Gerhana Matahari Hibrid


P
ada tahun 2023 ini diprediksi terjadi empat kali gerhana, yaitu:

  1. Gerhana Matahari Hibrid (GMH) 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia,
  2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5-6 Mei 2023 yang dapat diamati dari Indonesia,
  3. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 14 Oktober 2023 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, dan
  4. Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 29 Oktober 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.



Gerhana Matahari Hibrid terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat di garis, 


sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari 


dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari. 


Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, 


sedangkan di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi Bulan. 


Sehingga Gerhana Matahari Hibrid terdiri dari dua tipe gerhana, Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total. 


Terdapat tiga macam bayangan Bulan yang terbentuk saat GMH, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra. 


Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Cincin. 


Sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa Gerhana Matahari Sebagian. 


Kemudian di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Total.


Sumber: Gerhana


Sholat Gerhana

Fenomena langit gerhana matahari Hibrid, terjadi di bulan Ramadan beberapa hari menjelang datangnya bulan Syawal. 


Di beberapa masjid di kota kami, menyelenggarakan sholat gerhana. 


Kami memutuskan mengikuti di masjid yang berada di dekat alun-alun kota kami. 


Waktu penyelenggaraan jam 11.00 WIB. Kami tiba lebih awal, untuk melaksanakan sholat sunnah dan melantunkan dzikir bersama. 


Ketika dzikir langit menjadi mendung, angin sepoi-sepoi, selama beberapa waktu. Kemudian matahari muncul kembali. 


Sebelum sholat imam memberikan petunjuk tata cara pelaksanaan sholat gerhana disertai bacaannya. 


Setelah pelaksaan sholat dilanjut dengan khatib memberikan kutbah. 


Setelah itu dilanjut dengan sholat Dzuhur. 


Rasa kantuk melanda, masih berpuasa, akan tetapi sebuah nikmat terasa dapat melaksanakan sholat gerhana bersama keluarga karena sudah memasuki cuti libur lebaran, semoga mendapat Ridho dan Rahmat Rabbuna.


Adapun tata cara Pelaksanaan shalat gerhana adalah sebagai berikut:

Dikutip dari Tata Cara Sholat Gerhana


Sumber gambar: Kemenang


Imam membaca:


الصلاة جامعة رحمكم الله


1. Berniat di dalam hati. Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ (Saya berniat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT).


2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa


3. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).


4. Ruku’


5. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”


6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat al quran. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama


7. Ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya


8. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal)


9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali


10. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya


11. Salam.

Setelah itu imam/Khatib menyampaikan khotbah sebanyak 2 khutbah (seperti khutbahnya shalat idul fitri/idul Adha) kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar serta disunahkan untuk bersedekah.


Selanjutnya  Jumlah Al-Fatihah, rukuk, dan iktidal dalam 2 rakaat shalat gerhana ini berjumlah 4 kali.

Comments

Popular Posts