Hati dan Lisan

 


Aku berkesempatan untuk hadir di pengajian kabupaten. Dengan narasumber Hj. Lintal Muna, S Ag. Rabu, 7 September 2022.

Sumber foto: mitrapost.com

Hj.Lintal Muna, M.Ag,  Ketua FKKSS (Forum Komunikasi Kepala Sekolah SMP Swasta) Kabupaten Pati 2018, Ketua FKKG (Forum Kesetaraan dan Keadilan Gender) Kabupaten Pati,2018 dan mempunyai binaan pengajian di 20 tempat, termasuk di Lembaga Pemasyarakatan, di LI (Lorong Indah) tempat psk atau penjaja seks komersial, dan pendampingan di Rumah sakit.
Sumber: pwmjateng.com

Temanya hati dan Lisan

Hati
Sumber foto: muslim.or.id

Lukmanul Hakim (Surat Lukman), manusia biasa, seorang pembantu rumah tangga, tidak punya.

Beliau sangat dekat kepada Allah, selalu bersyukur kepada Allah, selalu mendapatkan hikmah dan diabadikan di surat Lukman. Mempunyai 1 orang istri dan 1 anak. 

Dulu kafir karena didikannya anak dan istrinya bisa jadi Islam.

Lukman ke pasar, diminta majikan utk membelikan daging yang enak, dan dibelikan
Hati dan lidah.

Kemudian Lukman diminta Dibelikan daging yang tidak enak. Dan dibelikan hati dan lidah.

Dengan hati dan lidah, manusia bisa senang dan sengsara. Hati dan lidah memegang peranan yang penting dalam kehidupan kita.

Di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Jika segumpal daging itu bagus maka tubuh akan bagus. Segumpal daging itu hati.

Hati seperti jenderal, seluruh tubuh itu pasukannya. Jika jenderal bagus maka akan tentara atau pasukannya bagus, jika jelek maka jelek.

Lidah itu sangat krusial, penting, bila lidah bisa kondisikan, kita Pagari. Berbicara dengan orang lain itu menyejukkan. 

Rasulullah bersabda," 
سلامة الإنسان في حفظ اللسان

Salamatul insan fi hifdzil lisan artinya secara umum adalah keselamatan manusia itu dalam dalam seseorang menjaga lidahnya.

Hati dan lidah sangat penting sekali. Hati dan lisan tertata dengan baik.

"Hati itu seperti cermin", Imam Al Ghazali.
Jika cermin sering kita lap maka akan cemerlang.

Hati ada tiga:
1. Qalbun mayit (hati yang mati)
Hati yang kafir, diajak sholat dan ngaji tidak mau. Membantah terus, karena hatinya sudah tertutup.

2. Qalbun Salim (hati yang selamat)
Hati lemah lembut, suka memaafkan, tidak suka marah, lapang dada, suka membantu.

3. Qalbun Marit (hati yang sakit)
Suka sombong karena kekayaan, kecantikan, ilmu yang tinggi. Suka adu domba. Suka pamer, Riya. Tidak punya rasa malu.

Apa yang menyebabkan hati itu menjadi sakit:
Sumber foto: umma.id

1. Kurang iman
Tidak pernah ngaji, tidak pernah mendengarkan siraman rohani, tidak pernah mengaji Al-Quran. Sehingga mudah tersulut.

2. Suka Mengeluh
Orang yang suka berkeluh kesah, akan mudah kena penyakit hati. Istri yang suka mengeluh, bisa kena penyakit hati.

Istri itu diibaratkan, perempuan itu tiang Negera, jika perempuan baik makan negara baik. ungkapan wanita tiang negara sebagai berikut

النساء عماد البلاد إذا صلحت صلح البلاد وإذا فسدت فسد البلاد

“Wanita adalah tiang negara, apabila wanita itu baik maka akan baiklah negara dan apabila wanita itu rusak, maka akan rusak pula negara.”

Perihal ungkapan ini telah disebutkan dalam buku Hadis-Hadis Bermasalah karya Ali Mustafa Yaqub Allahu Yarham.

QS. Al-Ma'arij 19-21

إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا () إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا () وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan (harta) ia amat kikir.” (Q.S. Al-Ma’arij: 19-21)

3. Kurang Bersyukur kepada Allah
Tidak merasa cukup dan kurang. Wajar manusia selalu kurang dan kurang.

Q.S Al-Baqarah: 172
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.

Tafsir Ringkas Kemenag RI
Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang sehat, aman dan tidak berlebihan, dari yang Kami berikan kepada kamu melalui usaha yang kamu lakukan dengan cara yang halal. Dan bersyukurlah kepada Allah dengan mengakui bahwa semua rezeki berasal dari Allah dan kamu harus memanfaatkannya sesuai ketentuan Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.

4. Selalu Berbuat Maksiat
Perbuatan jelek, suka bohong, suka bicara kotor, emosional dan egois tinggi.

Q.S Yusuf: 53
Dipakai akal dia akan berbuat baik, kalau dipakai nafsunya dia akan berbuat jahat.

53.
۞ وَمَآ اُبَرِّئُ نَفْسِيْۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Tafsir Ringkas Kemenag RI
Setelah peristiwa yang dialami Nabi Yusuf berlalu dan ia terbukti tidak bersalah, ia pun berkata, “Dan aku tidak menyatakan diriku bebas dari kesalahan apa pun, karena sesungguhnya salah satu jenis nafsu manusia itu adalah nafsu amarah, yang selalu mendorong manusia kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku sehingga tidak membawaku kepada kejahatan. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun atas segala dosa, Maha Penyayang bagi siapa saja yang Dia kehendaki.

"Dalam kondisi apapun, Allah melihat."
Maka ketika manusia mau berbuat maksiat tidak berani. Ada pertanggungjawaban ketika kita manusia mati.

Q.S. Al-Isra': 7
7. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.

5. Terlalu mengejar dunia
Semua sudah dihitung oleh Allah.
Penyakit hati yang tahu diri sendirinya. Jika manusia terlalu mengejar dunia, maka dengan saudaranya sendiri "mentolo'", tega.
Padahal dunia adalah permainan. Ketahuilah hidup di dunia hanya permainan.

6. Bangga dengan amalnya
Merasa punya ganjaran banyak. Membanggakan amal jariyah, amal Sholihah ya.

Ketika hati sakit ada obatnya, yaitu:
Yang bisa mengobati yaitu diri
1. Selalu ingat kepada Allah,
Dzikir, melakukan sholat, ibadah kepada Allah.
"Dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang."
اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. Q.S. Ar-Rad: 28

Jangan mudah tersulut, karena akan menyebabkan penyakit hati.

Comments

Popular Posts