Seorang Perawat yang Baik

Di Sebuah Rumah Sakit

Di sebuah rumah sakit, malam hari, seorang wanita berprofesi perawat, berjaga di malam hari, merawat pasien di IGD.

Wajahnya berpeluh keringat, nafasnya terengah-engah. Kewalahan. Dan dia memiliki penyakit jantung.

Pihak rumah sakit menambah personel perawat di IGD. Seorang perawat laki-laki. Perawat laki-laki itu sebelumnya bekerja di rumah sakit yang mengalami kehilangan pasien, pasien itu meninggal.

Akrab

Kedua perawat itu cepat akrab. Perawat wanita yang memulai lebih dahulu percakapan dan menawarkan bantuan untuk berkeliling melihat situasi kantor dan memberitahu cara menggunakan aplikasi komputer dalam pemesanan obat yang akan diberikan kepada pasien.

Mereka cepat akrab juga dikarenakan memiliki pengalaman hidup yang mereka alami sama. 

Perawat wanita bercerai dan hidup dengan dua anak perempuan. Sedangkan perawat pria juga bercerai.

Pasien

Pasien yang ditangani perawat wanita adalah seorang wanita yang sudah tua. Di akhir jam tugasnya, dia memeriksa pasien wanita tua dan masih dalam kondisi stabil. Keesokan harinya pasien itu meninggal. Perawat wanita itu kaget. Tidak menyangka jika pasien wanita itu telah meninggal dunia.

Pasien seorang perempuan dengan bayi berumur tiga bulan. Perawat  wanita pun lama itu kesedihan. 

Perawat wanita itu telah mengecek kondisinya, sebelum selesai tugasnya. Kondisinya.

Bingung

Perawat wanita bingung juga kaget, pasien yang dirawat, ketika terakhir dia cek, mengalami peningkatan kondisi, tapi ketika dia datang untuk memeriksanya keesokan harinya sudah tidak bernyawa.

Kasus

Pihak rumah sakit kemudian mengundang polisi karena perintah dari para anggota parlemen.

Hal itu berlangsung setelah 7 pekan kejadian meninggalnya pasien.

Akan tetapi pihak rumah sakit tidak terbuka kepada polisi, berkas-berkas yang dapat dijadikan bukti tidak sepenuhnya diberikan oleh pihak rumah sakit.

Polisi pun dibuat pusing karena korban sudah dikremasi, tidak bisa diotopsi dan dicarikan penyebab kematian korban.

Pihak manajemen rumah sakit pun mengadakan rapat dengan mengundang mereka yang bertugas merawat pasien yang telah meninggal untuk bekerjasama dengan polisi.

Sampai akhirnya, titik terang kasus ini mulai terbuka, dengan bantuan perawat wanita yang juga merasakan kejanggalan atas laporan obat yang keluar dari catatan mesin aplikasi pemesanan obat.

Di mana obat yang sudah terpesan kemudian dibatalkan, akan tetapi receipt atau tanda terima print atau cetak mesin penerimaan menyatakan obat sudah dipergunakan.

Pihak polisi juga menyelidiki beberapa kasus di rumah sakit tempat tersangka pernah bekerja, akan tetapi mengalami kesulitan dikarenakan pihak manajemen rumah sakit menutupi kejadian yang sama, pasien meninggal dengan gejala yang sama, obat yang sama, dan korban meninggal ketika perawat pria bertugas.

Bukti

Semua bukti mengarah kepada perawat pria yang merupakan teman dari perawat wanita. Perawat wanita tidak percaya. 

Kemudian perawat wanita diminta para polisi untuk berbicara dengan perawat pria, untuk mendapatkan pernyataan sebagai bukti.

Dan bertemulah mereka berdua.di sebuah restoran, perawat wanita cemas menunggu untuk bertemu dengan perawat pria, apakah rencana yang disusun akan berhasil atau ketahuan.

Perawat pria mulai ditanya dengan perawat wanita, tiba-tiba perawat pria memukul meja dan marah tidak mau membicarakan pasien yang meninggal. Rencana gagal.

Setelah perawat pria pergi meninggalkan restoran itu, dia menyetir sambil berbicara sendiri seperti berbicara dengan orang lain, padahal dia sedang sendirian.

Dari kejauhan mobil polisi mengejar perawat pria dan memerintahkan untuk berhenti. Kemudian ditangkap dan dibawa ke kantor polisi sebagai tersangka untuk diinterogasi.

Kisah

Kisah tersebut adalah kisah nyata yang diangkat menjadi sebuah film, ditayangkan di Netflix. Film ini digarap oleh Tobias Lindholm bertahun-tahun setelah perencanaan perdananya di tahun 2016. Untuk lebih lengkapnya film, silahkan menikmati sebuah film thriller berjudul The Good Nurse yang berdurasi 2 jam 1 menit.