Rejeki Bagian 4 - Selesai


Cerita sebelumnya Rejeki Bagian 3

Hari itu

Sekitar jam 10.00, aku ke tempat kakak ujian.


Aku melihat beberapa anak sudah selesai mengerjakan tes akademik dan menyusul orang tuanya di tempat menunggu orang tua.


Aku beranjak dari tempat duduk ku menuju ke tempat kakak ujian, ternyata kakak sudah menunggu di bangku luar.


Kakak mendapat nomor 7, aku bertanya apakah kakak sudah menunggu lama, kakak menjawab, iya.


Sekitar jam setengah sembilan sudah selesai. Kemudian kami menuju lokasi tempat tunggu orangtua. 


Kami juga mengisi amunisi dengan membeli snack


Kami kembali duduk di tempat yang kami tinggalkan tadi. Menunggu waktu sholat Dzuhur.


Kami juga mendapatkan kupon penukaran snack dan nasi kotak. Alhamdulillah.


Waktu Dzuhur tiba, setelah melaksanakan sholat. Kami kembali ke lokasi ujian, untuk tes berikutnya.


Setelah tes selesai, ku tanya keadaan kakak, kakak bilang tesnya ada yang mudah dan ada yang sulit.


Jawaban yang diplomatis.


Kami pulang langsung menuju kota kami tinggal. 


Kami memulai perjalanan jam 14.30, jalanan bergelombang, macet lampu merah, macet jalanan rusak, jalanan padat, kesabaran dalam perjalanan, berhenti untuk membeli makanan, isi bensin juga ke toilet, semoga perjalanan kami membawa hikmah  juga menjadi pelajaran bagi kami serta menguatkan kami dan sampailah di kota kami jam 20.00. Alhamdulillah.


Perjalanan yang luar biasa, pengalaman hidup, semoga hikmah terbaik didapat, ridho Allah bersama kami. 


Hari Berikutnya

Bonus di rumah, cucian berember-ember. Alhamdulillah pagi harinya cuaca cerah dan cucian dapat kering.


Setelah acara mencuci, lanjut kegiatan di sebuah tempat di pinggir kali. Kegiatan itu berlangsung hingga jam 11.00. 


Pulang dari kegiatan, aku mampir membungkus makan siang. Kami makan bersama di rumah dengan makan siang yang ku beli. Selanjutnya muncul rasa kantuk, setelah makan siang.


Diputuskan merebahkan diriku dari hiruk-pikuk dunia.


Tak berlangsung lama, karena musik dari anakku yang terus menyanyikan lagu kebangsaan berjudul, "Aku Bosan", yang membuatku terbangun dari tidur, setengah tidur, setengah sadar. Karena lagu yang dinyanyikan terus menerus secara forte Akhirnya aku benar-benar sadar dari tidur siang.


Sore hari, setelah sholat Ashar, cuaca agak lembab, mendung. Suamiku mengingatkan janji untuk jalan sore.


Sebelum ke lokasi, mampir ke rumah mertuaku, anakku, Anugerah ingin bermain dengan sepupunya.


Aku mengobrol dengan ibu mertuaku. Kemudian ijin titip Anugerah bermain dengan sepupunya sementara kami jala. sore.


Kami jalan sore dan mendapatkan kira-kira 2 KM, tapi aplikasi Strava yang sejak awal sudah dinyalakan, ternyata tidak tersimpan, karena gangguan-gangguan kehidupan sinyal dan beban berat hidup dari telepon genggam. Pupus pundi angka jarak dalam aplikasi ku, yang tertinggal membekas dalam sanubari ku adalah peluh keringat dan detak jantung berpacu, semoga tertanam sehat dalam diriku menyatu dalam kalbu walaupun terganggu tak tersimpan dalam aplikasi telepon genggam ku.


Ku re-start  dan baru sinyal itu muncul. 


Kami membungkus beberapa makanan untuk dibawa pulang. Ku berikan kepada dua sepupu Anugerah. Dan kami juga menikmati jajanan di sana sebentar, melepas dahaga dan mengisi perut yang lapar setelah jalan.


Sampailah diriku di rumah mertua, kami menjemput anak dan membawakan jajanan yang tadi kami beli. 


Sesampainya di rumah, aku berat sekali untuk mandi alias malas. Badanku kedinginan. Setelah Maghrib berkumandang, aku baru menuju kamar mandi.


Rasa segar dan mandi bersih karena baru bersih dari menstruasi. 


Menemani anak mempersiapkan baju dan perlengkapan sekolah dan belajar. Setelah selesai, waktu tidur pun tiba.


Selesai

Comments

Popular Posts