Rejeki Bagian 2

Cerita Sebelumnya Rejeki

Kateter

Sabtu malam Ahad, kami bawa bapak ke IGD, kami meminta bantuan untuk dipasangkan kateter. Sebelumnya bapak ditawari pasang kateter bersedia. Agar tidak berdiri untuk BAK.


Setelah selesai pasang kateter, administrasi selesai, menunggu suami ambil mobil. Bapak minta diantar BAB.


Aku bilang di rumah mawon pak, kata bapak, gimana sudah gak nyaman.


Ku tawarkan untuk memasang underpad (alas ompol sekali pakai) bapak terlihat enggan. Kemudian bapak bilang, kalau hasil pasang kateternya sakit.


Aku lapor ke suster, karena administrasi sudah selesai, diminta kembali dan mengurus BPJS dahulu.


Tak lama kemudian, suami kembali. Bapak diangkat suamiku ke dalam mobil, karena perawat laki-laki sedang melayani pasien IGD lainnya.


Di rumah bapak bilang kalau kateternya bocor dan sakit kalau BAK.


Saat ini, aku mencari info perawat yang bisa ke rumah tapi belum dapat.


Efek pakai kateter juga tidak baik, lebih baik dilepas.


Sebelum berangkat kontrol kemarin, aku pamitan ke bapak dan ibu.


Semua ini perjuangan hidup, ada bekal akhirat di dalamnya, jika tujuannya mencari ridho Allah Subhanahu wa ta'ala.


Keadaan

Hari ini aku tidak bisa mengantar bapak kontrol, karena diriku kontrol juga. Support system, suami yang akan membawa bapak sore nanti. Aku sudah daftarkan online. Ku titip suami agar kateter bapak dilepas ketika kontrol. Jika prosedur rumah sakit memperbolehkan.


Dari Sabtu malam dan hari ini, sudah enam hari kateter bapak. Waktunya diganti. Tapi aku berpikir untuk dilepas saja, karena efek tidak baik.


Kemarin telepon anak di rumah, menanyakan kabar mereka, juga ibu dan bapak. Ibu juga berbicara di telepon, memberi kabar keadaan bapak baik.


Alhamdulillah.


Kemarin

Satu hari sebelumnya, aku terbangun pagi itu, kepala ku pusing. Aku berangkat menggunakan travel menuju kota tempat ku kontrol. Di perjalanan aku tertidur. Ketika aku bangun, pusing ku juga belum sirna.


Ku rasakan sepertinya aku menstruasi, tadi pagi aku sudah persiapkan memakai pembalut. Karena bulan kemarin tanggal menstruasinya di tanggal perjalanan ku ini.


Alhamdulillah, memang benar. Aku turun di pool travel dan memesan ojek online.


Tiba di lokasi, aku langsung menuju laboratorium untuk diambil darah. Pusing ku masih belum juga reda.


Setelah diambil darah, aku menuju kantin untuk makan siang. Aku makan siang rames-an dan rolade, minum teh anget tawar.  Makan siang ludes, ku lanjutkan duduk di bangku seberang kantin.


Ku cek hp juga melanjutkan menulis untuk blog. Sampai jam 12.30, aku memesan ojek online. Tadinya taksi online, karena drivernya masih menunggu penumpang lain di IGD, aku batalkan, dan memesan lagi untuk ojek online.


Ketika mau turun, karena sepatu sebelah kiri ku tidak aku masukkan ke dalam tumit dan hanya ku injak. Sepatu ku pun terlempar ketika aku turun. Dan rokku tersangkut besi motor.


Aku menuju restoran cepat saji, memesan makan siang untuk ku makan di penginapan. 


Untuk masuk restoran harus scan aplikasi Peduli Lindungi.


Ketika pesanan telah selesai, aku ambil pesanan ku tadi. Aku duduk di salah satu sudut di restoran itu, menunggu waktu check in di penginapan tiba.


Dua setengah jam sebelum waktu check in, aku menuju penginapan. Dan aku bisa check in.


Aku bebersih diri, jam 16.00 aku bersiap belajar bersama teman-teman online.


Rencana ku mau keluar setelah belajar online ku batalkan. Aku memesan makanan via online. Jam 21.00 aku tidur.


Hari ini

Aku bangun pagi, berjalan di kamar selama 12 menit, 56 detik, dan terdata di aplikasi 1.27 KM. Alhamdulillah pusingku susah reda.


Jam 10.00 aku memesan taksi online. Aku diajak ngobrol tentang prosedur penjemputan dan pembatalan dengan driver yang ternyata ada pengaruhnya terhadap performance.


Jam 10.20 aku tiba di tempat kontrol, menuju kantin langganan untuk sarapan. Menu sarapan ku nasi rames dengan mangut sambal yang tingkat kepedasannya menurutku pas. Tidak terlalu pedas dan masih ada pedas-pedas sedikit yang menambah kelezatan daging mangut.


Dokter

Alhamdulillah tidak menunggu lama di dokter penyakit dalam. Aku ngobrol dengan perawat kenalanku yang asal daerahnya sama dengan domisili ku tinggal.


Dari dokter penyakit dalam, aku langsung dirujuk ke dokter nuklir menuju lantai 3. Aku sudah mendaftar ke dokter nuklir untuk jam 14.00 karena masih jam 13.00 aku turun ke bawah untuk antri obat. 


Bersambung ke Rejeki Bagian 3

Comments

Popular Posts