Dua Hari, Satu Malam


Hari itu, aku berangkat dari rumah, jam 06.40 WIB, setelah membersamai 2 anakku mempersiapkan keperluan sekolah dan anak-anak berangkat sekolah.


Sampai di pool travel kira-kira jam 07.09. Pool dekat rumahku. Aku mengira tinggal diriku saja yang terakhir datang karena terlambat. Ternyata masih menunggu 1 orang yang terlambat.



Perjalanan

Sekitar jam 07.15, travel berangkat, travel ini travel langgananku akhir-akhir ini. Karena nyaman dan tepat waktu serta pelayanannya baik sekali.


Perjalanan diisi dengan tidur sambil mendengarkan murotal atau mendengarkan Al-Quran. 


Sedikit guncangan membangunkan ku dan aku masih bisa melanjutkan tidur ku.


Saat ini jalan antar kota yang ku lalui sedang dilakukan pengerjaan, terkadang macet tak dapat dihindari walaupun menggunakan jalur alternatif. 


Karena travel ini tingkat tinggi mobilitasnya dan memang mau tak mau hari melewati rute ini. Akan tetapi, travel ini menggunakan jalur alternatif agar tidak terlalu lama menghadapi kemacetan hidup eh di jalan.


Hari itu, ada 7-8 penumpang termasuk diriku. Peminatnya banyak dan selalu ramai.


Aku turun di pool dan mencari tempat nyaman untuk membuka gawai ku. Malam sebelumnya aku dipesankan penginapan oleh ayang beib melalui aplikasi Traveloka. Aku memastikan kembali lokasi dan memesan transportasi online.


Penginapan

20 menit kemudian, aku sampai di lokasi penginapan. Aku memilih OYO. Terjangkau oleh kantong, ada AC, televisi lumayan besar, kamar mandi dengan air panas yang mudah digunakan, langsung panas tanpa menunggu, berfungsi dengan baik. Kanan-kiri banyak tempat makan karena lokasinya dekat berbagai kos-kosan dan kampus.


Aku extend dan check-in lebih awal. Setelah meletakkan tas, ke kamar mandi, merebahkan diri sebentar, cari makan, aku melanjutkan perjalanan ke rumah sakit untuk kontrol.


Kontrol

Jam 11.45, transportasi online ku sudah di depan gerbang. Penginapan ku di depan jalan, akses mudah. Jam 12.15 aku tiba di rumah sakit, dokter ku sudah datang, ternyata aku sudah dipanggil. Tak berapa lama, aku masuk ke ruang dokter. Dokter mengatakan kalau respon tubuh ku dari hasil terapi hasilnya baik, Alhamdulillah. 


Aku mendapatkan resep obat untuk mengembalikan kondisi tubuh, seperti rambut rontok, berat badan naik, dan gampang ngantuk. Pantas saja aku gampang ngantuk. Sedangkan untuk siklus menstruasi ku tidak mengalami gangguan, Alhamdulillah lancar.


Antrian

Antri obat memakan waktu cukup lama, sayang tempat duduk untuk menunggu, panas siang itu. Akhirnya tubuh lebih cepat lelah dan aku ngantuk sekali, ga fokus hingga sampai lupa nomor berapa. 


Untuk mekanisme antrian, pasien mengambil nomor merah dan menunggu dipanggil sesuai nomor yang tertera. 


Ketika dipanggil nomor merah diberikan dan ditumpuk sesuai nomor merah tadi, kali ini bersama resep obat ku dan buku obat diserahkan untuk dicarikan petugas apotik.


Nah, antri menunggu nama ku dipanggil, baru diberikan nomor pengambilan resep. Dan kembali antri untuk mengambil obat sesuai resep.


Di rawat jalan kelas sesuai bpjs ini memang lebih banyak pasiennya dibanding rawat jalan kelas yang lebih tinggi dan jika memutuskan. Di rawat jalan kelas yang lebih tinggi dari kelas BPJS harus menambah biaya sebesar Rp100.000. Jika ingin nyaman di kelas tinggi, dengan antrian yang lebih cepat dan tempat menunggu ber-AC, bisa memilih alternatif tadi.


Kenalan

Aku dapat kenalan baru, suster yang ramah dan sedang shift membantu dokter ku. Kami kenalan karena rumah di kota yang sama, kami bertukar nomor telepon. 


Support System

Setelah kemarin aku kontrol, hari berikutnya aku sekalian menghadiri kegiatan di kota yang sama. Terima kasih untuk support system ku yang membantuku sehingga aku bisa menjalani kegiatan demi kegiatan di kota ini.

Comments

Popular Posts