Banjir 2022


Pagi

Setelah Subuh, suami pamit memantau rumah kakaknya yang melalui pesan singkat rumahnya mulai dimasuki air.

Air yang datang dari sungai tak jauh dari belakang rumahnya.

Rumahnya sudah ditinggikan, akan tetapi tetap air sungai berwana coklat itu masuk ke rumah, dengan ketinggian semata kaki.


Hujan selama 5 jam dengan intensitas yang tinggi alias deras sekali membuat air sungai melimpah, beberapa tanggul di sungai jebol tak kuat menahan air yang sudah terkumpul.


Status

Status WhatsApp pagi itu ramai memposting banjir di daerahnya masing-masing.


Ada sekolah yang diliburkan karena banjir. Rumah sakit umum daerah di kota kami pun ada beberapa ruangan yang terkena banjir.


Kemacetan dimana-mana ketika jam sekolah dan kerja tiba. Ada yang berani menerjang banjir di titik yang terendam. Ada juga yang mencari jalan alternatif yang pilihannya memang tidak cukup banyak. Dan keterlambatan pun tak bisa dihindari. Mereka yang ijin pun ada, karena akses tak dapat dilewati, ada yang rumahnya terkena banjir, atau terlambat menunggu air surut di akses jalan yang terendam.


Kejadiannya pada tanggal 14 Juli 2022, karena aku hanya mendengar hujan deras sekejap kemudian kembali terlelap. Suami ku yang bilang padaku kalau hujannya deras dan lama.


Siklus hujan sekitar 7-8 tahunan, menyebabkan banjir di kota ini.


Hari-hari sebelumnya dari dinas terkait sudah melakukan pembersihan sungai, mengeruk dasar sungai.


Berita

Dilansir dari situs patikita.id, desa yang terdampak banjir di Pati. Ke-22 desa itu antara lain Desa Bulumanis Kidul, Tanjungrejo, Kajen, dan Desa Cebolek di Kecamatan Magoyoso.


Kemudian Desa Karangwage di Kecamatan Trangkil, Desa Margorejo, Tawangharjo, Jontro, Ngurensiti, dan Ngurenrejo di Kecamatan Wedarijaksa. Selanjutnya Desa Sidokerto, Getakan, Sidoharjo, Ngipik, Kalidoro, Dengkek, Sugiharjo, Widorokandang, Semampir, Mulyoharjo, dan Sinoman di Kecamatan Pati.


Di situs tersebut menyebutkan laporan dari Koordinator Tagana (Taruna Siaga Bencana) Pati, Mutadi, Kamis. Banjir yang terjadi akibat hujan lebat di sekitar Gunung Muria bagian timur pada Rabu [13/7/2022) pukul 21.00 WIB sampai dengan Kamis [14/7/2022] pukul 01.30 WIB dengan intensitas hujan sangat lebat. 


Di berita yang berbeda di situs masih sama yaitu patikita.id, Kepala BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Presetya, mengatakan berdasarkan data sementara, lokasi paling terdampak banjir adalah wilayah Kota Pati. Salah satu wilayah terparah adalah di Desa Kalidoro dengan ketinggian air sekitar 50 sentimeter (cm).


Selain Desa Kalidoro, wilayah yang terdampak banjir parah di Pati ada di wilayah Sidokerto, Mustokoharjo, Mulyoharjo, Ndengkek, dan Widorokandang.


Jejak Banjir

Banjir meninggalkan lumpur. Dikutip dari kompas.com, BPBD Pati juga mencatat rumah warga yang mengalami rusak berat hingga ringan ada 42 unit.


Di desa Bulumanis Kidul (Margoyoso) tercatat ada 17 rumah rusak akibat banji. Dalam hal ini sebanyak enam rumah rusak parah dan 11 rumah rusak ringan.


Sedangkan di Kelurahan Parengan ada 11 rumah warga mengalami rusak berat. Lalu di Desa Tunjungrejo terdapat delapan rumah rusak berat, dua rumah rusak sedang dan empat rumah rusak ringan..

Dari hasil asesmen, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pati menemukan ada satu titik tanggul sungai yang jebol dengan panjang kurang lebih 25 meter di Desa Bulumanis Kidul yang mengakibatkan enam rumah hanyut dan 11 rumah rusak ringan.


Sedangkan banjir di Desa Tunjungrejo juga disebabkan tanggul Sungai Sat jebol sehingga mengakibatkan tujuh rumah warga lenyap tersapu banjir bandang. Sedangkan tujuh rumah lainnya mengalami rusak berat.


Selain itu, Rumah Sakit Umum Soewondo Pati juga tergenang air hingga masuk beberapa ruang dan sempat mengganggu pelayanan kesehatan. Termasuk Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) juga tergenang.


Sementara itu, warga yang mengungsi ada 55 jiwa dari 14 keluarga di Desa Bulumanis. Sebelumnya ada 425 warga Kelurahan Kalidoro yang mengungsi di Masjid Kalidoro, namun saat ini telah kembali ke rumah masing-masing.


Gotong Royong

Jumat (15/7/2022), dikutip dari situs yang sama, kompas.com, tim gabungan bersama masyarakat terus bergotong-royong membersihkan pemukiman maupun jalan dari material puing sampah dan lumpur yang terbawa banjir bandang.


Ada rumah sakit yang memberikan bantuan pelayanan kesehatan, semua bahu-membahu. Yang tidak bisa hadir langsung ke lokasi bisa menitipkan donasinya ke lembaga yang terpercaya sesuai hukum.


Saat Ini

Hingga saat ini, Senin (16/7/2022) masih membersihkan lumpur, dan hujan pun masih turun sehingga masih membawa lumpur yang hampir kering di jalan.


Alhamdulillah, tak ada korban jiwa, membawa kerugian yang lain.


Semoga Allah melindungi. 


"Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi, yang menciptakan (semua mahluk) dan menyempurnakannya, yang memberi takdir kemudian mengarahkan(nya)" (QS. Al-A’la 1-3).


Rencana Allah yang Terbaik

Untuk bisa menjalani kehidupan yang aman dan tentram, umat Muslim harus meyakini bahwa rencana Allah yang terbaik. Ia harus mengimani setiap ketetapan yang diberikan kepadanya, tanpa ada rasa ragu sedikit pun.


Quran al-Baqarah ayat 216:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” 



Comments

Popular Posts