toko-toko yang menjual keperluan ihram di masjid ini seperti kain ihrom, ikat pinggang . Jamaah juga dengan mudah menemukan air zam zam di depan masjid. Soal kebersihan, masjid ini cukup bersih. Masjid juga dilengkapi pendingin udara dan permadani yang empuk.

Credit: Ihram.co.id

Masjid Tan'im mempunyai dua menara setinggi 50 meter. Masjid Tan'im memiliki area yang ditumbuhi rerumputan dan taman. Dikutip dari buku Sejarah Mekkah yang ditulis oleh DR Muhammad Ilyas Abdul Ghani, tempat ini memiliki sejarah tersendiri.

Tan'im adalah nama sebuah desa. Adapun Masjid Aisyah ditetapkan namanya oleh baginda Nabi Muhammad SAW sendiri sebagai salah satu mikat ibadah haji atau umrah. Nama Aisyah merujuk pada nama salah seorang istri Rasul SAW. Alasannya, mikat ini pernah dipergunakan Aisyah RA.

Dalam sebuah hadits, diriwayatkan bahwa ketika baru selesai menunaikan haji perpisahan (hijjatul wada) bersama Nabi SAW, Ummul Mukminin Aisyah RA melanjutkan ibadah umrah. Untuk memulai ihram umrah itulah, Nabi SAW menyuruh Aisyah berangkat ke Tan'im dan memulai ihramnya dari lokasi tersebut.

Peristiwa itu terjadi pada tahun kesembilan Hijriyah. Lantas, masjid yang menjadi tempat mikat Aisyah lantas dinamakan Masjid Aisyah.


Masjid Al-Khaif


Tempat Rasul SAW berkemah bersama sahabatnya saat melaksanakan haji wada, terletak di Mina.

Masjid Al-Khaif merupakan salah satu masjid yang bangunan fisiknya dibangun di zaman Nabi Muhammad SAW. Tapi dalam sejumlah riwayat, terdapat 70 Nabi yang pernah Salat di Masjid itu.

Dalam riwayat lain menyebutkan terdapat 700 nabi, sementara ada juga perawi lain yang menyebutkan 1.000 nabi pernah Salat di sana.

Masjid ini juga memiliki nama lain masjid Al-Muaisyumah, yang diambil dari nama pohon, yakni pohon Al-Muaisyumah yang terdapat di masjid tersebut.

Masjid Al Khaif adalah satu diantara masjid yang tak lepas dari peradaban Islam di Tanah Suci selain Masjid Nabawi di Madinah dan Masjidil Haram di Mekkah.

Masjid yang berlokasi di Mina, Mekkah itu berdiri di kaki bukit sebelah selatan Mina.

Nama masjid ini mengacu pada kata 'khayf' yang berarti kaki gunung, tanah di antara dua gunung atau tanah yang lebih tinggi.

Hal ini karena Masjid Al-Khaif berlokasi di kaki Gunung Safa’ih atau Sabih di Mina, tak jauh dari lokasi melontar Jumrah Ula.

Tak hanya itu, Masjid Al Khaif juga punya arti penting di kehidupan Nabi Muhammad. Nabi terkahir umat Islam itu pernah salat dan menyampaikan khotbahnya yang terkenal, yakni khotbah 'Hajjatul Wada’.

Mengutip Arabnews, Masjid Al Khaif dapat menampung sekitar 100 ribu jamaah untuk melakukan shalat lima waktu. Secara arsitektur, masjid ini dibangun dengan 403 tiang.

Di dekat masjid terdapat penginapan yang ditujukan untuk tamu besar Kementerian Keislaman Arab Saudi karena masjid ini memang terletak di dekat kantor administrasi Kementerian Keislaman Arab Saudi.

Masjid tersebut terkenal dengan sebutan masjid 30 hari, hal itu karena masjid ini hanya dibuka selama 30 hari per tahunnya selama musim haji.


Masjid al-Rayah

credit: umroh.com

Tempat Nabi SAW mengibarkan bendera saat penaklukan Makkah, sekitar 300 meter dari Masjid al-Haram. (Lihat DR Muhammad Ilyas Abdul Ghani; Sejarah Kota Mekkah).

