Mengenal Highly Sensitive Person (HSP), Bawa Perasaan (Bawa Perasaan) dalam Psikologi


Dear  Anakku, Anugerah, Sayangku,


Ilmu baru, ku dapat dalam mendidik mu. Sifat dan karaktermu yang berbeda dari kakak-kakakmu, menjadi tambahan pengetahuan dan pengalaman hidup baik parenting maupun pembelajaran serta pengalaman hidup ibu.


Lahir dari rahim yang sama, tak membuat karakter anak sama. Masing-masing memiliki kekhasan. Allah Subhana wa ta ala menciptakan manusia dengan ciri dan keunikan tersendiri.


Anugerah,anakku, kamu perhatian, ceria, talk aktive, daya imajinasi mu menarik, ekspresif.


Jika aku berangkat keluar rumah dan pamit, kamu mengantarku sampai ke pintu, bilang, sayang padaku, mencium ku titip jajan kesukaannya.


Ketika aku pulang, kamu menyambutku senang, "ibu pulang!" dengan senyum manis dan memelukku.


Kamu perhatian jika ibu menangis dalam doa setelah sholat, kamu mendekatiku, dan bertanya, "Ibu kok menangis?"


Kamu selalu bersemangat ke sekolah dan bermain dengan teman-teman di sekolah. Kamu juga dikenal dengan beberapa anak-anak di kelas lain.


Kamu menangis dan kesal jika tidak diajak main dengan teman-temanmu. Apa yang ada di pikiranmu, kamu katakan dengan lugas. "Kenapa teman-teman ga mau main sama aku?", "Aku mau pindah sekolah, mau teman baru."


Kamu baper.


Kamu ingin mengatur temanmu, ingin teman-temanmu mengikuti permainanmu dengan caramu, semoga kelak kamu menjadi pemimpin yang baik dan adil, anakku. Kamu ingin teman-teman sekelas bermain bersama.


Anakku, sifat mu yang perfeksionis, jika tidak bisa melipat rapi mukenah, ekspresi lebih kamu keluarkan. Kesal.


Anakku, kamu mengerjakan karya seni pun harus rapi, jika berantakan dan tidak bisa kau kerjakan, kesal.


Anakku mari kita belajar dan berproses bersama, mengekspresikan dengan baik perasaanmu dan merespon orang lain dengan baik. 


Mengutip dari www.yoingontop.com, istilah untuk bawa perasaan (baper) dalam psikologi sendiri ada sebutan Highly Sensitive Person (HSP) yang dikemukakan oleh Dr. Elaine Aron: The Highly Sensitive Person (1997) yaitu studi tentang sensory-processing sensitivity


Dalam buku tersebut HSP didefinisikan sebagai orang yang memiliki kesadaran terhadap hal-hal kecil di sekelilingnya dan lebih mudah merasa kewalahan ketika berada di lingkungan yang sangat menstimulasi inderanya.


Dikatakan juga dalam laman itu, cara menghadapi orang HSP yaitu:

  1. Harus lebih menjaga respon diri saat diri mendengarkan cerita orang HSP, tingkatkan kemampuan untuk merespon daripada bereaksi. Reaksi dikendalikan oleh emosi, sedangkan respon oleh logika

  2. Harus memilah-milah dalam berbicara

  3. Meningkatkan empati terhadap orang lain

  4. Mengetahui batasan dalam pembicaraan yang tidak membuat orang tersinggung 

  5. Membuat suasana lebih santai


Ciri-Ciri Orang HSP:

  1. Mudah tersinggung

  2. Mudah tersentuh akan suatu hal

  3. Lebih emosional

  4. Lebih suka sendiri namun saat bekerja dalam tim tetap bisa

  5. Sensitif dalam merasakan rasa sakit

  6. Dalam keadaan tertentu mungkin orang HSP akan menyadari akan perilakunya dan mungkin juga orang lain dapat melihat perilaku tersebut, namun jangan mudah mengasumsikan. Dalam kasus tertentu mungkin dibutuhkan konsultasi dengan ahli

Comments

Popular Posts