Insightful Prof Dr. Rhenald Kasali


Prof. Dr. Rhenald Kasali

Youtube Shorts Prof. Dr. @rhenald_kasali


Bisnis Setan Semakin Cuan, Benarkah?


Bisnis setan ini tentu sangat besar sekali. 


Pertanyaannya mengapa di Indonesia film-film setan ini sangat dominan di Indonesia dan masyarakat sangat suka dengan film tema setan. 


Sebetulnya ini adalah bentuk penipuan. 


Isu mengenai kolor ijo, merupakan social experiment, begitu diterapkan di tengah-tengah situasi untuk memetakan masyarakat kita ini. 


Masyarakat yang seperti apa sih? 


Rasa takut itu bisa ditanamkan. 


Sama seperti kita, hari ini menyaksikan berita hoax sehingga kemudian kita bertengkar satu sama lain.


Konglomerat saja duduk di economy class


Saya juga pernah juga duduk dengan konglomerat terkenal bukan di business class, mereka duduknya di economy class


Dan yang menarik ketika kami makan di sebuah restoran. Ternyata semua orang yang makan di restoran itu, sudah dibayarkan terlebih dahulu oleh si bapak itu. 


Berpakaian sangat sederhana, ternyata dia adalah orang yang masuk daftar orang terkaya di dunia. 


Bayangkan Masih Muda Anda sudah bicara kebebasan finansial? 


Saya baru merasakan bebas secara finansial setelah lewat 40 tahun. 


Sebelum itu, ampun deh. Uang saya habis. 


Di usia 20 tahunan, saya tidak berpikir jadi kaya raya. 


Saya tidak berpikir kebebasan finansial. 


Saya bekerja sangat keras dan sangat cerdas. 


Untuk meraih kemerdekaan di usia 40 tahunan. 


Jadi, Saudara tidak perlu berpikir bebas finansial di usia 20 tahunan, 30 tahunan.


Belum, belum saatnya. 


Banyak sekali influencer dan edukator keuangan yang mengatakan dan menuntut kita bebas finansial sebelum 30 tahun. 


Kasihan ya, ini sebenarnya kan orang jualan. Dari situlah Anda akan diserang supaya menjadi customer mereka. 


Di usia 30 tahun, nikmatilah kehidupan sosial, pendidikan. 


Kembangkan terus keterampilan anda. 


Karena Anda menghadapi dunia yang penuh ancaman. 


Keterampilan Anda bisa jadi usang dalam waktu dekat. 


Lebih baik Anda berinvestasi kesana. Dan bangun hubungan dengan banyak orang. 


Social Selling, trik marketing yang hebat? 


Marketing yang hebat itu yang tidak boleh dirasakan audiens sebagai jualan, kata Tom Fishburne. 


Ini ada benarnya. 


Karena marketing itu memang harus influence, harus persuasif. 


Dan kalau anda jualan, kelihatan anda jualan, ini akan bisa jadi blunder. Dan orang akan kabur ketika melihat ada udang dibalik batu. 


'Bombastic Word" pemicu curiosity gap? 


Kita hidup dalam peradaban 

Sosial media, mau tidak mau kita semua kebanjiran informasi. 


Di tengah-tengah kebanjiran informasi. 


Kita menyaksikan banyak orang yang mencoba menarik perhatian dengan berbagai cara. 


Banyak sekali digunakan "Bombastic Words", banyak sekali yang diterapkan apa yang disebut sebagai CLICKBAIT. 


Jadi banyak sekali kita ini menelan umpan. 


Dan umpannya adalah agar kita klik. Lebih parahnya nanti adalah belum kitab selesai baca, karena lihat baca judulnya yang menyeramkan kemudian di share kepada orang lain. 


Sering dikatakan katanya, saring sebelum sharing, tapi kenapa manusia, kemudian makan umpan?


Jawabannya adalah adanya suatu gejala psikologis yang dikenal sebagai THE CURIOSITY GAP.

Comments

Popular Posts