TOXIC WORDS


Dunia baru selalu dipenuhi dengan kata-kata baru. Seperti misalnya kata
ghosting, James, jompo, kepo. CMIIW.


TOXIC WORDS


1. CUAN

Contoh kata baru yaitu CUAN artinya profit atau hasil.


Suatu bangsa jika berbicara mengenai uang-uang terus maka akan mengabaikan suatu pondasi.


Pondasi itu adalah pendidikan, ilmu, pengetahuan, skill, pengalaman, gemblengan, network, kehormatan, beralih ke sesuatu yang sifatnya KEMUDAHAN.


Beberapa waktu yang lalu, ada orang yang mengajarkan tidak perlu sekolah tinggi untuk mencapai suatu keberhasilan. 


Karena dirinya juga drop out, kemudian dia membandingkan dirinya dengan apa yang dialami oleh mendiang Steve Jobs dan juga Bill Gates serta sejumlah entrepreneur teknologi yang berhasil.


Yah, mereka memang berhasil.


Tetapi mereka hidup dengan kultur inovasi berbasis teknologi.


Jangan lupa ketika kita hanya berbicara cuan…cuan terus, maka kita akan menjadi orang yang hidup dalam perhitungan.


Ada pepatah dalam bahasa Inggris, Pennies Ways Found Stupid.


Anda begitu perhitungan dan berbicara hanya Penny, Penny, uang receh terus.


Akibatnya anda tidak bisa mengejar yang namanya POUND, uang yang lebih besar.


Jadi orang-orang yang berhasil adalah orang-orang yang justru yang wise berperilaku terhadap uang.


Dan akar terhadap kejahatan adalah cinta yang berlebihan terhadap uang.


Orang bijak selalu meletakan uang di kepalanya, tetapi tidak di hatinya.


Seperti dikatakan filsuf, Ralph Waldo Emerson, money often cost too much. Jangan lupa, ketika Anda mengejar uang secara berlebihan, biayanya juga besar sekali, biaya kesehatan, biaya reputasi, biaya ketenangan hidup anda, biasa sakit kepala dan lain-lain sebagainya.


Jadi uang adalah tuan yang buruk tapi dialah pelayan yang excellent.


2. QUARTER LIFE CRISIS

Banyak sekali anak muda yang mengalami early adult hood Crisis, yaitu pada tahap dia menulis usia 18-20 tahun. 


Mulai terasa dan melihat kiri dan kanan. Eh teman, saya punya pekerjaan bagus, lihat si dia sudah punya mobil Tesla, Ferrari, punya uang bak istana, bahkan uangnya dibuang-buang.


Mereka membandingkan bukan hanya uang, tapi sudah punya mobil belum, pacar belum, rumah belum, karir,  kehidupan sosialnya seperti apa?


Dan banyak anak muda yang putus asa, stuck, self esteem nya rendah.


Ingatlah Quarter Life Crisis, sudah terjadi dimana-mana.


Ada seorang pemuda yang menulis di suatu platform bahwa gaji tinggi tapi kerja di Cikarang, dia memilih pindah kerja di kawasan SCBD yang gajinya rendah, lebih keren.


Memang CUAN bukan segala-galanya tapi di sini, dia melihat gengsinya lebih hebat.


Apalagi dia melihat orang lain mempunyai kehidupan yang sudah mapan.


Pada usia 18 - 30 tahun, semua orang mengalami periode eksplorasi kemudian mengalami fase tidak stabil karena mengalami perubahan hidup berhadapan dengan SITUASI tersebut, kita memang harus berADAPTASI.


"Twenty-something who don't feel anxious at work are usually over confident or underemployed"

-Meg Jay


3. INSECURE

Perasaan cemas, tidak mampu, kurang percaya diri dengan harapan orang-orang di sekitarnya.


Lagian tiap orang ingin dipenuhi harapannya, ya tidak pas.


Setiap orang memiliki kekurangan, hambatan, tantangan yang tidak sama.


Yang menyebabkan insecure tidak lain, karena kita masing-masing memiliki pengalaman-pengalaman yang berbeda terhadap masa lalu.


Ada yang tahan terhadap insecure ini, karena dibesarkan di keluarga yang menghadapi insecure dengan perasaan-perasaan wajar.


Kita tidak menutup keadaan, bahwa ada orang yang mengalami insecure karena Pengalaman buruk di masa kecil. Dan harus dibersihkan 


Ada yang mengalami dengan self healing (pemulihan diri), ciri-ciri perasaan ini yaitu mereka rendah diri, pamer, dengan begitu self esteem mereka lebih didapat, insecurity ini berkaitan dengan pencapaian, uang, fisik, hubungan, pernikahan.


Insecurity yang telah memisahkan kita dengan mimpi kita.


4. PASSION

Do what you love. Kerjakan apa yang anda sukai.


Tapi tidak semua yang kita kerjakan sesuai dengan yang disukai.


Karena itu dia harus mencintai apa yang dia kerjakan, dengan cinta itu akan menimbulkan prestasi.


Passion itu bukan semata-mata karena anda senang mengerjakan, Karena anda harus melewati fase-fase yang sulit dengan ketenangan.


Karena anda mau sendiri. Kontrolnya ada Passion ada dalam diri sendiri, sehingga akan menimbulkan harmoni antara anda dan lingkungan sekitar.


Faktor dari dalam passion dan dari luar ambisi, cenderung menggunakan kata-kata dan kerja yang kasar karena mengejar ambisi, dorongan eksternal, bisa mendapatkan uang banyak, mengalahkan temannya, orang-orang seperti ini cenderung lebih kasar.


Orang yang passionate atau  akan bekerja lebih keras, bisa dilihat di muka di wajah dan matanya begitu bersinar-sinar jika melakukan sesuatu.


Masih ada 6 kata lagi, penasaran? Cuss langsung aja ditonton di channel ini


Sumber:

Comments

Popular Posts