Masjid ini letaknya di sebelah atas Masjidil Haram, tepatnya di kawasan Judriyah. Lebih detail di tanjakan al Mudda’a ke arah al Ma’la. Antara masjid dan rumah-rumah penduduk terdapat gang sempit yang menuju ke arah jalan raya.


Masjid Namirah


Masjid ini berada di Arafah dan wadi Uranah. Di masjid ini atau di mana pun di Arafah dianjurkan kepada jemaah haji melaksanakan salat Dzuhur dan Ashar jama dan qahar dua rakaat-dua rakaat dengan satu azan dan dua kali iqamah, sesuai dengan yang dilakukan Rasulullah SAW saat melaksanakan haji wada dan berwukuf di Arafah.


Masjid ini terletak di Mina, sekitar 7 km dari Mekah, berjarak kurang lebih 300 meter dari lokasi jumrah Aqabah. Masjid ini memiliki nilai penting dalam sejarah perkembangan Islam. Di tempat ini Rasulullah SAW menerima bai’at 12 orang.


Masjid Asy Syajarah

Mengacu pada namanya, masjid ini berarti Masjid Pohon. Ya, nama tersebut memang dinisbatkan kepada sebuah pohon yang letaknya berdekatan dengan Masjid Jin, kurang lebih 3 kilometer dari Masjidil Haram. Diriwayatkan, di tempat tersebut Nabi Muhammad SAW pernah memanggil pohon untuk ditanya tentang sesuatu.

Pohon itu lalu datang memenuhi panggilan tersebut. Pohon itu mendekat ke Rasulullah lengkap dengan batang dan akarnya seperti tercabut dari tanah, lalu berhenti di hadapan Nabi SAW. Setelah selesai urusan Nabi SAW, pohon itu diperintahkan untuk kembali ke tempatnya semula.

Masjid Al Bai'at

credit: kabarmakkah.com

Masjid ini terletak di Mina, masjid tanpa atap, sekitar 7 km dari Mekah, berjarak kurang lebih 300 meter dari lokasi jumrah Aqabah. Masjid ini memiliki nilai penting dalam sejarah perkembangan Islam. Di tempat ini Rasulullah SAW menerima bai’at 12 orang laki-laki dari kabilah Aus dan Khazraj yang datang dari Madinah.


Mereka bertemu dengan Rasulullah di Aqabah dan menggelar bai’at untuk beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, tidak mempersekutukan-Nya, menaati perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Bai’at ini dinamakan Bai’at Aqabah pertama di tahun 12 Hijriah.


Itulah beberapa masjid terkenal yang terletak di Kota Mekkah dan sekitarnya. Kalo kamu melaksanakan haji atau umroh lagi dan ada salah satu dari masjid tersebut yang belum pernah kamu kunjungi, jangan lupa mampir kesana ya guys!

Semoga bisa berkunjung lagi untuk yang sudah, dan yang belum disegerakan. Aamiin.

Referensi:

https://ihram.co.id/berita/prv2zg313/tempattempat-bersejarah-di-makkah

https://news.detik.com/berita/d-4654301/mengenal-al-mala-yang-bersejarah-tempat-peristirahatan-terakhir-mbah-moen

https://ihram.co.id/berita/prv2zg313/tempattempat-bersejarah-di-makkah

https://www.republika.co.id/berita//q7vt9k430/mengenal-masjid-aisyah-di-tanim

https://kumparan.com/berita_viral/inilah-masjid-al-khaif-mina-yang-pernah-jadi-tempat-salat-70-nabi-1wWO2MpFzNW

https://www.republika.co.id/berita/qtgazx313/faktafakta-seputar-masjid-alharam-makkah

https://ihram.republika.co.id/berita/q8rli0430/gua-tsur-dan-kisah-hirahnya-nabi-muhammad

https://www.republika.co.id/berita/q957x8458/jabal-rahmah-bukit-perjumpaan-kembali-adam-dan-hawa

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190827141514-269-425010/jabal-nur-gunung-cahaya-tempat-nabi-muhammad-merenung.


Comments

Popular Posts